RAHASIA DUNIA BUMI INI
MENGHITUNG WAKTU KEJADIAN
YERUSALEM YERUSALEM
POHON ARA ITU SUDAH BERTUNAS
glory glory glory
yahweh the awesome father
by his workgodship
shabbat
07-07-07
AMIN PANDEAN
TUHAN YESUS BERKATA :
“Y e r u s a l e m, Y e r u s a l e m,
engkau yang membunuh nabi-nabi
dan melempari batu orang-orang yang diutus kepadamu !
Berkali kali AKU rindu mengumpulkan anak-anakmu,
sama seperti induk ayam mengumpulkan anak-anaknya
dibawah sayapnya, tetapi kamu tidak mau.
Lihatlah rumahmu ini akan ditinggalkan dan menjadi sunyi.
Dan AKU berkata padamu : “ Mulai sekarang kamu tidak akan
melihat AKU lagi, hingga kamu berkata : Diberkatilah DIA yang
datang dalam nama TUHAN ! “
Matius 23 : 37-39
DAFTAR ISI
Hlm
P E N G A N T A R 5
RINGKASAN ISI 7
SILSILAH TUHAN YESUS SAMPAI KE ADAM 9
I. PENDAHULUAN 10
II. ISRAEL NUBUAT UTAMA 13
III. H I TU N G L A H : 16
A. DIASPORA I 21
B. FIRMAN PEMULIHAN 22
C. 7 X 7 MASA 22
D. 62 X 7 MASA 25
E. KRISTUS, NATAL, & PASKAH 26
F. 1 X 7 MASA, SISA MASA YANG TERMETERAI 30
G. DIASPORA II 33
H. TONGKAT PENGUKUR 1 MASA RAHASIA 35
I. METERAI DIBUKA : ISRAEL DIDIRIKAN 37
J. BAIT SUCI YANG DI YERUSALEM 40
IV. RAPTURE DAN PAROSIA 45
V. KITAB WAHYU : SKENARIO TERAKHIR 49
VI. KORELASI YANG MENAKJUBKAN ANTAR KITAB 53
VII. KRONOLOGI SINGKAT KITAB WAHYU 56
APPENDIX (LAMPIRAN) 65
-HARI-HARI RAYA DALAM KALENDER YAHUDI 67
-KALENDER GREGORIAN 70
-NEBUZARADAN 71
-KORESY 72
-TITUS 76
-HOLOCAUST 77
-NEGERI ISRAEL 81
PENGANTAR
Jauh sebelum Israel menjadi sebuah Negara seperti yang kita saksikan pada hari ini, Tuhan Yesus sebelum disalibkan pada awal-awal Masehi telah memandang negeri itu dengan hati yang sangat pilu dan menangisinya dalam suatu ratapan seperti yang kita baca dalam Matius 23 : 37-39. Tuhan Yesus menyatakan Dialah Induk Ayam dan penduduk Yerusalem Israel sebagai anak-anakNya. Dan memang suatu kenyataan bahwa bangsa Israel tidak mau menerima sang Induk Ayam, dan malahan mereka menjatuhkan vonis : “Salibkan Dia!” dan eksekutornya adalah bangsa Romawi pada zaman Pontius Pilatus sebagai wali negerinya. Yesus mati disalib, dan 40 tahun (satu generasi) kemudian yaitu tepatnya tanggal 8 September 70 Masehi, Yerusalem dihancurkan dan ditinggalkan dan menjadi sunyi. Dan itu berlangsung hingga tahun 1948, kesunyian yang panjang dan berlangsung lebih dari 1870 tahun masehi. Segenap orang Israel tercerai berai seperti anak-anak ayam yang kehilangan induknya, dan mereka lari ke seluruh pelosok dunia, seperti sekam yang ditiup oleh angin ke seluruh penjuru dunia. Saya tidak mampu membayangkan betapa menderitanya puluhan generasi yang berada dalam perantauan itu, dan selagi menderita mereka masih tetap tabah memelihara hukum-hukum agama Yahudi mereka (Yudaisme). 1870 tahun lebih diserakkan ke seluruh negeri asing, jauh dari tanah Yerusalem. Siapa yang peduli dengan Yerusalem ?
Jauh sebelum abad ke-19, manusia tidak pernah mendengar apalagi melihat tentang Israel dan Yerusalem seperti hari ini, yang berdiri sebagai Negara tanggal 14 Mei 1948, bagi mereka di abad itu, khususnya orang-orang Yahudi dan Kristen, Negara Israel adalah suatu mujizat terbesar, suatu fenomena ajaib bila itu terjadi di zaman mereka !
Karena mereka kembali ke Yerusalem, ke tanah perjanjian, dengan budaya, agama dan ras keturunan yang terjaga dan masih utuh, padahal mereka baru saja mengalami tragedi pembantaian genocide (pemusnahan suatu ras) yang dikenal sebagai peristiwa Holocaust, dengan camp-camp konsentrasi yang penuh gas beracun mematikan, seperti di kota Auschwitz, Polandia, pada masa perang dunia kedua yang menewaskan 6 (enam) juta orang Yahudi Israel oleh kekejaman Nazi Jerman yang dipimpin Adolf Hitler, antikris gila yang terobsesi dengan superioritas ras Aria Jerman, karena benci dengan saingan ras unggulan yang sudah ter-akreditasi (diakui) di dunia internasional lewat penemuan-penemuan dalam bidang fisika, kimia dan sains, yaitu bangsa Yahudi Israel yang sungguh-sungguh diberkati fisik jasmaniah dan intelektual mereka oleh TUHAN.
Bangsa Yahudi yang tegar tengkuk ini sungguh-sungguh menjadi pergunjingan seluruh dunia, disayangi dan dibenci, diberkati dan dikutuk, dibela dan dimusuhi oleh bangsa-bangsa yang ada di dunia ini, pro & contra!
Berdirinya Israel menjadi sebuah negara adalah bukti keberadaaan YHWH (Yahweh), TUHAN, Allah yang Hidup dan Kekal, Pencipta Seluruh Alam Semesta, Langit dan Bumi serta seluruh isinya, berdaulat dan berkuasa atas seluruh alam semesta, atas seluruh waktu dan ruang, dengan mengembalikan bangsa Israel pada waktu yang sudah dijanjikanNya dalam nubuat yang tercatat dalam Kitab-Kitab Perjanjian Lama, jauh sebelum kitab-kitab Perjanjian Baru ditulis dan di tempat lokasi yang sudah pula dijanjikanNya setelah membuang mereka sejauh-jauhnya keluar dari Yerusalem, ke segenap penjuru dunia seperti yang telah tertulis di dalam Alkitab ratusan tahun yang lalu, dan mengembalikan mereka kembali ke Yerusalem ! Tanah Perjanjian, Promised Land, the Holy Land. Halleluya. YHWH Allah sungguh-sungguh membuktikan perkataanNya, dan dengan demikian menyatakan diriNya adalah TUHAN sejati, Sang Pencipta.
“Sebab saudara-saudara supaya kamu jangan menganggap dirimu pandai, aku mau agar kamu mengetahui rahasia ini : sebagian dari Israel telah menjadi tegar sampai jumlah yang penuh dari bangsa-bangsa lain telah masuk. Dengan jalan demikian seluruh Israel akan diselamatkan, seperti ada tertulis : “Dari Sion akan datang penebus, Ia akan menyingkirkan segala kefasikan daripada Yakub. Dan inilah perjanjianKu dengan mereka apabila Aku menghapuskan dosa mereka. Mengenai Injil mereka adalah seteru Allah oleh karena kamu, tetapi mengenai pilihan, mereka adalah kekasih Allah oleh karena nenek moyang.” Roma 11 : 25-28
Terseraknya bangsa Israel Yahudi ini ke seluruh dunia adalah kasih Allah yang maha besar untuk kita yang hari ini percaya dan menerima Tuhan Yesus sebagai Juru Selamat, sang Induk Ayam, kita adalah bangsa-bangsa lain yang telah masuk dalam suatu perjanjian baru, masa pendamaian yang ditetapkan oleh Allah setelah Tuhan Yesus menggenapi Rencana Allah tersebut melalui pengorbananNya di atas kayu salib, menebus dosa kita. Dan setelah suatu jumlah bangsa-bangsa diselamatkan (quota Allah), maka Allahpun menebus mereka dari seluruh dunia dan membawa mereka pulang dan masuk ke tanah perjanjian sebagai persiapan untuk menghapus dosa mereka dengan suatu cara rahasia dalam menyingkirkan kefasikan mereka.
Dan nubuatan dalam Roma 11 : 25-28 tersebut sudah mulai digenapi oleh Allah, dan dengan demikian secara diam-diam, meterai pertamapun sudah dibuka (Wahyu 6 : 1-2), meterai pertama inilah yang menjadi penyingkapan dalam buku ini, suatu pembuktian dalam bentuk hitungan dari kitab Daniel 12 : 7-12, penggenapan nubuat TUHAN sudah mulai terjadi, apakah kita mengetahui dan sadar, lalu b e r j a g a – j a g a ?
“Kami menafsirkan hal-hal rohani kepada mereka yang mempunyai Roh, kami berkata-kata tentang karunia-karunia Allah dengan perkataan yang bukan diajarkan kepada kami oleh hikmat manusia, tetapi oleh Roh. Tetapi manusia duniawi tidak menerima apa yang berasal dari Roh Allah, karena hal itu baginya adalah suatu kebodohan ; dan ia tidak dapat memahaminya, sebab hal itu hanya dapat dinilai secara rohani.”
1Korintus 2:13-14
Shabbat, 07-07-07,
Amin Pandean
Jangka waktu 1 masa rahasia ini menjadi alat pengukur untuk waktu lamanya pembuangan bangsa Israel pada tahun 70 Anno Domine ketika Jendral Titus menghancurkan Yerusalem (Buku Paulus Daun juga) ke seluruh dunia selama 3 ½ masa, dan ditambah 1290 hari, dan ditambah lagi 1335 hari (Daniel 12 : 7, 11, 12) menjadi tanggal dan tahun Israel berdiri (14 Mei 1948). Israel dibuang oleh TUHAN karena tetap hendak kembali pada ritual lama, korban hewan untuk acara ritual penghapusan dosa (jadi, mereka anti pada korban Tuhan Yesus di atas kayu salib, Ibrani 10 : 29, korban hewan ini menjadi kejijikan di hadapan TUHAN) [di internet www.ronwyatt.com pada ark of the covenant, sudah pula ada berita telah ditemukannya kembali Tabut perjanjian Allah (Ark of the Covenant, Tabernakel) di bawah bukit Golgotha, Kalvari, persis di bawah kaki Tuhan Yesus yang tersalib, dimana darahNya mengalir dan merembes masuk ke sela-sela batu dan jatuh di atas Tabut Perjanjian Allah. Itu suatu kedaulatan Allah kita, Allah yang benar dan Allah sejati yang hidup]. Tahun Yahudi ada 360 hari, berbeda dengan tahun Masehi.
Lalu sisa 3 ½ masa (1 X 7 masa - 3 ½ masa = 3 ½ masa) pada ujungnya dapat dihitung, akhir dari 1 X 7 masa, adalah akhir dari Kerajaan Seribu Tahun Tuhan Yesus [ 3811 Masehi atau (3811x365 ¼ : 360)= 3867 tahun Yahudi ]. Sesudah Masehi, 1 tahun Masehi = 365 ¼ hari.
Pada hitungan silsilah sampai Adam diciptakan yang bersumber sangat valid dari Alkitab dan buku Abraham Park (Silsilah, halaman 56 dan 57, yang kami sesuaikan dengan kalender Yahudi, 360 hari setahun), didapatkan legitimasi tahun penciptaan Adam, yaitu 4076 SM atau (4076x365 : 360) = 4133 tahun Yahudi.
Sebelum Masehi, 1 tahun Masehi = 365 hari. (Lihat lampiran tabel XL pada Silsilah Tuhan Yesus sampai dengan Adam). Dari 3867 Tahun Yahudi tambah 4133 Tahun Yahudi = 8000 Tahun Yahudi, terdiri dari 7000 tahun manusia (7 hari, simbol Senin sampai Minggu) dan 1000 tahun Kerajaan Tuhan Yesus (Hari ke-8, Zakharia 14:7, Yehezkiel 43:26-27, Wahyu 20). Secara tuntunan Roh, saya tak sengaja mencari dari tengah-tengah (Israel Didirikan), ternyata sampai juga ke akhir zaman dan digenapkan juga sekalian oleh TUHAN sampai ke awal zaman manusia Adam diciptakan (lihat ulasan lampiran silsilah), roh sayapun tergetar sangat hebat, kencang !
Puji Tuhan, betapa luar biasanya perbuatan - perbuatanNya, semuanya pasti akan digenapi ! Allah yang berdaulat penuh ( Sovereignty ). Bacalah Lukas 8 : 10.
SILSILAH TUHAN YESUS KRISTUS SAMPAI KE ADAM DICIPTAKAN
Oleh : Amin Pandean
Silsilah ini disusun sesuai dengan catatan Alkitab dan sejarah Yahudi.
Bila kita perhatikan dari Injil Matius 1, silsilah dari Ishak ke Raja Daud hanya ada 12 generasi, tahun aproximasi kelahiran Raja Daud diperkirakan tahun 1040 BC, karena berdasarkan catatan bangsa Yahudi, Salomo, anak Daud, menjadi raja pada tahun 970 SM (Sebelum Masehi, tercatat dalam sejarah Yahudi), dengan demikian Daud dilahirkan sekitar tahun (970 + 70 tahun = 1040 SM).
Dari tahun pemerintahan raja Salomo (mulai tahun 970 SM) kita dapat menghitung akurasi tahun kelahiran Bapak Abraham (leluhur patriarch) dari Alkitab, yaitu dari Raja Salomo ditambah jangka waktu ke atas sampai dengan tahun keluarnya (Exodus) bangsa Israel dari Mesir (I Raja-Raja 6 : 1, 480 tahun) dan ditambah jangka waktu lamanya perbudakan di Mesir (Keluaran 12 : 40-41, dan Galatia 3 : 17, 430 tahun) dan ditambah waktu Yakub pindah (hijrah) ke Mesir (Kejadian 47 : 9, 130 tahun) dan ditambah waktu Ishak memperanakkan Yakub (Kejadian 25 : 26, 60 tahun) dan ditambah waktu Abraham memperanakkan Ishak (Kejadian 21 : 5, 100 tahun), maka kita dapati tahun kelahiran Bapak Abraham yaitu : Tahun ke-4 Raja Salomo dari 970 SM + 480 Tahun Yahudi + 430 Tahun Yahudi + 130 Tahun Yahudi + 60 Tahun Yahudi + 100 Tahun Yahudi = 967 SM + 1200 Tahun Yahudi = equivalent dengan 967 SM + (1200 : 360 x 365 Tahun SM) = 967 SM + 1184 Tahun SM = 2151 SM, inilah tahun kelahiran Bapak Abraham menurut Alkitab, dihitung dari tahun masehi.
Yang harus diperhatikan adalah bahwa dari Abraham (2151 SM) sampai Raja Salomo (970 SM) atau dari Ishak (2052 SM) sampai Raja Daud (1040 SM) ada jangka waktu lebih dari 1000 tahun Yahudi, sedangkan menurut Kitab Musa, satu generasi itu ada kurang lebih 40 tahun Yahudi (Bilangan 14 : 33-34, Ibrani 3 : 17), jadi seyogyanya 1000 tahun lebih ini ada kurang lebih 25 generasi, oleh karena itu kemungkinan sangat besar ada generasi bertingkat (silsilah) yang sengaja tidak dicantumkan/dicatat, bukti tentang hal tersebut adalah dari silsilah Yoram (generasi ke-39) dan ke Uzia (generasi ke-40) dilewatkan 3 silsilah (Yoram ke Ahazia ke Yoas ke Amazia ke Uzia, II Tawarikh 21-26), inilah buktinya ada lompatan silsilah. Tapi yang sudah pasti akurat dan sudah kita ketahui dari Alkitab adalah tahun kelahiran Bapak Abraham yaitu tahun 2151 SM, dan perhitungan generasi ke atas Abraham sampai ke Adam memiliki catatan yang pasti dari Alkitab (Kitab Kejadian Pasal 5 dan Pasal 11), tak ada keraguan sampai tahun penciptaan awal Adam oleh TUHAN Allah.
Karena adanya lompatan generasi dari Yakub sampai ke Isai, maka kami hanya mencantumkan average (rata-rata) usia regenerasi pada angka 100 tahun Yahudi, sekedar pembagi rata 870 tahun lebih untuk 9 generasi yang dituliskan dalam Injil Matius tersebut.
Terjadinya peristiwa air bah di zaman Nabi Nuh, adalah tahun 2440 SM, dan Adam diciptakan pada tahun 4076 SM (atau Yahudinya : 4076 x 365 lalu dibagi 360 hasilnya adalah tahun 4133 Yahudi),sangat acceptable, karena arkeolog menyatakan ada kehidupan manusia di sekitar tahun 4000 BC, tapi catatan kebudayaan tentang hal manusia belum pernah terbukti ditemukan, hanya suatu perkiraan tahun-tahun belaka.
Yang perlu kita catat adalah bahwa Adam diciptakan pada hari ke-6 akhir dari penciptaan, karena 1 hari dalam pandangan Tuhan (Kairos) berbeda dengan pandangan manusia (Kronos), maka 5 hari sebelum hari ke-6 akhir, atau sampai ke hari ke-6 akhir penciptaan, bisa jadi memiliki pengembangan angka nol di belakangnya secara bertingkat / digital sesuai hari penciptaan, sebagaimana dikatakan dalam Mazmur 90 : 4 dan 2 Petrus 3: 8 , bahwa 1 hari di mata Tuhan sama dengan 1000 tahun, dan 1000 tahun di mata Tuhan sama dengan 1 hari saja, ada logika pengembangan dan penyusutan basis angka nol oleh Tuhan, 1 tetap 1. Ini adalah bahasa Allah. Karena itu hari sebelum Adam diciptakan bisa jadi ber-durasi milyaran tahun dari titik awal langit dan bumi diciptakan, pengembangan angka nol dibelakang.
Sangat mungkin : hari ketujuh ribuan tahun,
hari ke-enam puluhan ribu tahun,
hari ke-lima ratusan ribu tahun,
hari ke-empat jutaan tahun,
hari ke-tiga puluhan juta tahun,
hari ke-dua ratusan juta tahun,
hari pertama milyaran tahun.
I. PENDAHULUAN
“Lalu IA berkata kepadaku : “ Perkataan – perkataan ini tepat dan benar, dan TUHAN, Allah yang memberi Roh kepada para nabi, telah mengutus malaikatNya untuk menunjukkan kepada hamba-hambaNya apa yang harus segera terjadi.”
Wahyu 22 :6
“Lalu ia berkata kepadaku : “Jangan memeteraikan perkataan-perkataan nubuat dari kitab ini, sebab waktunya sudah dekat.” Wahyu 22:10
Berbicara soal waktu, tanggal, hari, jam, masa, dan zaman, maka dari kalimat-kalimat dalam kitab Wahyu tersebut sangat jelas menekankan soal penyingkapan (reveal) yang dilakukan oleh Tuhan Yesus yang berhubungan dengan peristiwa-peristiwa yang pasti dan akan segera terjadi di dunia ini. Dia adalah TUHAN Allah (YHWH Elohim) yang senantiasa menyatakan keputusanNya kepada hamba-hambaNya pada saat-saat penggenapan nubuat sudah di ambang pintu dan masa akhir zaman sedang kita masuki.
“Sungguh Tuhan ALLAH tidak berbuat sesuatu tanpa menyatakan keputusanNya kepada hamba-hambaNya.” (Amos 3 :7, Daniel 9 : 1-19), firman Allah yang termeterai sampai akhir zaman dalam kitab Daniel pasal 12 ayat 4 dan ayat 9 sudah terbuka ! Halleluya, halleluya. Karena Dia adalah Allah yang senang memberitahukan kepada umatNya segala sesuatu yang dilakukanNya di dunia ini.
Sudah sepatutnya kita ikut bergembira bersama Tuhan YESUS :
“Pada waktu itu juga bergembiralah Yesus dalam Roh Kudus dan berkata : “Aku bersyukur kepadaMu, Bapa, Tuhan langit dan bumi, karena semuanya itu Engkau sembunyikan bagi orang bijak dan orang pandai, tetapi Engkau nyatakan kepada orang kecil. Ya Bapa, itulah yang berkenan kepadaMu.” Lukas 10 : 21
Tapi banyak orang Kristen menyatakan bahwa kita tidak perlu tahu soal masa dan waktu, dan apalagi soal kedatangan Tuhan Yesus kembali ke dunia ini ; Firman yang sering mereka kutip adalah :
“Tetapi tentang hari dan saat itu (that day and hour), tidak ada seorangpun yang tahu, malaikat-malaikat di sorga tidak, dan Anakpun tidak, hanya Bapa sendiri.” Matius 24 : 36
“Tetapi tentang zaman dan masa (the times and seasons), saudara-saudara, tidak perlu dituliskan kepadamu, karena kamu sendiri tahu benar-benar, bahwa hari Tuhan datang seperti pencuri pada malam. Apabila mereka mengatakan semuanya damai dan aman – maka tiba-tiba mereka ditimpa oleh kebinasaan, seperti seorang perempuan yang hamil ditimpa oleh sakit bersalin – mereka pasti tidak akan luput. Tetapi kamu, saudara-saudara, kamu tidak hidup dalam kegelapan, sehingga hari itu tiba-tiba mendatangi kamu seperti pencuri, karena kamu semua adalah anak-anak terang dan anak-anak siang. Kita bukanlah orang-orang malam atau orang-orang kegelapan. Sebab itu baiklah jangan kita tidur seperti orang – orang lain, tetapi berjaga - jaga dan sadar.”
1 Tesalonika 5:1- 6
Namun bila kita bandingkan Matius 24:36 (tidak ada yang tahu) atau Daniel 12 : 9-10 (dirahasiakan), dengan Lukas 10:21 = Matius 11:25-26 (segala sesuatu akan diberitahukan), dan Wahyu 22 ayat 6 dan 10 (jangan lagi dimeteraikan/dirahasiakan Firman Allah), seolah-olah ada kontradiksi dalam persoalan untuk mengetahui waktu kedatangan Tuhan Yesus kembali. Tetapi bila kita cermati dengan teliti dan bandingkan dengan 1 Tesalonika 5:1-6, maka perkataan Tuhan Yesus dalam Matius 24:36 adalah tentang “that day and hour” (hari dan jam-nya, ketepatan waktu jam dan hari), bukan “the times and the seasons” (perkiraan zaman dan masa-nya); Didalam Matius 24:36, ruang lingkup waktu bersifat sempit, khusus, dan detail ; sedangkan dalam 1 Tesalonika 5 : 1 - 6, ruang lingkup waktu bersifat luas, umum, dan hanya kira-kira mendekati (aproximasi) zamannya saja atau masa-masa yang mendekati waktu muculnya kejadian tersebut !
Dengan demikian kita percaya bahwa dari perspektif ketepatan waktu hari itu (the day) tidak seorangpun yang tahu hari dan jamnya kedatangan kembali Tuhan Yesus, tapi dari perspektif kedekatan waktu masa itu (the times), tanda-tanda zamannya, bagi kita anak-anak terang, yang dalam kitab Daniel 12 : 9-10 disebut orang-orang bijaksana, pasti mendapatkan pemahaman (penerangan Illahi) perihal zaman dan masa menjelang kedatangan kembali Tuhan Yesus di atas awan-awan (rapture) !
Sebab di dalam 1 Tesalonika 5 : 1-6, bila kita membacanya dengan cermat, kalimat yang ditulis oleh Rasul Paulus itu bukanlah kalimat yang sederhana atau bermakna lugas, melainkan bentuk kalimat yang mendalam atau bermakna luas, bahwa kita seharusnya bisa memahami masa dan zaman menjelang kedatangan Tuhan Yesus di awan-awan, seperti apa yang dikatakan oleh Tuhan Yesus sendiri dalam Lukas 12 : 56 , “Hai orang munafik, bumi dan langit kamu tahu menilainya, mengapakah kamu tidak dapat menilai zaman ini ?”. Apakah kita termasuk orang munafik tersebut ?
Dimanakah keberadaan (posisi) kita sekarang ini, dan ada di zaman dan masa yang mana, menurut Rasul Paulus, seharusnya kita sudah sangat paham dan jelas hidup di zaman yang mana menurut Alkitab, sesuai dengan zaman dan masa yang tercantum dalam pasal-pasal di Kitab Wahyu.
Dan ada pula yang membantah perlunya mengetahui masa ini, yang dikutip dari Kisah Para Rasul 1 : 7, yaitu pada saat menjelang Tuhan Yesus terangkat ke sorga, para muridNya bertanya kepadaNya perihal kapan masanya pemulihan kerajaan bagi Israel dan dijawab oleh Tuhan Yesus dalam terjemahan Alkitab bahasa Indonesia bahwa “Engkau tidak perlu mengetahui masa atau waktu yang telah ditetapkan Bapa sendiri dalam kuasaNya.”
Namun sebenarnya asli ayat itu dalam bahasa Inggrisnya berbunyi : “And He said unto them : “ It is not for you to know the times or the seasons, which The Father hath put in His own power.” (seharusnya diterjemahkan: “ Bukan bagimu untuk mengetahui masa atau zaman yang telah ditetapkan Bapa sendiri dalam kuasaNya.”). Jadi disini Tuhan Yesus mengatakan bahwa (pengetahuan) mengenai masa atau zaman dimana Israel dipulihkan menjadi suatu negara bukanlah bagian para muridNya untuk mengetahui hal itu, jadi sifatnya khusus bukan bagian (bukan jatahnya) para muridNya waktu itu untuk mengetahui masa itu. Terjemahan yang sederhana dan mudah ternyata telah diterjemahkan secara sempit (“Engkau tidak perlu mengetahui masa dan waktu …dst) dan akibatnya adalah menutup rapat-rapat kemungkinan untuk memahami dan mendalami masa berdirinya Israel sebagai sebuah negara (d/h kerajaan).
Pada waktu saya membaca seluruh isi Alkitab dan mengetahui dari sejarah bahwa bangsa Israel telah cerai berai sejak tahun 70 Masehi dan selama lebih dari 1877 tahun mereka hidup sebagai perantauan atau dalam pengasingan di segenap penjuru dunia, di puluhan negara, dan kemudian berhasil kembali ke tanah Palestina lagi dan mendirikan negara Israel, mata saya membulat takjub pada destiny yang mengatur jalan hidup dan nasib bangsa itu, ada tangan Maharaksasa nan Amat Kuat yang telah meletakkan mereka kembali ke tanah Palestina, dan seperti kotak-kotak puzzle yang tersusun dan mulai membentuk gambar yang jelas, dan gambar itu sudah terlukis dalam Alkitab sendiri, suatu keyakinan kuat masuk ke dalam hati saya, mungkin seperti keyakinan Daniel yang berdoa meminta petunjuk dan hikmat kepada Tuhan untuk menghitung selesainya masa hukuman Israel agar supaya Tuhan juga membebaskan segenap bangsa Israel untuk dipulangkan kembali ke tanah Kanaan, maka sayapun berdoa.
Saya mengetuk dan terus mengetuk memohon kepada Tuhan Yesus untuk mengetahui kebenaran nubuat Allah sewaktu membaca FirmanNya, dan meminta terus menerus pertolongan Roh Kudus untuk mengajar saya lebih lanjut. Kemudian saya mencari dan mencari dengan seksama segala sesuatu yang berhubungan erat dengan kemerdekaan Israel.
Saya berusaha tidak menafsirkan secara sembarangan Firman Allah dalam ALKITAB, saya mengumpulkan dukungan dari fakta-fakta sejarah dan data-data atau dokumen yang valid (sah) dalam buku-buku yang kredibel.
Apa yang dinyatakan dalam tulisan ini, yaitu soal penyingkapan (reveal) tongkat pengukur 1 masa yang dimeteraikan pada zaman Daniel dan sekarang diberitahukan kepada kita (Yehezkiel 40 : 3-4), untuk menghitung 1 X 7 masa yang tersisa dari 70 X 7 masa dalam Daniel 9 : 24, sebenarnya adalah suatu hitungan untuk masa terakhir, akhir zaman, agar kita dapat menghitung sisa 7 masa terakhir untuk dunia ini.
Secara tersembunyi Tuhan ALLAH rupanya menyelipkan suatu rahasia yang menyangkut durasi untuk 7 masa akhir tersebut yang berbeda dengan durasi sederhana untuk 69 X 7 masa (tahun Yahudi) sebelumnya. Karena dua kali Tuhan menyatakan kerahasiaan masa tersebut kepada Daniel, supaya disembunyikan, ditutup rapat-rapat, dimeteraikan.
“Tetapi engkau, Daniel, sembunyikanlah segala firman itu, dan meteraikanlah kitab itu sampai pada akhir zaman ; banyak orang akan menyelidikinya, dan pengetahuan akan bertambah.” Daniel 12 : 4
“Adapun aku, memang kudengar hal itu, tetapi tidak memahaminya, lalu kutanya:
“Tuanku, apakah akhir segala hal ini ?”. Tetapi ia menjawab : ”Pergilah, Daniel, sebab firman ini akan tinggal tersembunyi dan termeterai sampai akhir zaman.” Daniel 12 : 8-9.
“Hal-hal yang tersembunyi ialah bagi TUHAN, Allah kita, tetapi hal-hal yang dinyatakan ialah bagi kita dan bagi anak-anak kita sampai selama-lamanya.” Ulangan 29 : 29, inilah bagian porsi kita.
“Kemuliaan Allah ialah merahasiakan sesuatu, tetapi kemuliaan raja-raja ialah menyelidiki sesuatu. “ Amsal 25 : 2, ini juga bagian kita.
II. ISRAEL NUBUAT UTAMA
Dibawah pengawalan ketat pasukan tentara Britania Raya, yaitu negara Inggris dengan sekutunya, yang jelas-jelas adalah orang-orang Kristen keturunan rohani Tuhan Yesus Kristus yang lahir secara jasmaniah dari keturunan orang-orang Yahudi Israel (Roma 9 : 5), maka orang-orang Yahudi Israel yang terserak (diaspora/dibuang) ke seantero bangsa di segenap penjuru dunia dikumpulkan kembali oleh Theodor Herzl di bawah panji Zionisme ( pengikut paham Kota Sion ) tahun 1898, dari Sion datangnya keselamatan (Mazmur 14 : 7), dan 50 tahun kemudian (Yobel) mereka memproklamasikan berdirinya negara Israel di wilayah asal nenek moyang mereka di Timur Tengah, Yerusalem, pada tanggal 14 Mei 1948, oleh dan dengan pimpinan perdana menteri pertama, David Ben - Gurion.
Ketakutan dan kecemasan dahsyat yang baru saja mereka alami pada periode perang dunia II di masa Nazi Jerman yang membantai 6 juta saudara, orang tua dan anak - anak mereka di kamp - kamp konsentrasi Jerman dengan gas-gas racun yang mematikan, sirna dan lenyap sudah dengan terbitnya surya kemerdekaan pada hari itu, dan sejak hari itu juga orang-orang Yahudi Israel berada di bawah pimpinan satu kepala pemerintahan yang demokratis (Yehezkiel 37:21-22) dan juga kekuatan bangsa Yahudi dibangun dengan sangat cermat di segala bidang, mulai dari tembok-tembok pertahanan Yerusalem, tekhnologi, militer, politik, sistem perekonomian, ilmu pengetahuan sains, irigasi pertanian, sampai tindakan-tindakan represif terhadap orang-orang Palestina, semuanya itu dilakukan untuk mengantisipasi penindasan yang pernah mereka alami semasa di Mesir, Babilonia, Roma dan juga pembantaian oleh Nazi Jerman, agar tidak terulang kembali di masa depan mereka.
Dan berdirinya negara Yahudi Israel adalah positip sebagai penggenapan nubuat TUHAN di dalam Firman-Nya, dan para pemimpin bangsa itu tahu dan mendirikan organisasi Zionisme untuk mempersatukan seluruh orang Yahudi Israel dari seluruh penjuru dunia dengan cepat, dan semua ini memang didorong oleh Roh TUHAN, karena jumlah masa hukuman pembuangan bangsa Israel sudah selesai, sudah berakhir.
Berdirinya kembali negara Yahudi Israel adalah tanda terbesar akhir zaman, nubuat utama yang membuka pintu gerbang bagi nubuat-nubuat yang lain ! Sebab, bila bangsa Israel belum kembali ke negeri asalnya di Timur Tengah, Yerusalem, maka seluruh Firman nubuatan TUHAN akan seperti ramalan dusta dan pepesan kosong belaka, melempem.
Jadi, sangatlah menghujat TUHAN dan pekerjaan RohNya tersebut, jika ada yang mengatakan bahwa pembantaian oleh Nazi Jerman, yang menewaskan 6 juta orang Yahudi sebagai sebuah mitos, peristiwa karangan atau rekayasa orang Yahudi dan negara Barat, apalagi dengan mengatakan sebaiknya orang-orang Yahudi diberikan tanah di Alaska, Amerika Utara. Hanya anjing dajjal dari Iran, peliharaan setan sajalah yang berpikiran seperti ini, yang memutar balikkan bukti-bukti sejarah dan sekaligus mengingkari penggenapan janji Firman Allah Abraham, dengan menebar dusta yang menganggap tragedi genocide itu sebagai suatu intermezo, benar-benar pikiran iblis yang merasukinya, sedangkan peristiwa itu sendiri sudah dinubuatkan Tuhan dalam kitab Daniel yang sejaman dengan nenek moyangnya, Raja Persia, Koresy yang agung (Cyrus The Great).
Berdirinya negara Israel ibarat pohon yang hampir mati, namun tiba-tiba bertunas kembali, bahkan tumbuh menjadi pohon besar yang mencapai langit seperti yang sudah dijanjikan :
“Beginilah firman Tuhan ALLAH : Aku sendiri akan mengambil sebuah carang
dari puncak pohon aras yang tinggi dan menanamnya ; Aku mematahkannya dari
pucuk yang paling ujung dan yang masih muda dan Aku sendiri akan menanam
nya di atas sebuah gunung yang menjulang tinggi ke atas ; di atas gunung Israel
yang tinggi akan Kutanam dia , agar ia bercabang-cabang dan berbuah dan
menjadi pohon aras yang hebat; segala macam burung dan yang berbulu bersayap
tinggal di bawahnya, mereka bernaung di bawah cabang-cabangnya. Maka segala
pohon di ladang akan mengetahui, bahwa Aku, TUHAN, merendahkan pohon
yang tinggi dan meninggikan pohon yang rendah, membuat pohon yang tumbuh
menjadi layu kering dan membuat pohon yang kering bertaruk kembali.
Aku, TUHAN, yang mengatakannya dan akan membuatnya.“ Yehezkiel 17:22-24
“Tariklah pelajaran dari perumpamaan tentang pohon ara : Apabila ranting-
rantingnya melembut dan mulai bertunas, kamu tahu , bahwa musim panas
sudah dekat. Demikian juga , jika kamu melihat semuanya ini , ketahuilah
bahwa waktunya sudah dekat , sudah di ambang pintu .” Matius 24:33
Waktunya sudah dekat, benar-benar di ambang pintu, Tuhan Yesus sudah berdiri di depan pintu dan membuka kuncinya, yaitu meterai pertama, dengan kehadiran Negara Israel. Tanda-tanda semakin dekatnya kedatangan Tuhan Yesus sangat jelas bagi kita, walaupun senantiasa diejek penggenapannya oleh orang - orang fasik, Yudas 18, II Petrus 3 : 3-7 !
Karena itu jelaslah, dengan tergenapinya Firman nubuat TUHAN secara kwalitatif (bermutu) melalui ayat-ayat dalam kitab - kitab para nabi, seperti Yesaya 43 : 5-6, Yeremia 30:3, Yehezkiel 34 : 11-13, 37 : 1-14, Daniel 12: 7-12, Hosea 3: 4-5, Amos 9:14-15, Mikha 7:11, Zefanya 3:14-20, maka sudah sepatutnya kita semua yang percaya padaNya memuji-muji Dia dan semakin memantapkan iman kita kepadaNya, seharusnya kita yakin 100 % tanpa setitik kebimbangan apapun juga.
Namun faktanya pada hari ini banyak orang Kristen tidak mau diyakinkan dengan momentum awal yang dahsyat ini. Karena mereka awam dan tidak memahami isi Alkitab, nubuat (ramalan) TUHAN yang sudah tergenapi ini, karena bersifat kwalitatif dalam bentuk kalimat ayat-ayat. Seperti juga orang-orang Yahudi di masa Tuhan Yesus berada di bumi, mereka selalu merasa tidak puas dan tidak mau percaya pada sifat- sifat kwalitatif, kalimat-kalimat yang diucapkan oleh Tuhan Yesus, begitu juga dengan manusia kita pada hari ini, selalu ingin meminta tanda-tanda yang jelas ! Adakah sesuatu yang dapat membuktikan atau suatu tanda-tanda yang jelas yang dapat meyakinkan kita perihal berdirinya negara Israel sebagai suatu penggenapan dan perbuatan karya TUHAN sendiri ?
Jawabannya pasti ada, yaitu bukti dan tanda yang jelas dalam 2 (dua) Kitab, yaitu Kitab Daniel dan Kitab Wahyu. Namun para ahli Alkitab dan sarjana tidak bisa menerima karena bertentangan dengan doktrin mereka, seperti juga para ahli Taurat dan orang Farisi di zaman Tuhan Yesus. Seolah–olah penjelasan semua nubuat yang sudah terjadi itu hanya hitungan orang iseng yang kurang kerjaan, mungkin Daniel juga seperti itu (pasal 9) ?
Di dalam Kitab Daniel 12 : 7-12 berisi tanda atau bukti yang berupa hitungan matematis (angka-angka) dari diaspora (pembuangan) kedua sampai berdirinya negara Israel. Sedangkan Kitab Wahyu berisi tanda dengan nubuat yang berupa simbol (tanda lambing) berdirinya negara Israel, yang diwahyukan oleh Tuhan Yesus kepada Rasul Yohanes di pulau Patmos, tahun 96 AD, guna melengkapi Kitab Daniel pasal 12 :12 tersebut. Yaitu Kitab Wahyu Pasal 6 : 1-2.
Dengan yakin saya menyatakan bahwa bukti ini saya peroleh dari Tuhan Yesus, yaitu sesuai Injil Matius pasal 7 : 7, dengan cara mengetuk siang dan malam, meminta terus menerus dan mencari dan terus mencari sampai Tuhan mengabulkan kerinduan hati saya.
“Tetapi mudah-mudahan Allah sendiri berfirman dan membuka mulutNya terhadap engkau, dan memberitakan rahasia hikmat, karena itu ajaib bagi pengertian.” Ayub 11 :5-6
“Bila tersingkap, firman-firmanMu memberi terang, memberi pengertian kepada orang bodoh. “ Mazmur 119 : 130
Di dalam Daniel 7 : 25, disebutkan bahwa Kerajaan keempat (Romawi, setelah Media, Persia, dan Yunani) akan melakukan perubahan perhitungan waktu (satu tahun berdasarkan peredaran matahari, yaitu 365 dan 365 ¼ hari, yang diadopsi dari Assyria dan Babilonia yang menyembah dewa matahari dan telah mengenal penanggalan berdasarkan peredaran matahari) dari perhitungan Yahudi (satu tahun berdasarkan peredaran bulan, 360 hari), dan juga penggunaan Hukum Romawi (Hukum Kontinental dan Anglo Saxon di dunia ini berasal dari Romawi) selama 3 ½ masa (3500 tahun Yahudi) yang dipakai mundur sampai ke tahun Babel (624 SM atau 624 x 365 lalu dibagi 360 = 633 tahun Yahudi) yaitu zaman Hammurabi yang diadopsi hukum-hukumnya oleh imperium Romawi, sampai ke Tahun 2826 Masehi (atau 2826 x 365,25 : 360 = 2867 tahun Yahudi, awal kerajaan seribu Tahun Tuhan Yesus di bumi ini). [633 + 2867 = 3500 tahun Yahudi, 3 ½ masa]
“Ia akan mengucapkan perkataan yang menentang Yang Mahatinggi, dan akan menganiaya orang-orang kudus milik Yang Mahatinggi ; ia berusaha untuk mengubah waktu dan hukum, dan mereka akan diserahkan ke dalam tangannya selama satu masa dan dua masa dan setengah masa. Lalu Majelis Pengadilan akan duduk, dan kekuasaan akan dicabut daripadanya untuk dimusnahkan dan dihancurkan sampai lenyap. Maka pemerintahan, kekuasaan dan kebesaran dari kerajaan-kerajaan dibawah semesta langit akan diberikan kepada orang-orang kudus, umat Yang Mahatinggi; pemerintahan mereka adalah pemerintahan yang kekal, dan segala kekuasaan akan mengabdi dan patuh kepada mereka.” Daniel 7 : 25-27
Karena adanya perubahan waktu oleh antek iblis inilah maka perhitungan tahun berdasarkan perhitungan Yahudi harus ditelusuri kembali untuk melihat secara jelas betapa tepatnya nubuat Tuhan ALLAH dalam Alkitab yang berusaha digelapkan dan disembunyikan oleh si Penyesat (Iblis) dan antek-anteknya (manusia-manusia berhati setan) itu. Inilah maksud utama ditulisnya buku ini, kembali ke waktu Tuhan, ingat pada waktuNya.
III. H I T U N G L A H
Di dalam kitab Daniel 9 : 1-2 dikisahkan tentang Daniel yang mencermati dan memperhatikan dalam kumpulan kitab, waktu hukuman 70 tahun yang menurut firman TUHAN kepada nabi Yeremia akan berlaku atas timbunan puing Yerusalem yang hancur pada tahun 587 SM oleh tentara Nebukadnezar dibawah pimpinan panglima perangnya, Nebuzaradan, sayapun merenungkan bagaimana sebenarnya Daniel menghitung jumlah masa tersebut sampai Tuhan berkenan menyampaikan juga rahasia-rahasia akhir zaman dalam pasal itu juga dan akhirnya TUHAN yang sama yang disembah oleh Daniel telah pula menyingkapkan kepada saya jumlah tahun hukuman pembuangan (diaspora) yang kedua bangsa Israel karena mereka menyingkirkan “seorang yang telah diurapi” yang dihitung masanya mulai dari Yerusalem menjadi timbunan puing pula (tahun 70 AD, ketika Jenderal Titus menghancurkan Yerusalem), semua dimulai dari Yerusalem, kota yang hendak didirikan Tuhan.
Sebelum kita menyingkapkan nubuat selesainya hukuman pembuangan (diaspora) kedua dan berdirinya negara Israel dari 2 (dua) tanda di dalam Kitab Daniel 12 : 7-12 dan Kitab Wahyu, perlu kita ketahui bahwa Alkitab pada keseluruhan isinya ditulis oleh satu pribadi tunggal, yaitu Roh Kudus YHWH, yang tidak saling bertentangan, tetapi saling berhubungan dan saling mendukung ; karena itu kita harus mengerti bahwa Daniel 12 : 7 - 12 itu tertancap pada Daniel 9 : 24 - 27 yang merupakan pokok dari Daniel 12 : 7 - 12 sebagai carang/ dahannya, karena itu kita tidak dapat mengerti Daniel 12 : 7 - 12 jika kita tidak menancapkannya pada Daniel 9 : 24 – 27, (seperti Firman Tuhan Yesus dalam Yohanes 15 : 1-8 tentang Pokok Anggur dan carangnya), Daniel Pasal 9 ayat :
24. Tujuhpuluh kali tujuh masa telah ditetapkan atas bangsamu dan atas kotamu
yang kudus , untuk melenyapkan kefasikan , untuk mengakhiri dosa , untuk
menghapuskan kesalahan , untuk mendatangkan keadilan yang kekal , untuk
menggenapkan penglihatan dan nabi, dan untuk mengurapi Yang Maha Kudus.
25. Maka ketahuilah dan pahamilah : dari saat Firman itu keluar : yakni bahwa
Yerusalem akan dipulihkan dan dibangun kembali , sampai pada kedatangan
seorang yang diurapi, seorang raja, ada tujuh kali tujuh masa ; dan enampuluh
dua kali tujuh masa lamanya kota itu akan dibangun kembali dengan tanah
lapang dan paritnya , tetapi di tengah-tengah kesulitan.
26. Sesudah ke enampuluh dua kali tujuh masa itu akan disingkirkan seorang yang
telah diurapi , padahal tidak ada salahnya apa-apa. Maka datanglah rakyat
seorang raja memusnahkan kota dan tempat kudus itu, tetapi raja itu akan
menemui ajalnya dalam air bah ; dan sampai akhir zaman akan ada peperangan
dan pemusnahan seperti yang telah ditetapkan.
27. Raja itu akan membuat perjanjian itu menjadi berat bagi banyak orang selama
satu kali tujuh masa. Pada pertengahan tujuh masa itu ia akan menghentikan
korban sembelihan dan korban santapan dan di atas sayap kekejian akan datang
yang membinasakan, sampai pemusnahan yang telah ditetapkan menimpa yang
membinasakan itu.
(Catatan : ayat 27 ini, dalam teks bahasa Inggris berbeda sama sekali)
Nanti akan kita terjemahkan dari bahasa Inggrisnya, dalam Sub F dibawah ini.
Dan kemudian keluar rantingnya yaitu Daniel 12 : 7-12,
7. “Satu masa dan dua masa dan setengah masa ; dan setelah berakhir kuasa
perusak bangsa yang kudus itu, maka segala hal ini akan digenapi ! “
8. Adapun aku, memang kudengar hal itu, tetapi tidak memahaminya, lalu
kutanya : ” Tuanku , apakah akhir segala hal ini ? ”
9. Tetapi ia menjawab : “ Pergilah Daniel, sebab Firman ini akan tinggal
tersembunyi dan termeterai sampai akhir zaman.
10. Banyak orang akan disucikan dan dimurnikan dan diuji, tetapi orang-orang fasik
akan berlaku fasik ; tidak seorangpun dari orang fasik itu akan memahaminya,
tetapi orang – orang bijaksana akan memahaminya.
11. Sejak dihentikan korban sehari-hari dan ditegakkan dewa-dewa kekejian yang
membinasakan itu ada seribu duaratus dan sembilanpuluh hari.
12. Berbahagialah orang yang tetap menanti-nanti dan mencapai seribu tigaratus
tigapuluh lima hari.
Dari kitab Daniel pasal 9 ayat 24 tersebut, TUHAN Allah telah menetapkan hal-hal yang akan terjadi atas bangsa Israel dan atas Yerusalem sampai pengurapan kepada Yang Maha Kudus dan juga termasuk sampai akhir zaman (ayat 26) dalam suatu hitungan masa secara keseluruhan dengan rumus matematis “tujuhpuluh kali tujuh (70 X 7) masa”, yang terbagi dalam 3 (tiga) kurun waktu secara berurut, yaitu :
- 7 X 7 masa
- 62 X 7 masa
- 1 X 7 masa
Ternyata dari sejarah dan 20 (dua puluh) abad yang kita lalui termasuk 1878 tahun diaspora kedua bangsa Israel, masa-masa yang dimaksud pada ayat 25, 26 dan 27 dalam Daniel pasal 9 tersebut memiliki perbedaan perhitungan (awal dan durasi/lamanya), terutama ayat 27 tentang 1 X 7 masa (atau 7 masa sisa/terakhir), dimana 7 masa sisa yang dimaksud oleh TUHAN Allah tersebut telah dirancang olehNya menjadi suatu masa yang sangat rahasia (misteri) bahkan dimeteraikan sampai akhir zaman rahasia durasi 7 masa sisa tersebut (Daniel 12 : 9).
TUHAN Allah di dalam Kitab Daniel keseluruhannya dan pada Daniel 5:26 khususnya, menggambarkan TUHAN yang ahli dalam perhitungan, karena Dia adalah Sang Pencipta yang melebihi kejeniusan manusia ciptaanNya. Karena itu tidaklah aneh kalau TUHAN memberikan hikmat yang luar biasa kepada Daniel untuk memahami banyak hal yang tersembunyi dan rahasia ( Daniel 2 : 19 – 23 ).
Karena itu sama seperti MUSA , Nabi Israel dalam Mazmur 90 : 12 meminta kepada Tuhan : “Ajarlah kami menghitung hari-hari kami sedemikian hingga kami beroleh hati yang bijaksana”, maka hari inipun saya menyampaikan permohonan kepada TUHAN untuk mendapatkan pengertian agar dapat menghitung masa atau hari-hari yang dimaksudNya dalam firmanNya pada Kitab Daniel tersebut, untuk mengetahui bagian saya.
Didalam kehidupan masyarakat Yahudi Israel, kita tahu mereka mempergunakan perhitungan tahun yang didasarkan pada peredaran bulan , yang berjumlah 360 hari dalam setahun. Sedangkan pada penulisan Alkitab, dicantumkan juga tahun-tahun pemerintahan raja - raja dari bangsa – bangsa asing yang pernah menjajah mereka atau menguasai kehidupan sosial mereka, dalam hal ini kita tahu dari sejarah bahwa tahun tahun pemerintahan raja-raja tersebut dalam sejarah dicatat dengan mempergunakan perhitungan tahun yang didasarkan pada peredaran matahari, yang berjumlah 365 hari dalam setahun, yaitu penanggalan bangsa Babel dan Romawi ; dan penanggalan Romawi atau Masehi dilakukan penyempurnaan perhitungannya berdasarkan perhitungan para ahli di zaman Julius Caesar dengan menambahkan 1 hari pada setiap kelipatan 4 tahun sekali, yang disebut tahun kabisat yang ditambahkan pada bulan Februari dan dilaksanakan perhitungannya mulai dari titik nol (0) Masehi, sehingga perhitungan tahun menjadi 365 ¼ hari dalam setahun, dan sampai hari ini dunia internasional memakai perhitungan tahun yang disempurnakan ini. Inilah Tahun Masehi (Tahun Julian atau Gregorian).
Jadi perhitungan penanggalan yang perlu kita cermati dalam perhitungan ini terbagi menjadi 3 type, yaitu kalender Yahudi (360 hari), kalender Babel (365 hari) untuk tahun-tahun Sebelum Masehi , dan kalender Masehi ( 365 ¼ hari ). Ini perlu kita ketahui untuk menghitung dan menyamakan jumlah waktu yang tertulis dalam Alkitab dengan yang tertulis dalam sejarah dan kehidupan kita hari ini.
Dari Alkitab pada halaman belakang yang berisi kamus Alkitab, sesuai urutan alphabet pada kata “Bulan” disitu dicantumkan keterangan “Sesudah pembuangan, maka penanggalan Babel diambil alih, yang mulai dihitung dari bulan “ Maret “ :
1. Nisan ( bulan pertama Yahudi) = Maret Babel Neh.2:1 ; Est.3:7
2. Iyar
3. Siwan Est.8:9
4. Tamus
5. Ab
6. Elul Neh.6:15
7. Tisyri
8. Markhesywan
9. Kislew Za.7:1 ; Neh.1:1
10.Tebet Est. 2:16
11.Syebat Za. 1:7
12.Adar Ezr.6:15 ; Est.3:7
Kata “sesudah pembuangan” menunjukkan adanya suatu tahun yang khusus.
Dan dari keterangan yang tercantum dalam kamus Alkitab tersebut maka penyamaan bulan Maret sama dengan bulan Nisan Yahudi pada titik awalnya (dicanangkannya) pasti terjadi pada suatu tahun sesudah pembuangan Babel, titik awal tahun dicanangkannya persamaan ini sangat penting, bagaimanapun juga jumlah hari dalam setahun pada Kalender Babel/Masehi dengan kalender Yahudi tidaklah sama, memiliki selisih 5 (lima) hari, dan itu terjadi setiap tahun bahkan sampai titik hari disalibkannya Tuhan Yesus pada hari menjelang Paskah orang Yahudi (14 Nisan, Bilangan 28 : 16)), pasti sudah bergeser sangat jauh dari lazimnya menurut anggapan kita yang awam (yaitu bulan Maret atau April, musim semi), dan satu hal lagi yang perlu diingat, pada zaman penjajahan Babel, Persia, bahkan Romawi, tradisi Paskah masih milik pribadi Yahudi, belum menjadi tradisi Kristen yang dirayakan oleh bangsa-bangsa seperti hari ini, karena itu orang Romawi pada hari menjelang Paskah, penyaliban Tuhan Yesus itu (Jum’at Agung), tidak merayakan Paskah dan otomatis patokan bulan peristiwa itu dalam kalender Romawi (Julian) pada musim semi belum tentu selaras dengan bulan musim semi Paskah Yahudi, sebagaimana terbukti dirobahnya kalender oleh Julius Cesar dengan penambahan Tahun kabisat pada setiap kelipatan empat tahun dan kemudian dirobah lagi oleh Paus Gregorius XIII tahun 1582. Adapun pentingnya mengetahui tahun dimulainya penyamaan 1 Nisan = 1 Maret, adalah untuk menghitung jumlah hari dari perbedaan selisih perhitungan dua kalender tersebut, yaitu Kalender Romawi dan Kalender Yahudi yang tercantum dalam Alkitab, sejarah dan catatan Romawi.
Dengan demikian , jika kita perhatikan dari kamus Alkitab ini, maka titik bulan Nisan = Maret, yang disebutkan ini, mengingat di zaman Ester (Est.3:7) kalender baru Yahudi ini sudah dipakai, dan Ester ini hidup di zaman raja Ahasyweros, yaitu tahun di atas 521 BC (Before Christ = Sebelum Kristus = Sebelum Masehi = SM), maka pasti adaptasi perhitungan titik awal bulan Nisan = Maret ini dimulai sebelum tahun 521 BC.
Dan bila kita lihat dari kebiasaan orang Israel dalam merayakan hari raya Paskah pada hari ke-14 (empatbelas) bulan Nisan ( Ezra 6:19, Bilangan 28:16 ), dengan kebiasaan orang Kristen merayakan hari Paskah pada penanggalan internasional, dimana orang Kristen merayakan hari Paskah selalu berpatokan pada musim semi, yaitu daur matahari di titik balik matahari, lazimnya tanggal 21 Maret adalah titik awal musim semi (lihat lampiran) dan bertumpu pada titik hari Jum’at – Minggu pada minggu kedua musim semi , maka ada perbedaan hari raya Paskah antara keduanya. Paskah internasional kita orang Kristen, tahun ini diperingati 3 (tiga) hari, mulai dari tanggal 6 s/d 8 April 2007, Jum’at Agung s/d Minggu Kebangkitan.
Paskah orang Yahudi tahun 2007 ini jatuh tanggal 2 April (hari Senin, lihat lampiran). Sedangkan Kristus disalib tanggal 14 Nisan Yahudi jatuh pada hari Jum’at Agung tanggal 6 April tahun 2007 ini, dan patokan aproximasi tanggal 6 April 2007 = 14 Nisan ini dijadikan sebagai persamaan. Dan dari persamaan ini kita akan menghitung mundur kapan aproximasi-nya tahun dicanangkannya tanggal 1 Nisan = 1 Maret, di masa pembuangan ke Babel itu, mari kita hitung !
MENGHITUNG TAHUN (SM / BC) DIAMBIL ALIHNYA
KALENDER (1 MARET) BABEL = (1 NISAN) YAHUDI VIA PERSAMAAN HARI PASKAH
Dari Hitungan Dari Hitungan
Internasional Yahudi
Jum’at Agung Pesach
6 April 2007 PASKAH 14 Nisan 5768 Yahudi
| ß===== mundur 13 hari =====à 2 | April 2007
V V
24 Maret 2007 = penyamaan 1 Nisan 5768 Yahudi 19 Maret 2007
| X 365 ¼ hari V
V 19 Maret 0
24 Maret 0 Masehi = 733.057 hari = (733.057 hari)
| X 365 hari (Babel) V
V perkiraan tahun diambil alih 19 Maret 553 BC
24 Maret 552 BC = 201.480 hari = (201.845 hari)
| 1 Maret 553 BC =
V 1 Nisan 3171 Yahudi
1 Maret 552 BC = 1 Nisan 3172 Yahudi = 23 hari = (18 hari)
___________________________________+ _________________+
T o t a l = 934.560 hari 934.920 hari
Internasional Tahun 552 BC Yahudi Tahun 553 BC
Dari 24 Maret 2007 (yaitu sama dengan 1 Nisan Yahudi, aproximat), dan dihitung mundur sampai ke 1 Maret 552 BC, dan bila jumlah hari tersebut (934.560) diatas dapat dibagi 360 hari dalam perhitungan setahun Yahudi dan didapati jumlah hasil pembagiannya bersifat bulat (2596), tanpa pecahan, maka di titik 1 Maret 552 BC adalah sama dengan 1 Nisan 3172 Yahudi /552 BC.
Perhitungan mundur tersebut sudah kami hitung, dan dipermudah kepada para pembaca untuk dihitung, dan patokan tahun 552 BC adalah tahun sebelum masa pemerintahan raja Ahasyweros (zaman Ester), yakni di masa pemerintahan raja Babel, yaitu Belsyazar, (555 BC), cucu Nebukadnezar, karena titik 1 Nisan = 1 Maret akan bertemu kembali pada titik kelipatan 72 tahun sekali, jika tahun 480 BC maka titik tahun ini berada sesudah zaman Ester, dan ini bertentangan atau tidak sesuai dengan kitab Ester 3 : 7. Dan Aproximasi tahun 552 BC ini, kesalahan absolutnya berkisar 1 (satu) tahun dari 552 BC, atau kemungkinan aproximasi ketepatannya dari kesalahan absolutnya adalah 1 Maret 551 BC = 1 Nisan 3173 Yahudi/ di tahun 551 BC {Patokan tahun 551 BC / 3173 Yahudi dengan 1 Nisan = 1 Maret yang cenderung dipakai oleh kita, karena lebih mendekati akurasi dari tahun yang terabaikan pada masa diaspora kedua, karena pada tahun 1582, Paus Gregorius XIII menguranginya sebanyak 10 (sepuluh) hari [5 Oktober menjadi 15 Oktober], bandingkan dengan hitungan Yahudi 1 Nisan 3171 Yahudi = 1 Maret 553 BC, dari tahun 553 BC ke 551 BC selisih tepat 10 hari juga untuk 2 tahun, maka tahun 551 BC yang lebih mendekati ketepatan tahun diambil alihnya Kalender Babel}.
Jadi, kita memiliki dua titik persamaan tanggal penanggalan (kalender) orang Yahudi dengan penanggalan dunia (Babel dan Masehi), titik pertama ada di tahun sekarang, yaitu 24 Maret 2007 AD = 1 Nisan 2007 AD, atau 6 April 2007 sebagai 14 Nisan 5768 Yahudi dan titik lainnya ada di tahun sebelum Masehi di zaman pembuangan ke Babel, yaitu 1 Maret 551 BC = 1 Nisan 3173 Yahudi.
Kedua titik persamaan ini akan kita pakai untuk keperluan hitung - menghitung di bab - bab selanjutnya.
Adapun urutan-urutan topik yang akan kita hitung dan atau kita jelaskan adalah sebagai berikut :
- Diaspora I
- Firman Pemulihan
- 7 X 7 Masa
- 62 X 7 Masa
- Kristus, Natal dan Paskah
- 1 X 7 Masa, Sisa Masa Yang Termeterai
- Diaspora II
- Tongkat Pengukur 1 Masa Rahasia (Termeterai)
- Meterai Dibuka : Israel Didirikan
- Bait Suci Yang di Yerusalem
Urutan-urutan ini kita susun sesuai kronologis yang tercantum dalam kitab Daniel 9 : 24-27 dan 12 : 7-12, dan kitab Wahyu serta fakta sejarah bangsa Israel, suatu kesesuaian urutan yang mengagumkan.
A. DIASPORA I
Sebagai permulaan penelusuran, maka kita harus memulainya dari awal yaitu dari firman nubuat yang disampaikan kepada nabi Yeremia pada tahun 629 BC, yaitu diaspora I, soal masa hukuman pembuangan ke Babel yang dimulai tahun 605 BC, selama 70 (tujuhpuluh) tahun Yahudi yang sedang dijalani oleh bangsa Yahudi, Yeremia 25 : 1, 11, dan firman inilah yang diteliti oleh Daniel menjelang berakhirnya masa hukuman 70 tahun, dan Daniel juga membaca dari Yeremia 29 : 10, bahwa ada janji TUHAN untuk mengembalikan bangsa Yahudi Israel setelah selesainya masa hukuman 70 tahun pembuangan ini (Daniel 9 : 1-2).
Masa hukuman 70 tahun Yahudi ini dalam perhitungan tahun Babel berjumlah setara dengan 69 tahun 15 hari penanggalan Babel, caranya yaitu (70 X 360) : 365 = 69 tahun 15 hari dalam hitungan kalender Babel (SM).
Dari catatan sejarah, kita tahu bahwa tahun 605 BC adalah tahun dimana raja Nebukadnezar menaklukkan dan menguasai wilayah dan kerajaan Israel dan Yehuda, inilah tahun pertama pemerintahan raja Babel, Nebukadnezar. Pada tahun ini, 605 BC telah dimulai pembuangan, rakyat Israel dan Yehuda diangkut sebagian ke Babel, dan puncak pembuangan adalah tahun ketujuh pemerintahan Nebukadnezar, 599 BC, di tahun inilah Raja Yehuda beserta orang-orang Yahudi lainnya, termasuk Daniel, dibawa ke Babel sebagai tawanan, (bacalah dari Kitab Raja-Raja II, Tawarikh II, Yeremia, pada pasal-pasal terakhir, dan juga Kitab Daniel pasal yang awal).
Dan pembebasan terjadi pada saat Raja Persia , Koresy (Cyrus) mengalahkan Belsyazar , cucu Nebukadnezar, raja Babel, pada awal tahun 539 BC, dan sejak saat itulah Koresy memerintahkan Zerubabel bin Sealtiel dan Yesua bin Yozadak untuk membawa pulang bangsa Yahudi Israel kembali ke Yerusalem, dan puncaknya adalah tahun 536 BC, tahun keempat berkuasanya Koresy, bangsa Yahudi Israel sudah kembali memasuki wilayah Yerusalem dan sekitarnya yaitu tanah leluhur mereka.
Bila kita hitung masa hukuman pembuangan ini dari tahun 605 BC sampai ke tahun 536 BC , tahun puncak kembalinya bangsa Yahudi Israel ke Yerusalem atas perintah Koresy, maka masa hukuman 70 tahun Yahudi (69 tahun 15 hari Babel) ini benar-benar tergenapi sudah. Setelah Daniel meneliti tahun pembebasan dari hukuman pembuangan pertama ini, maka TUHAN memberikan pewahyuan yang berupa nubuat-nubuat lanjutan terhadap bangsa Yahudi Israel hingga akhir zaman, yaitu berupa hal-hal yang akan terjadi dan dialami oleh bangsa Yahudi Israel itu nantinya sampai pada akhir zaman, sebagaimana tercantum dalam Daniel pasal 9 dan pasal 12 di atas. Betul-betul berbicara sampai ke ujung zaman, akhir segala akhir zaman dimana Daniel akan bangun dari tidurnya (kematian) untuk memperoleh bagian dan upahnya dari Allah.
B. FIRMAN PEMULIHAN
Firman nubuat TUHAN pada kitab Daniel 9 : 24-27, yang memulai masa-masa untuk dihitung, diawali dengan satu kalimat yang berbunyi : “ maka ketahuilah dan pahamilah : dari saat firman itu keluar : yakni bahwa Yerusalem akan dipulihkan dan dibangun kembali”, yaitu ayat 25, merupakan patokan dasar (benchmark) untuk perhitungan masa-masa yang disebutkan tersebut, karena pada titik tahun firman itu keluarlah yang dimulainya semua perhitungan masa-masa yang tercantum pada Daniel pasal 9 : 24 – 27 dan juga Daniel pasal 12 : 7-12.
Secara hati-hati dan teliti, dari Yeremia 33 : 1-7 dan 32 : 1-2 , kita baca bahwa yang dimaksud dalam Daniel tersebut diatas, yaitu Firman tentang Pemulihan dan Pembangunan Yerusalem itu, benar-benar FIRMAN TUHAN, bukan dekrit ataupun sabda raja manapun !
Dari Kitab nabi Yeremia ini pada pasal 33 : 1-7 , disebutkan dengan jelas firman tentang pemulihan dan pembangunan kembali kota Yerusalem , yang merupakan janji TUHAN bagi bangsa Yahudi Israel di masa sesudah kembalinya dari pembuangan ke Babel, tahun Firman itu disampaikan tercantum di depannya, pada Kitab Yeremia pasal 32 : 1-2, disebutkan tahun keluarnya Firman Pemulihan itu. Tahun itu adalah tahun ke - 18 (delapanbelas) pemerintahan Nebukadnezar, yaitu tahun 588 BC, satu tahun sebelum penyerangannya ke Kota Yerusalem yang menghancurkan Bait Allah melalui tangan Nebuzaradan, panglima perangnya, tahun 587 BC, (Yeremia 52 : 12). Dan dalam perhitungan tahun pemerintahan, maka sejak tahun 605 BC sudah harus dihitung sebagai tahun pertama pemerintahan Nebukadnezar, suatu rujukan kemasa lalu di zaman Yeremia (sebelum Masehi /Before Christ, angka tahun mengecil dihitung mundur sampai ke nol) !
Jadi , Daniel 9 : 25 (dari saat Firman itu keluar) jelas-jelas adalah Firman TUHAN sendiri, janji Tuhan Allah bagi pemulihan dan pembangunan kota Yerusalem, sedangkan Koresy, Darius, Artahsasta, hanyalah manusia - manusia yang digerakkan hati mereka oleh Tuhan untuk menggenapi janji TUHAN tersebut.
Dan kita harus mencatatnya sekarang, dari Kitab nabi Yeremia 32 : 1-2, yaitu tahun 588 BC (18 tahun setelah 605 BC) sebagai tahun keluarnya Firman Pemulihan itu (Daniel 9 : 25) !
C. 7 X 7 M A S A
Perhitungan pertama dimulai pada Daniel 9 : 25, disebutkan bahwa sejak firman itu keluar ( 588 BC ), sampai pada kedatangan seorang yang diurapi, seorang raja, ada 7 X 7 masa (49 masa atau 49 tahun Yahudi). Siapakah raja yang dimaksud, yang diurapi oleh TUHAN, yang akan datang sesudah 7 X 7 masa (588 BC – 49 tahun = 539 BC)?
Di dalam Kitab Yesaya yang sezaman dengan masa akhir pembuangan ke Babel disebutkan dalam Yesaya pasal 45 : 1, sebagai berikut :
“Beginilah firman Tuhan : “Inilah firmanKu kepada orang yang Kuurapi, kepada Koresy yang tangan kanannya Kupegang, supaya Aku menundukkan bangsa-bangsa di depannya dan melucuti raja-raja, supaya Aku membuka pintu-pintu di depannya dan supaya pintu - pintu gerbang tidak tinggal tertutup.” Koresy adalah seorang raja Persia.
Dan ditambahkan lagi pada Yesaya 44 : 28, dipertegas lagi, demikian :
“Akulah yang berkata tentang Koresy : Dia gembalaKu ; segala kehendakKu akan digenapinya dengan mengatakan tentang Yerusalem: Baiklah ia dibangun ! dan tentang Bait Suci : Baiklah diletakkan dasarnya ! “
Begitu jelasnya kalimat firman Tuhan tersebut, orang yang Kuurapi, Koresy, seorang raja dan perintah Tuhan kepadanya, untuk menggenapi janji firman Tuhan bagi pemulihan dan pembangunan Kota Yerusalem dan Bait Allah !!!
Jadi, yang dimaksud dalam Daniel 9 : 25 adalah Raja Koresy yang diurapi (Messiah, the king), yang datang membebaskan bangsa Yahudi tahun 539 BC, dan yang melaksanakan perintah dari Tuhan tentang pemulihan dan pembangunan Yerusalem dan bahkan Bait Allah, yang dulu disampaikan kepada nabi Yeremia (tahun 588 BC), dan bila kita baca dari Kitab Ezra 1 : 1 , dan Kitab II Tawarikh 36 : 22 , hal-hal itu benar-benar direalisasikan oleh Raja Koresy.
Sesudah kita tahu kedatangan Raja Koresy pada tahun 539 BC tersebut kepada Israel, dengan mengeluarkan perintah / instruksi kepada mereka untuk membangun kembali kota Yerusalem, terutama Bait Allah, yang kemudian bangsa Israel dipimpin oleh Zerubabel bin Sealtiel , berangkat dengan kurang lebih 50.000 orang Yahudi Israel, berangkat dari Babel dan pulang ke Yerusalem, Ezra 2 dan 3, dan Hagai 2 : 21-24.
Dari Kitab Ezra 1:1, Ezra 3:1-6, Ezra 7:9, dan Ezra 8 : 21, 31, kita dapat menghitung tanggal dan bulan kedatangan Raja Koresy kepada Israel. Perjalanan yang dilakukan oleh Zerubabel sewaktu instruksi Koresy turun, yang dihitung dengan memakai perbandingan perjalanan yang dilakukan oleh Ezra bin Seraya, kita dapat menemukan aproximasi yang mendekati waktu, tanggal dan bulan itu dari catatan penanggalan Yahudi. Disebutkan bahwa waktu perjalanan yang dibutuhkan oleh Ezra bin Seraya dari Babel ke Yerusalem adalah 4 bulan persis ( Ezra 7 : 9 ), tapi jumlah waktu perjalanan ini sudah termasuk 12 (dua belas) hari untuk perhentian berpuasa di Sungai Ahawa ( Ezra 8 : 21,31) , sedangkan rombongan Zerubabel tidak melakukan perhentian 12 hari untuk berpuasa, mereka langsung dan terus menerus berjalan, jadi jangka waktu akurat yang diperlukan bagi perjalanan ini adalah 3 bulan 18 hari, Ezra 2 dan Ezra 3. (Catatan penulis : Waktu perjalanan ini mungkin juga kurang dari 3 bulan 18 hari). Intinya, kita bisa menghitung tanggal, bulan dan tahun Koresy datang membebaskan umat Israel.
Dan tidaklah mungkin, instruksi Koresy dikeluarkan pada hari yang sama dengan hari keberangkatan bangsa Yahudi Israel yang dipimpin oleh Zerubabel bin Sealtiel tersebut, secara rasio, paling sedikit perlu waktu 2 ( dua ) hari , yaitu hari pertama mendengar turunnya instruksi raja Koresy, dan dari hari pertama sampai hari kedua dengan cepat dikumpulkan bangsa Yahudi Israel oleh Zerubabel bin Sealtiel untuk segera berangkat pulang dari Babel ke Yerusalem, tanpa memboroskan waktu lagi untuk berpikir, dan tidak menyia-nyiakan kesempatan emas dari instruksi Koresy tersebut, jadi butuh persiapan waktu kurang lebih 2 (dua) hari sebelum berangkat menuju Yerusalem.
Karena itu instruksi raja Koresy , dalam hal ini, berkenaaan dengan kedatangan Raja Koresy juga, adalah kurang lebih 2 hari sebelum Bangsa Yahudi Israel berangkat, dan dari arrival/kedatangan, tibanya bangsa Yahudi Israel, pada tanggal 1 bulan tujuh (Tisyri), di Yerusalem (baca Ezra 3 : 1,6 ), maka kita dapat menghitung mundur keberangkatan bangsa Yahudi Israel ini , yaitu butuh 3 bulan 18 hari, dengan demikian mereka berangkat pada tanggal 12 Siwan (bulan ketiga), dan instruksi raja Koresy atau juga kedatangan raja Koresy, yang diurapi Tuhan ini, mundur 2 (dua) hari ke belakang, sebelum tanggal keberangkatan bangsa Yahudi Israel ini, jadi aproximasi jatuh pada tanggal 10 Siwan tahun 539 BC. Inilah tanggal, bulan dan tahun kedatangan Raja Koresy berdasarkan penelitian kita dari Alkitab !
Dan tanggal 10 Siwan 539 BC ini jika kita transformasikan ke dalam perhitungan tahun Babel , dari persamaan 1 Nisan 551 BC = 1 Maret 551 BC, kita dapatkan bahwa tanggal 10 Siwan di tahun 539 BC ini adalah sama dengan tanggal 10 Maret 539 BC, dan inilah tanggal kedatangan Raja Koresy, yang diurapi, dalam Daniel 9 : 25.
=== (551 - 539) tahun Yahudi + 1 Nisan s/d 10 Siwan (bulan ketiga) =
=== (12 tahun X 360 hari + 69 hari = 4389 hari atau
=== 4389 : 365 = 12 tahun Babel 9 hari dari (1 Maret)=10 Maret 539 BC)
Dan bila dihitung dari tahun Firman Pemulihan itu keluar (tahun 588 BC kepada Yeremia), sampai tanggal kedatangan Koresy, 10 Maret 539 BC, disebutkan ada 7 X 7 masa, dan masa dalam tahapan ini bentuknya adalah sederhana yaitu bermakna tahun Yahudi, atau 7 X 7 tahun Yahudi, atau 49 tahun Yahudi atau ditransformasikan ke tahun Babel adalah 48 tahun 120 hari kalender Babel.
Bila kita hitung dengan cermat , maka kita dapatkan tanggal dan bulan Firman Pemulihan itu disampaikan kepada Yeremia , yaitu tanggal 10 November 588 BC, atau 10 Siwan 588 BC dalam kalender Yahudi.
Jadi, secara aproximasi, hitungan 7 X 7 masa (49 tahun Yahudi) benar-benar sudah tergenapi dengan kedatangan Raja Koresy, pada tanggal 10 Maret 539 BC, walaupun ada tulisan yang menyatakan tanggal 12 Oktober 539 BC adalah tanggal proklamasi penaklukan Koresy atas Babilonia, tapi tanggal ini lebih tepat dicatat sebagai tanggal deklarasi Raja Koresy sebagai Raja empat penjuru dunia dan deklarasi hak-hak kemanusiaan yang paling awal, setelah dia menaklukkan Babilonia.
Selanjutnya, hitungan kedua adalah Daniel 9 : 25 juga , yaitu ada 62 X 7 masa (434 masa atau 434 tahun Yahudi) bahwa Yerusalem akan dibangun kembali di tengah-tengah kesulitan, jika kita teliti membacanya, maka antara 7 X 7 masa dengan 62 X 7 masa, ada tanda perhentian titik koma (;), tanda ini berarti bahwa kalimat di depan dan di belakang ada jedah atau tidak otomatis bersambung, atau periode 7 X 7 masa ini bukan berarti harus ditambahkan langsung dengan 62 X 7 masa, tetapi di sini ada interval, berarti antara periode yang satu (7 x 7 masa) dengan periode yang lain (62 X 7 masa) ada loncatan/lompatan waktu ke depan, hal mana dapat kita baca dari sejarah juga, sebagaimana kita perjelas pada Sub Bab Huruf D dan Huruf E di bawah ini.
D. 62 X 7 M A S A
Selanjutnya dari Daniel 9 : 25 , disebutkan lagi bahwa Yerusalem akan dibangun kembali dengan tanah lapang dan paritnya, tetapi di tengah-tengah kesulitan, dalam waktu 62 X 7 masa, atau 434 masa atau 434 tahun Yahudi, dan identik dengan 428 tahun 20 hari kalender Babel (434 x 360 kemudian dibagi 365). Yang harus kita perhatikan adalah kata kota Yerusalem yang akan dibangun kembali, jadi bukan hanya tembok-tembok luarnya saja !
Ayat ini menunjukkan jumlah waktu yang dibutuhkan oleh orang Yahudi Israel untuk membangun kembali kota Yerusalem, dalam rentang waktu 434 tahun Yahudi. Dalam Alkitab (Kitab Nehemiah) dan sejarah kita tahu, bahwa yang memulai pembangunan tembok - tembok di sekeliling kota Yerusalem adalah Nehemiah, jadi baru temboknya saja yang dibangun oleh Nehemiah selama dia menjadi bupati yang diangkat oleh raja Artahsasta (465 BC - 434 BC) , yaitu dari tahun 446 BC s/d 434 BC, ada 12 (duabelas) tahun Nehemiah menjadi bupati (Nehemiah 5:14), dan berakhir pada tahun 434 BC (Sebelum Masehi) dia membangun tembok-tembok Yerusalem.
Dari catatan sejarah, masa jabatan terakhir bupati Nehemiah ini sampai tahun 434 BC, sepintas lalu saja (angka 434) kita melihat periode 62 X 7 masa yang disebut dalam kitab Daniel 9:25 diatas. Kerapkali kita menemukan hal-hal yang dibuat mudah mengerti oleh TUHAN (angka 434). Dan memang setelah tembok- tembok selesai dibangun oleh Nehemiah, orang-orang Yahudi Israel mulai membangun kota Yerusalem secara estafet selama 434 tahun Yahudi, karena berganti penguasa yang satu ke penguasa yang lain , setelah Media Persia , muncul Yunani, yang dapat kita ketahui catatan sejarahnya dari kitab deuterokanonika umat Katholik dalam Makabe I & II , dan setelah itu baru kekaisaran Romawi masuk menguasai dan menjajah Israel, inilah yang dimaksud dengan kalimat “di tengah-tengah kesulitan”, pada Daniel 9 : 25.
Bila kita cermati dari tahun 434 BC, jika dikurangi dengan 428 tahun 20 hari dalam kalender Babel (dari perhitungan 62 X 7 masa = 434 tahun Yahudi), maka kita dapati tahun terakhir selesainya pembangunan kota Yerusalem itu sekitar tahun 5 BC. Dan hal inipun, tahun 5 Sebelum Masehi ini telah dibuat mudah untuk dipahami juga oleh TUHAN.
Dan berdasarkan catatan sejarah dalam buku Sejarah Gereja Pra Reformasi, karya Paulus Daun , hlm 29-30, kita ketahui bahwa tahun 5 BC ini adalah tahun di mana raja Herodes Agung sedang memerintah di Israel (saat-saat kelahiran Yesus Kristus) dan catatan Yosephus menuliskan bahwa Herodes Agung wafat pada awal bulan Maret 4 BC, Herodes Agung inilah yang dimaksud dalam Injil Matius pasal 1 dan 2, sezaman dengan lahirnya Tuhan Yesus ! Jadi tidaklah mungkin Tuhan Yesus dilahirkan setelah tahun 4 BC, seperti yang diperkirakan orang-orang, pada tahun NOL Masehi.
Dari tahun wafatnya Herodes Agung, Maret 4 BC, dan lahirnya Kristus, (Messiah, the Lord), Daniel 9 : 26, pada masa Herodes berkuasa dan dihubungkan dengan tradisi iman Kristen purba, yang menyebutkan bahwa usia Yesus ketika disalibkan adalah 33 (tigapuluh tiga) tahun lebih, dan saat disalibkannya Tuhan Yesus di hari raya Paskah orang Yahudi, maka sebetulnya kita dapat menghitung aproximasi tanggal, bulan dan tahun kelahiran Tuhan Yesus di bumi ini. Hal ini akan diuraikan berikutnya.
Jadi, kembali lagi dengan 62 X 7 masa (434 masa/tahun Yahudi), maka jelas juga sudah tergenapi dari tahun terakhir Nehemiah sampai menjelang datangnya/lahirnya Tuhan Yesus Kristus di bumi. Dan perlu kita perhatikan lagi bahwa dari ayat 62 X 7 masa sampai kepada ayat yang menyatakan bahwa akan disingkirkan seorang yang Telah Diurapi, yaitu Kristus, terdapat pula loncatan waktu atau interval durasi waktu sampai Kristus disalibkan, sebab dari nalar logika saja, pasti ada waktu untuk lahir, dewasa, dan berkhotbah oleh Tuhan Yesus, sebelum disingkirkan / disalibkan pada usia 33 tahun lebih.
Karena itu, setiap perhitungan masa ini berlaku prinsip loncatan waktu dari satu periode masa (7 X 7 masa, 588 BC s/d 539 BC) ke periode masa lainnya (62 X 7 masa, 434 BC s/d 5 BC), juga ke masa akhir (1 X 7 masa, mulai tahun 70 AD sampai ...?) , dan bukan suatu masa yang langsung dapat dijumlah berurutan, akan tetapi untuk satu periode masa itu sendiri berbentuk satu kesatuan atau satu paket masa, dan secara keseluruhan semua paket masa ini dijalin oleh TUHAN sebagai satu paket besar 70 X 7 masa, yang mana antara paket pertama dan kedua dan ketiga ada loncatan waktu, contoh interval waktu dari Koresy sampai dimulainya pembangunan kota Yerusalem, dan antara selesainya pembangunan Kota Yerusalem yaitu pada saat kelahiran Tuhan Yesus, sampai dengan disingkirkannya / disalibkannya Tuhan Yesus, ada durasi waktu yang sengaja dilompati oleh TUHAN, dan adalah fakta sejarah juga dari Yesus disalibkan (29 AD) sampai dengan datangnya pemusnahan oleh Titus di kota Yerusalem (tempat kudus, 70 AD), juga ada interval durasi waktu 40 tahun.
588 BC - 539 BC - interval - 434 BC - 5 BC
7 X 7 masa 105 tahun 62 X 7 masa
E. K R I S T U S, N A T A L, DAN P A S K A H
Dan selanjutnya dari Daniel 9 : 26, disebutkan bahwa setelah 62 X 7 masa ini, akan disingkirkan “Seorang Yang Telah Diurapi” (Messiah), padahal tidak ada salahnya apa-apa. Kata “Telah Diurapi” adalah bentuk Perfect Tense yang sangat mendalam artinya, di dalam Dia (Kristus) pada dasarnya adalah pengurapan itu sendiri. Kejadian ini juga melewati satu loncatan interval waktu , dan bukanlah suatu bentuk penjumlahan waktu dari periode sebelumnya , dan juga tidak terjadi langsung setelah berakhirnya 62 X 7 masa selesainya pembangunan kota Yerusalem. Karena sejarah telah membuktikan bahwa Yerusalem telah selesai dibangun pada tahun 5 BC, dan hal ini digenapi TUHAN untuk menyambut kelahiran Tuhan Yesus sebagai manusia di bumi.
Untuk menegaskan bahwa yang dimaksud dalam Daniel 9 : 26, adalah Kristus Tuhan Yesus, maka dicantumkan kata - kata “ padahal tidak ada salahnya apa-apa “, sebab di dunia ini tidak ada seorangpun yang tidak bersalah ( Roma 3 : 9-10) , dan Alkitab menyebutkan hanya ada satu Yesus Kristus saja yang tidak bersalah, karena Dia dikandung dari Roh Kudus TUHAN, bukan dari sperma laki-laki, dan terjadi oleh Firman Allah saja ; Bahkan Alkitab menyatakan dengan tegas bahwa Dia tidak berdosa (2 Korintus 5:21, Lukas 23:13-14, Matius 27:19) , jadi tidak ada yang lain lagi, bahkan untuk selama- lamanya tidak ada lagi, karena itu Daniel 9 : 26 hanya tertuju kepada Tuhan Yesus. Dan kata disingkirkan, sudah jelas adalah kata konotatif untuk disalibkan !
Lalu, bagaimana kita menghitung hari kelahiranNya dan hari disalibkanNya ? Dari Alkitab dan fakta-fakta peristiwa sejarah ! Dari Injil Matius 2:1-19, disebutkan bahwa Tuhan Yesus lahir sebelum Herodes mati tentunya (awal Maret 4 BC), berdasarkan catatan Yosephus (dalam buku Paulus Daun, Sejarah Gereja Pra Reformasi, halaman 29-30), dan Herodes diperdayakan orang-orang majus dari Timur yang hendak datang menyembah Tuhan Yesus, Raja orang Yahudi yang baru dilahirkan itu, mereka tidak kembali ke Herodes untuk melapor, tetapi mengambil jalan pulang yang berlainan, dan Yusuf dengan Maria membawa bayi Yesus menyingkir ke Mesir (Matius 2:1-2, 16).
Karena diperdayakan oleh orang-orang majus itu, maka Herodes menyuruh untuk membunuh bayi-bayi orang-orang Yahudi di bawah umur 2 tahun kebawah, dan ini didasarkan pada perkiraannya saja, padahal Tuhan Yesus baru saja dilahirkan di palungan di Betlehem dan kemudian dibawa oleh Yusuf untuk menyingkir ke Mesir ! Dan setelah pembunuhan bayi-bayi ini, Herodespun mati, langsung dituliskan di ayat yang berurutan, Matius 2 ayat 19, (lihat juga kamus Alkitab pada kata Herodes untuk Herodes Agung).
Berdasarkan perhitungan nalar logika, waktu yang diperlukan oleh Herodes untuk menyadari bahwa dia sudah diperdaya oleh orang-orang majus yang berangkat ke Betlehem dari Yerusalem, jarak yang tidak begitu memakan waktu berbulan-bulan apalagi bertahun-tahun, dihitung pulang- pergi, dan durasi waktu pembunuhan bayi-bayi orang-orang Yahudi, sampai ke Herodes mati, Maret 4 BC, maka jangka waktu yang diperlukan untuk semua hal ini secara nalar cukup 3 (tiga) bulan saja atau kurang, dan jangka waktu 3 bulan ini jika dihitung mundur dari saat kematian Herodes, Maret 4 BC, akan jatuh pada bulan Desember tahun 5 BC. Dan kita tahu sejak lama orang - orang Kristen merayakan Natal pada tanggal 25 Desember, apakah ada faktor-faktor yang kuat untuk tanggal kelahiran Tuhan Yesus 25 Desember ini ? Kita akan menghitung dari sudut usiaNya yang 33 tahun lebih itu dan juga dari kelahiran Ishak, anak Abraham, dan juga angka- angka yang menjadi simbol TUHAN !
Dan dari Alkitab, Injil Matius 26 : 17-25 , Markus 14 : 12-21, Lukas 22 : 7-13 , Yohanes 13 : 1-20 , jadi keempat Injil menyebutkan dengan jelas saat-saat menjelang penyaliban Tuhan Yesus jatuh di hari raya Paskah orang Yahudi, yang diperingati setiap tanggal 14 Nisan Yahudi, maka dari titik persamaan yang kita dapatkan pada awal Bab III tulisan ini, kita dapat menghitung mundur hari menjelang Paskah itu, Jum’at Agung, dengan memperhatikan tradisi iman. Dan dari tradisi iman Kristen purba menyebutkan bahwa Yesus berumur 33 tahun lebih (perkiraan mereka 33 ½ tahun) pada waktu Yesus disalibkan, dan karena tahun 5 BC adalah tahun kelahiranNya (sebagaimana dituliskan juga pada halaman 29-30, Sejarah Gereja Pra Reformasi, Paulus Daun) maka tahun aproximasi penyalibanNya kurang lebih adalah tahun 29 AD pada tanggal 14 Nisan ( tanggal hari raya Paskah orang Yahudi ), dan perhitungan dari 25 Desember 5 BC sampai dengan 14 Nisan 29 AD ini kita dapati usia Yesus di batasan 33 ½ tahun lebih sedikit menurut kalender Yahudi.
Dari persamaan 14 Nisan 2007 AD = 6 April 2007 AD , tanggal tahun 2007 ini merayakan hari Paskah, maka kita dapatkan bahwa tanggal 14 Nisan 29 AD, jatuh pada tanggal 9 Februari 29 AD, inilah tanggal aproximasi penyaliban Tuhan Yesus, harap diingat bangsa Romawi belum kenal Paskah (patut diingat, baru pada abad ke-16, tahun 1582, Paus Gregorius XIII, melakukan koreksi tanggal karena hari Paskah telah bergeser dari patokan musim semi, dan baru sejak itulah Paskah Kristen senantiasa dirayakan pada bulan Maret-April).
Perhitungan Persamaan :
9 Februari 29 AD sampai dengan 6 April 2007 (Jum’at Agung) ada 1978 tahun Masehi + 56 hari = 1978 X 365,25 hari + 56 hari = 722.520 hari.
Bila jumlah 722.520 hari ini dibagi 360 hari (1 tahun Yahudi) dan didapati hasilnya bulat (2007), maka tanggal 9 Februari 29 AD otomatis duduk pada hari atau tanggal yang sama, 14 Nisan juga, di tahun 29 AD.
Dan bila kita hitung tanggal aproximasi kelahiran Tuhan Yesus yaitu 25 Desember 5 BC = 6 atau 7 Elul (bulan keenam Yahudi) 5 BC dari persamaan tanggal terdekat, 14 Nisan = 9 Februari 29 AD), kita dapatkan usia Tuhan Yesus sebagai berikut :
25 Desember 5 BC sampai dengan 9 Februari 29 AD
=(25 s/d 31 Desember) + 5 tahun (titik nol) + 28 tahun + 1 Januari s/d 9 Februari
=7 hari + ( 5 X 365 hari ) + ( 28 X 365,25 hari ) + 40 hari = 12.099 hari
Ditransformasi ke tahun Yahudi = 12.099 : 360 = 33 tahun 219 hari
Karena Yesus lahir di malam hari (malam Kudus) dan Dia disalibkan menjelang Sabat, maka menurut perhitungan hari Yahudi (pergantian hari pada jam 18.00 sore), berarti Dia lahir sudah memasuki hari yang baru, 7 Elul (25 Desember di atas jam 18.00, tengah malam sebelum pukul 24.00) dan wafat pada hari Jum’at 13 Nissan (8 Februari pukul 15.00) sebelum Sabath 14 Nissan, maka ada 2 (dua) hari yang harus dikurangi, sehingga usianya adalah 33 tahun 217 hari (dari 7 Elul 5 BC s/d 13 Nisan 29 AD) dan usiaNya dalam perhitungan masing – masing kalender, yaitu :
-Kalender Yahudi = 33 tahun 7 bulan 7 hari
-Kalender Babel = 33 tahun 1 bulan 15 hari
Angka 3 3 dan 7 7 sangat spesifik sebagai angka – angka untuk Tuhan, dan usia Yesus benar-benar 33 ½ tahun lebih dalam kalender Yahudi, dan pada kalender Babel usiaNya juga 33 tahun lebih, bandingkan dengan kesamaan Raja Daud memerintah (I Tawarikh 29 : 27, dan 2 Samuel 5 : 4-5, yaitu 7 tahun 6 bulan dan 33 tahun). Usia Yesus pasti dihitung dalam tradisi budaya Yahudi !!
BUKTI YANG MENGUATKAN :
Dan bila kita cocokkan dengan Lukas 1 : 26, ketika malaikat Gabriel datang kepada Maria pada bulan keenam (Elul), pada saat itu dari sudut psikis, Maria masih terkejut bahwa dia akan mengandung Imanuel (Yesus), hanya dia sendirian manusia di bumi yang tahu hal itu. Dan ketika dia mendengar sanaknya, Elizabet dan Zakharia mendapatkan penglihatan di Bait Suci dan Elizabet hamil di masa tuanya, maka Mariapun mengunjungi mereka, kunjungan tersebut ternyata adalah pengaturan Allah untuk menguatkan, meneguhkan, dan memantapkan hati Maria agar 100 % siap untuk mengandung oleh Roh Kudus, yakni setelah Elizabet menyampaikan nubuat bahwa dia akan menjadi ibu Tuhan (Lukas 1:43). Dan baru kemudian Maria menantikan penggenapan Firman Allah tersebut dengan mantap, jadi ada tenggang waktu dari bulan Elul sampai Maria benar-benar hamil. Bandingkan juga dengan Elizabet, pemberitahuan oleh Malaikat pada tanggal 10 Tysiri (Imamat 16:29-34 , Lukas 1:8-24, 36) kepada Zakharia, malaikat memberitahukan bahwa Elizabet isterinya akan mengandung seorang anak, yang harus dinamai Yohanes, yang merupakan jawaban dari doa mereka berdua di masa tua mereka (bandingkan dengan kisah Sarah, isteri Abraham, Kejadian 18 : 1-15), setelah 6 bulan lewat barulah Elizabet mengandung, karena di bulan Elul (keenam) Elizabet baru hamil 6 bulan, jadi Elizabet mengandung pada bulan Nisan (pertama). Dan Yohanes Pembaptis lahir pada bulan Tebet (kesepuluh) awal, atau awal April 5 BC.
Pada saat Maria mengunjungi Elizabet sanaknya itu, Elizabet yang dipenuhi dengan Roh Kudus menyampaikan nubuat dalam Lukas 1:42, yaitu “ Blessed IS the fruit of thy womb ” (kalimat prophetik / nubuat), bukannya Blessed being the fruit of thy womb (buah yang sedang di kandung dalam rahimmu), dan itu ditunjukkan lagi pada kalimat bentuk future di Lukas 1:45, jadi Maria mengandung oleh Roh Kudus pada tenggat waktu di saat dia menginap di rumah Elizabet (Lukas 1:56) selama kurang lebih 3 bulan, besar kemungkinan pada akhir bulan Markhesywan (ke delapan), sehingga selisih usia Yohanes Pembaptis dengan Tuhan Yesus adalah 8 (delapan) bulan lebih sedikit, bandingkan dengan Lukas 1:39- 45.
Jadi, kelahiran Tuhan Yesus, Natal, yang diperingati setiap tanggal 25 Desember mendapat dukungan besar dari Alkitab sendiri, Lukas 1 : 39-45, sebab ternyata tanggal 25 Desember 5 BC duduk pada bulan Elul, dengan demikian Maria mengandung oleh Roh Kudus pada akhir bulan Markhesywan, jarak 1 (satu) bulan menjelang kelahiran Yohanes Pembaptis, pada bulan Tebet (sepuluh), jadi sangatlah riskan untuk berspekulasi dengan tanggal 25 Desember sebagai bukan hari Natal Kristus. Karena tanggal 25 Desember 5 BC, setelah ditransformasikan jatuh pada tanggal 7 Elul tahun Yahudi atau 5 BC. [Sama seperti Sarah mendapatkan Ishak anaknya persis setahun kemudian (Kejadian 18 : 14), demikian juga Maria mendapatkan/ melahirkan Yesus persis satu tahun kemudian (Lukas 1 : 26, Malaikat Gabriel datang pada bulan keenam atau Elul, setahun kemudian Maria melahirkan, di bulan Elul juga, persis satu tahun]. Secara nalar, waktu mengandungnya Maria antara tiga bulan sewaktu dia menginap di rumah Elizabeth, tepatnya satu bulan sebelum Elizabeth melahirkan, dia mengandung dari Roh Kudus.
Siapa yang suka menyangkal, dan mengaitkan tanggal 25 Desember sebagai bukan tanggal kelahiran Tuhan Yesus ? Banyak spekulasi yang muncul sejak tahun 2000, suatu gejala yang nge-trend yang menyebutkan tanggal tersebut sebagai tanggal perayaan dewa-dewa bangsa kafir, atau dewa matahari, benarkah ? Ada usaha-usaha setan untuk menghilangkan tanggal kelahiran Tuhan Yesus di bumi ini, yang tujuannya adalah menyangkal adanya kelahiran Tuhan Yesus, seperti mereka juga menyangkal holocaust yang pernah dialami bangsa Yahudi.
Tetapi bagi kitapun, tanggal 25 Desember janganlah dirayakan liturgisnya, apalagi dengan pernak-pernik Sinterklas yang sudah menyesatkan dan menyimpang dari Injil Yesus Kristus, hanya menjadi komoditas dan konsumsi bisnis materialis belaka, seharusnya yang dilakukan adalah sehati dalam penyembahan dan nyanyian puji syukur pribadi masing-masing atas realitas hadirnya Kristus di dalam hati dan roh kita, barulah ada kuasa dan manfaatnya bagi Allah serta sesama manusia secara benar, Matius 2 : 1-2, Lukas 1 : 46-56 dan Yohanes 15 : 4.
F. 1 X 7 M A S A, SISA MASA YANG TERMETERAI
Jika kita membaca Daniel 9 : 24, disebutkan ada 70 X 7 masa yang telah ditetapkan atas Israel dan Yerusalem, dan dari penjelasan sebelumnya, kita sudah memiliki gambaran penyingkapan (reveal) atas 69 X 7 masa, yang terdiri dari 7 X 7 masa dan 62 X 7 masa, jadi masih tersisa 1 X 7 masa dari total keseluruhan 70 X 7 masa ini.
Bila kita teliti lagi pada Daniel 9 : 27, disebutkan ada 1 X 7 masa dimana raja itu akan membuat perjanjian itu menjadi berat bagi banyak orang, inilah yang ditafsirkan oleh para ahli nubuat sebagai 7 tahun perjanjian damai yang akan dibuat oleh Antikris dengan Israel. Dan pada pertengahan 7 masa itu ia akan menghentikan korban sembelihan dan korban santapan ; dan di atas sayap kekejian akan datang yang membinasakan, sampai pemusnahan yang telah ditetapkan menimpa yang membinasakan itu .
Tetapi, di dalam teks asli bahasa Inggris, pada Alkitab Thompson, USA, tidak demikian bunyinya, aslinya Daniel 9 : 27 adalah :
“And he shall confirm the covenant with many for one week ; and in the midst of
the week he shall cause the sacrifice and the oblation to cease, and for the over-
spreading of abominations he shall make it desolate, even until the consummation,
and that determined shall be poured upon the desolate.”
(Dan dia akan meneguhkan perjanjian itu dengan banyak orang untuk 1 X 7 masa ;
dan di tengah-tengah 7 masa itu dia akan menyebabkan korban dan persembahan
itu berhenti, dan karena dipenuhi kebencian (terhadap yang menjijikkan), dia akan
melenyapkannya (membuatnya menjadi sunyi sepi) sampai sempurna, dan kete-
tapan itu akan dicurahkan ke atas yang dilenyapkan itu (yang dibinasakan itu).
Selama ini kita didoktrin dengan teori-teori Great Tribulation (Aniaya Besar) dan 7 tahun perjanjian damai antikrist. Padahal 1 X 7 masa itu bukan 7 tahun perjanjian damai seperti yang ditafsirkan oleh mereka, melainkan 7 masa rahasia yang merupakan 7 masa akhir yang penuh rahasia, yang merupakan sisa waktu untuk pemberitaan Injil Kerajaan Allah sebagai peneguhan Perjanjian Baru yang ditetapkan oleh Kristus, sejak Injil diberitakan sampai dengan akhir Kerajaan Milenium Tuhan Yesus adalah sisa 7 masa rahasia ini.
Dalam teks aslinya, ayat ini berbeda dengan terjemahan Alkitab bahasa Indonesia, di sini kita baca, unsur oknum pembinasa keji tidak ada. Sesungguhnya Daniel 9 : 27 lebih berpadanan dengan kitab Ibrani pasal 10, yang menyatakan tentang korban yang telah dipersembahkan oleh Tuhan Yesus pribadi, yaitu diriNya, adalah korban yang sempurna dan yang berkenan kepada Allah, dan dengan demikian ia menghapuskan semua korban-korban lain, karena persembahan dan korban-korban lain itu (darah lain) merupakan hal yang menghina dan menjijikkan bagi Allah bila tetap dicurahkan di atas Tabut Perjanjian setelah Yesus menjadi korban satu-satunya bagi jalan pendamaian kepada Allah.
Karena itu Daniel 9 : 27, kata ganti orang “dia“ sebenarnya menunjuk kepada Tuhan Yesus, bukan menunjuk raja itu atau antikris. Dan TUHAN meneguhkan (confirm) perjanjian baru yang dibuat di atas darah Tuhan Yesus pada sisa 1 X 7 masa yang terakhir ini (satu paket masa sampai akhir zaman), dan TUHAN-lah yang menghentikan korban darah hewan dan persembahan rutin yang dilakukan oleh orang Yahudi Israel sampai pertengahan dari 7 masa itu (tengah-tengah 7 = 3 ½ ), karena menghina darah Tuhan Yesus, dan TUHAN begitu jijik dengan penolakan bangsa Yahudi Israel ini dan juga jijik dengan korban darah binatang mereka, maka TUHAN menjadikan tempat itu, Yerusalem dan Bait Allah menjadi sunyi sepi dan menghancurkannya, dan sekaligus melenyapkan bangsa Yahudi Israel untuk paruh 7 masa itu (selama 3 ½ masa) sampai maksud kehendak TUHAN tercapai sempurna, dan inilah ketetapan TUHAN atas Israel dan Yerusalem (determination to the d e s o l a t e), inilah 3 ½ masa rahasia hukuman pembuangan (diaspora) kedua bangsa Israel dari Yerusalem, dari hadapan Tuhan.
Jadi, Daniel 9 : 27, kata “he” pada dasarnya menunjuk kepada Daniel 9 : 26 di atasnya, yaitu Kristus , yang disingkirkan itu, dan kemudian sebagai ayat lanjutan dari Daniel 9 : 26 ini disebutkan, maka datanglah rakyat seorang raja yang memusnahkan Yerusalem dan Bait Allah, tetapi raja itu (aslinya tertulis “ and the end thereof shall be with a flood”) akan menemui ajalnya dalam air bah. Ayat ini menunjuk kepada Titus yang diangkat sebagai Panglima dan diutus oleh Nero untuk menyerang kota Yerusalem mulai tahun 66 AD, tapi dipertengahan penyerangan itu kaisar Nero di istananya di Roma, mengalami peristiwa makar (kudeta), serangan makar ini digambarkan sebagai air bah, dan disebutkan kaisar Nero mati karena bunuh diri, air bah melambangkan maut, seperti di zaman nabi Nuh, dan seperti juga di Wahyu 12 : 15, selanjutnya digantikan oleh Vespasian sebagai kaisar baru, ayah Titus, dan Titus akhirnya berhasil menghancurkan kota Yerusalem dan Bait Allah pada tanggal 8 September 70 AD (buku Sejarah Gereja Pra Reformasi, Paulus Daun, 1998, halaman 44), setelah selama lebih dari 4 tahun mengepung dan menggempur kota Yerusalem yang mendapat perlawanan sengit dari para revolusioner dibawah payung partai Zelot yang militan. Dan sejak hari itu bangsa Israel cerai berai ke seluruh dunia (awal mula diaspora II), untuk jangka waktu yang sangat lama (70 AD s/d 1948 AD= 1878 tahun), menjadi satu kesatuan yang paralel dengan keterangan dalam ayat selanjutnya dari Daniel 9 : 26, yaitu sampai akhir zaman.
Dan ayat terakhir dari Daniel 9 : 26 dilanjutkan dengan kata-kata “ dan sampai akhir zaman akan ada peperangan dan pemusnahan, seperti yang telah ditetapkan.” Dari kata sampai akhir zaman ini saja sudah menunjukkan bahwa Daniel 9 : 27 dibawahnya itu menunjuk pada ayat di atasnya, Daniel 9 : 26, yaitu tentang 1 X 7 masa (atau 7 masa akhir) yang rahasia atau untuk suatu masa di akhir zaman kelak, nubuat 7 masa sisa besar yang rahasia, yang kemudian muncul lagi di Daniel 12 : 7 - 12, perihal nubuatan akhir zaman (1 masa, 2 masa, ½ masa = 3 ½ masa), adalah waktu yang sama dengan 3 ½ masa Daniel 9 : 27 tentang akhir zaman, suatu korelasi yang begitu jelas dan gamblang.
Karena itu, Daniel 9 : 27, seperti yang kita uraikan di atas, mengenai Kristus, adalah gambaran tentang pelenyapan selama 3 ½ masa terhadap tata cara ibadah bangsa Yahudi Israel (korban hewan), yang merupakan hal yang menjijikkan (kejijikan/abomination) di mata TUHAN sebab pada Daniel 9 : 26, telah ditutup dengan kata - kata sampai akhir zaman akan ada peperangan dan pemusnahan seperti yang telah ditetapkan, inilah zaman 1 X 7 masa sisa yang rahasia itu.
Dan karena itu pula, maka sisa 1 X 7 masa pada Daniel 9:27, menjadi tersembunyi sifatnya atau dirahasiakan oleh Allah, dan kemudian dari Daniel 9 : 27 ini, firman tentang masa ini dilanjutkan/dijalin kembali ke Daniel 12 : 7-12. Sedangkan antara (interval) ayat dan pasal pada Daniel pasal 10 dan pasal 11 mengisahkan gambaran tentang seorang antikris, yang kemudian terbukti terjadi pada masa penjajahan kekaisaran Yunani, yaitu tentang kaisar Antiokhus IV Epifanes, suatu nubuatan yang telah terjadi sesudah masa penjajahan Media Persia berakhir, Yunani menjajah bangsa Israel, yang dapat kita baca dari kitab Makabe I & II, yang merupakan kitab Deuterokanonika umat Katholik. Dan walaupun sudah menjadi sejarah, tapi Daniel 10 dan 11 ini dapat saja diproyeksikan lagi kepada sifat antikris yang lain di akhir zaman dan juga di dalam kitab Wahyu.
Sebagai kesimpulan, maka sisa masa dari 70 X 7 masa, yaitu 1 X 7 masa bersifat rahasia dan tersembunyi sampai akhir zaman (ingatlah bahwa ayat ini menunjuk sampai ke akhir atau ujung zaman, Akhir Zaman, seperti yang tertulis pada Daniel 9 : 26 , karena itu tidak mungkin 1 X 7 masa adalah 7 tahun Yahudi, sebab kita sampai hari ini sudah melewati durasi waktu selama 2000 (dua ribu) tahun masehi lebih sejak Kristus lahir. Ini adalah 7 masa akhir zaman yang sangat misterius.
Tentulah 1X7 masa ini bersifat sangat dirahasiakan (dimeterai atau confidential/pribadi) oleh Allah. Ini adalah zaman Perjanjian Baru (a week, hari ketujuh, hari TUHAN) yang ditetapkan oleh dan dengan Darah Anak Domba Allah, Tuhan kita Yesus Kristus, sejak Injil disebarkan ke luar tembok Yerusalem (70 Masehi) hingga masuk ke dalam Kerajaan Milenium (1000 tahun terakhir) Tuhan Yesus Kristus.
Dan sifat rahasia dari 1 X 7 masa (a week) ini, akan kita jumpai lagi dalam 3 ½ masa yang muncul dan tersebut dalam Daniel 12 : 4-9, yang merupakan separuh dari sisa 7 masa terakhir itu, yang sangat berkaitan dengan masa hukuman pembuangan Israel (Diaspora II) dan juga berkaitan dengan masa akhir zaman ! Fantastis.
Dan 3 ½ masa ini akan kita sampaikan pada Sub Bab Huruf G di bawah ini.
G. D I A S P O R A I I
Adalah suatu fakta sejarah yang terdokumentasi bahwa sejak tanggal 8 September 70 AD, bangsa Yahudi cerai berai, terserak (diaspora) ke seluruh dunia , sejak Titus menghancurkan kota Yerusalem, (Tanggal ini ditulis dalam Sejarah Gereja Pra Reformasi, Paulus Daun, Penerbit Yayasan Daun, Manado, 1998, halaman 44 ).
Hukuman pembuangan ke seluruh dunia atas orang Yahudi Israel telah terjadi dan secara jelas disebutkan dalam Kitab Yehezkiel 12:15, 36:19, Yeremia 9:16, Daniel 12 : 1-12, Imamat 25:33 , Lukas 21 : 20-24, akan tetapi mengenai jumlah masa hukuman pembuangan ini (diaspora II) tidak ada seorangpun yang berani menyimpulkan jumlah masa hukuman bangsa Israel berdasarkan Alkitab sebagaimana seperti dulu di zaman nabi Yeremia (70 tahun), baik secara tulisan maupun bahasa lisan mereka.
Dan adalah sangat naif kalau kita mengatakan sejak tanggal 8 September 70 AD sampai tanggal 14 Mei 1948 AD dapat disimpulkan dari nubuat Tuhan bagi Israel secara sederhana (Daniel Pasal 9 dan Pasal 12, tentang nubuat untuk Israel sampai ujung akhir zaman), yaitu dari 70 X 7 masa dengan perhitungan sederhana, tak perlu penyingkapan Tuhan seperti kepada Daniel, masa hukuman pembuangan tersebut.
Dalam Daniel 12:7, lanjutan kisah akhir zaman, kita jumpai lagi penyebutan 3 ½ masa ditetapkan untuk mengakhiri kuasa perusak bangsa Israel yang kudus itu (he shall have accomplished to scatter the power of the holy people), baru semuanya akan digenapi. Bila kita membaca kitab Wahyu 12: 14-16, disitupun disebutkan peristiwa masa lalu (flashback yang dianggap sejarah) dengan pernyataan dalam alam roh, perempuan yang diberi sayap burung nazar dan dibawa ke padang gurun selama 3 ½ masa, luar biasa fenomenalnya persamaan 3 ½ masa ini, dan lalu kita bandingkan dengan Daniel 12 : 7-12, maka kita dapati tiga peristiwa dalam suatu susunan yang sama dan paralel, yaitu Daniel 12 : 7 = Wahyu 12:14, Daniel 12:11 = Wahyu 12:15, dan Daniel 12:12 = Wahyu 12:16.
- Ada 3 ½ masa dibuang ke padang gurun (Daniel 12: 7 = Wahyu 12:14)
- Ada 1290 hari yang penuh maut = air bah (Daniel 12:11 = Wahyu 12:15)
- Ada 1335 hari saat pertolongan tiba (Daniel 12:12 = Wahyu 12:16)
Perempuan di sini menggambarkan bangsa Yahudi Israel, sebagaimana sebutan ini selalu dipakai Tuhan untuk menyebut bangsa Yahudi Israel dan jemaatNya (bukan menunjuk atau gambaran Bunda Maria, karena Bunda Maria adalah juga bagian dari satu kesatuan Jemaat Allah yang sudah menjadi suatu bagian korporat di Surga, begitu juga Santo Petrus dan Santo-Santo lainnya, semuanya berada dalam satu kesatuan yang tidak dapat lagi masing-masing atau sendirian turun ke dunia ini), dan angka 12 (duabelas) pada Kitab Daniel dan Kitab Wahyu tersebut menunjuk pula pada keduabelas suku Israel, dan sifat Wahyu 12 : 14-17 bukanlah suatu peristiwa kronologis untuk satu kesatuan Kitab Wahyu, tapi bersifat flashback (kilasan) masa lalu dan suatu peristiwa yang diilustrasikan dalam alam roh, tentang dicampakkannya Iblis setelah kemenangan Kristus di atas salib dan bangkit dari maut, maka Iblis mengejar bangsa Yahudi Israel, dan hal inipun untuk menggenapi juga Daniel 9:27, (baca Sub Bab Huruf F), jadi bukan seperti yang diyakini oleh banyak orang Kristen dan ahli theologi pada hari ini, sebagai Antikris yang menganiaya gereja nantinya (Aniaya Besar = Great Tribulation).
Kalimat dalam Daniel 12:7, kekuatan/kuasa yang merusak bangsa Yahudi itu, jika kita bandingkan dengan kitab Yeremia 4:12-31, 5:1-6, dan 6:6-21, tentang pembuangan dan diaspora, dan juga bandingkan dengan tindakan brutal orang-orang Yahudi terhadap Tuhan Yesus dalam prosesi penyaliban, dan juga terhadap para rasul Tuhan Yesus yang mereka siksa, menggambarkan betapa rusaknya bangsa Yahudi Israel ini, dan itulah yang dimaksud dalam Daniel 12:7 , sebagai “ untuk mengakhiri (menghentikan) kuasa perusak bangsa yang kudus itu”. Dan masa pembuangan yang ditetapkan oleh Tuhan itu bertujuan untuk melenyapkan kefasikan bangsa Israel (meremukkan kecongkakan mereka), sesuai dengan Daniel 9 : 24, 27 ; jadi ini adalah hukuman pembuangan (diaspora II) kepada bangsa Israel selama 3 ½ masa. Dan ini adalah separuh dari 1 X 7 masa yang terdapat pada Daniel 9:27, inilah jumlah masa hukuman pembuangan (Diaspora) II. Dalam pertengahan 7 masa, berarti juga dalam 3½ (pertengahan 7 = 3 ½ ) masa itu persembahan korban dihentikan dan dilenyapkan , dan hal ini sering diartikan oleh orang Kristen sebagai perjanjian damai 7 tahun antara Antikrist dengan bangsa Israel, dan diparuh perjanjian Antikrist mengingkarinya , apakah hal ini bisa diproyeksikan ke masa depan dalam Kitab Wahyu , menurut pendapat pribadi kami, hal semacam inipun tidak pernah disebutkan dalam Kitab Wahyu secara jelas eksplisit, perjanjian damai selama 7 tahun (seharusnya perjanjian damai itu selamanya, bukan untuk sejangka waktu saja, tafsiran ini menjadi sangat tidak rasional) maupun tersirat implisit, hal ini, 3 ½ masa rahasia ini lebih bersifat jumlah masa hukuman diserakkannya bangsa Israel ke seluruh dunia (diaspora II).
Setelah 3 ½ masa hukuman pembuangan, selanjutnya dalam Daniel 12 : 11, disebutkan peristiwa kedua bahwa ada 1290 hari bangsa Yahudi Israel ini akan mengalami kekejian yang membinasakan, karena aslinya Daniel 12 : 11 berbunyi :
“And from the time that the daily sacrifice shall be taken away, and the
abomination that maketh desolate set up , there shall be a thousand two hundred
and ninety days. “
(“Dan dari masa diangkat sampai lenyap persembahan korban rutin harian itu,
dan muncul kebencian yang menimbulkan pemusnahan, akan ada 1290 hari.”).
Dan Daniel 12 : 11 inilah yang disebut sebagai pembinasaan keji, tapi tidak terjadi di Bait Allah, (sedangkan Tuhan Yesus dalam Matius 24 :15 memproyeksikan perkataanNya dari Daniel 11 : 31, akan datang pembinasa keji di Bait Allah dan menghancurkan Bait Allah tidak lama setelah Dia disalibkan, yaitu tahun 70 Masehi ketika Jendral Titus menghancurkan Bait Allah di Yerusalem).
Dan ini berbeda dengan Daniel 12 : 11, akan ada pembinasaan keji yang akan memusnahkan bangsa Israel tapi tidak di Bait Allah, ini adalah pembantaian oleh Nazi Jerman, peristiwa Holocaust. Dua kejadian yang berbeda dalam dua nubuat yang berbeda telah terjadi !
Kemudian dilanjutkan dalam Daniel 12 : 12, “Berbahagialah orang yang tetap menanti-nanti dan mencapai seribu tigaratus tigapuluh lima (1335) hari”, sebagai peristiwa ketiga. Dan ayat ini berada sesudah pembinasaan keji pada Daniel 12 : 11 diatasnya, ini sebenarnya menunjuk pada suatu peristiwa khusus bagi bangsa Israel setelah mengalami pembinasaan keji (pembantaian), maka mereka yang terluput dan menanti-nanti sampai 1335 hari akan berbahagia, atau “tertolong”, hal ini selaras dan sesuai dengan Kitab Wahyu 12 : 16.
Dengan demikian kita meringkas dari Daniel 12 : 7-12, ada 3 (tiga) peristiwa khusus yang terjadi bagi bangsa Yahudi Israel, yaitu :
1. Ada 3 ½ masa hukuman pembuangan jilid II (“masa” ini bersifat rahasia)
2. Ada 1290 hari lamanya pembantaian keji yang dialami oleh bangsa Yahudi
3. Ada 1335 hari lamanya baru mereka mendapat pertolongan membahagiakan
Dan untuk 3 ½ masa ini kita sudah mengerti, berasal dari separuh dalam 1 X 7 masa yang dirahasiakan dan dimeteraikan Allah menunggu sampai akhir zaman tiba barulah meterai itu dibuka dan disingkapkan oleh Tuhan Yesus sendiri kepada jemaatNya, suatu peristiwa maha besar terjadi, yaitu Israel berdiri menjadi sebuah Negara.
Karena kita adalah jemaat Allah yang hidup, yang adalah juga jemaat Kristus yang diurapiNya, maka kita berhak mengetahui hal-hal yang menjadi bagian kita yaitu apa yang telah disingkapkanNya dari meterai yang sudah dibuka oleh Tuhan Yesus, Israel telah dipulihkan menjadi suatu negara (Ulangan 29 : 29, Wahyu 5 : 5, 9 dan Wahyu 22:6 ).
“Sebab tidak ada sesuatu yang tersembunyi yang tidak akan dinyatakan dan tidak ada sesuatu yang rahasia yang tidak akan tersingkap.” Markus 4 : 22
H. TONGKAT PENGUKUR 1 MASA RAHASIA
Dari uraian sebelumnya, maka kita tahu bahwa TUHAN menyembunyikan dan merahasiakan 1 X 7 masa yang terakhir dan yang tersisa dari 70 X 7 masa, dan Dia menyingkapkan satu persatu nubuatan masa-masa ini mulai dari kehidupan yang dialami bangsa Yahudi Israel, dalam jumlah masa hukuman diaspora II dan jumlah-jumlah hari yang dialami mereka selanjutnya setelah masa hukuman diaspora II ini berakhir, untuk membantu kita memahami 1 X 7 masa ini dengan lebih mudah, dalam suatu bentuk perhitungan yang dirahasiakanNya (dimeterai) dengan rapih sampai tiba akhir zaman.
Bila kita bertanya-tanya dalam hati dan memperhatikan dengan cermat seperti memperhatikan pohon Ara yang mulai bertunas itu, maka dari Daniel 12 :7-12 yang menetapkan kejadian-kejadian yang akan dialami oleh bangsa Yahudi Israel sampai akhir zaman, dan juga penggenapan dari Kitab Yehezkiel 37:21-22 bahwa Israel akan dipulihkan menjadi sebuah kerajaan (negara) dengan satu raja (Presiden atau Perdana Menteri) pada akhir zaman, ternyata telah terjadi pada tanggal 14 Mei 1948 , maka pikiran kita pasti tertuju kepada 3 ½ masa hukuman diaspora II yang dialami oleh bangsa Yahudi Israel itu ternyata sudah berakhir dengan kembalinya mereka ke Yerusalem, sudah tergenapi (dari 70 AD sampai tahun 1948 AD, adalah masa hukuman diaspora II) !
Ada suatu alat pengukur (Yehezkiel 40 : 3-4), yang sebenarnya sudah disediakan oleh TUHAN Allah kepada kita untuk mengetahui waktu kejadian dan lamanya 3 ½ masa diaspora kedua ini, dan itu hanya akan disingkapkan menjelang akhir zaman. Dibuka pada akhir zaman. Pada zaman kita ini !
Marilah kita melihat bagaimana jeniusnya TUHAN dalam menyelipkan tongkat pengukur untuk satu masa yang rahasia ini, yang sudah dibuka oleh Tuhan Yesus sendiri, dan kemudian diberitahukanNya kepada kita.
Dalam dunia ukur mengukur ( aljabar, fisika ) , kita mengenal satuan pengukur ( panjang, berat, cahaya dan sebagainya). Satuan pengukur ini ditetapkan secara internasional sebagai standard baku, yang disebut Satuan Sistim Internasional (SSI). Contoh tradisionilnya, dalam ukuran panjang 1 meter, harus ada 2 (dua) titik standard yang sifatnya tetap yang menjadi patokan pengukuran untuk panjang 1 meter. Dua titik standard inilah yang dipakai untuk membuat alat pengukur meteran untuk menghitung panjangnya sesuatu, atau juga suatu benda yang dijadikan standard berat timbangan, yang disimpan oleh pemerintah dibawah jawatan Timbangan dan Ukuran atau Tera.
Demikian pula dengan TUHAN, Dia telah menetapkan 2(dua) titik standard yang tetap dan disembunyikanNya sampai akhir zaman tiba untuk mengukur 1 masa rahasia yang ada dalam 1 X 7 masa yang terakhir. Dan inilah yang disebut Tongkat Pengukur Masa yang dirahasiakan dan tersembunyi sampai akhir zaman, dan itu benar- benar tergenapi sampai akhir zaman tiba, sampai penggenapan pertama yaitu berdirinya negara Israel terjadi, maka rahasia inipun dinyatakan kepada kita orang percaya (Yehezkiel 40:3).
Tongkat pengukur 1 masa itu atau tonggak sejarah itu sebenarnya dengan jelas-jelas sudah ditancapkan / dicanangkan pada 2 (dua) titik masa yang equivalen ( sebanding dan standard ), yaitu di Daniel 9 : 25 dan Daniel 9 : 26 , yaitu dari titik kata “Seorang Yang Diurapi” (Messiah, the king), dan ke titik kata “Seorang Yang Telah Diurapi” (Messiah, the Lord).
Daniel 9:25 menunjuk pada titik kedatangan Koresy, raja yang diurapi Tuhan, yaitu tanggal 10 Maret 539 BC. Perhitungan perkiraan saat kedatangannya ini sangat kecil sekali kesalahan absolutnya, dan telah dihitung dengan teliti dari Alkitab dan bukti dari sejarah, bukan perhitungan asal-asalan, baca Sub Bab Huruf C. Inilah tonggak sejarah pertama untuk perhitungan masa rahasia tersebut.
Daniel 9:26 menunjuk pada titik kedatangan Kristus, Yang Telah Diurapi, yaitu tanggal 25 Desember 5 BC, dan perhitungan aproximasi saat kelahiranNya inipun sangat kecil sekali kesalahan absolutnya, dan telah dihitung pula dengan teliti dari Alkitab dan bukti catatan Yosephus dan pakar-pakar dari Barat, baca Sub Bab Huruf E. Inilah tonggak sejarah kedua perhitungan masa rahasia tersebut.
Dari kedua tonggak sejarah yang tetap inilah, 10 Maret 539 BC sampai 25 Desember 5 BC, kita dapatkan hitungan Tongkat Pengukur 1 masa yang rahasia itu, untuk menghitung 1 X 7 masa terakhir dan yang tersisa, juga 3 ½ masa dalam Diaspora II bangsa Israel.
Jadi, dari 10 Maret 539 BC s/d 25 Desember 5 BC ada =
195.200 hari.
Inilah panjang durasi waktu 1 Masa Rahasia itu.
10 Maret s/d 25 Desember dan 539 BC – 5 BC = 290 hari + (534 tahun X 365 hari)=
195.200 hari
Perhitungan ini bukan rekayasa , karena dihitung dengan teliti dan berdasarkan apa yang dicatat dalam Firman Tuhan di Alkitab, dan didukung oleh fakta dan catatan buku sejarah dunia dan kearsipan Romawi, secara umum tidak terlalu asing bagi kita.
I. METERAI DIBUKA : ISRAEL DIDIRIKAN
Setelah kita memperoleh tongkat pengukur 1 masa ini, maka pertanyaan selanjutnya adalah “ Dari mana kita memulai mengukur waktu sebagaimana dimaksud dalam Daniel 12: 7-12 ? Jawabannya ada di Daniel 9 : 26, yaitu dimulai dari titik Diaspora II pada tanggal 8 September 70 AD , ketika Jendral Titus datang menghancurkan kota Yerusalem dan Bait Allah, inilah titik di mana bangsa Yahudi Israel mulai diserakkan (diaspora) ke seluruh dunia dalam jumlah 3 ½ masa hukuman pembuangan sampai dengan 14 Mei 1948, Israel berdiri.
Marilah kita hitung jumlah tahun atau hari dari 3 ½ masa hukuman pembuangan Israel (Diaspora) kedua ini, dari tongkat pengukur 1 masa = 195.200 hari itu :
Diaspora II = 3 ½ X 195.200 hari = 683.200 hari
Inilah masa hukuman pembuangan diaspora II, 683.200 hari, masa hukuman dari Tuhan untuk melenyapkan kefasikan bangsa Israel dan korban-korban harian mereka yang menjijikkan yang biasanya mereka lakukan di mezbah Bait Allah karena menolak korban sejati, tubuh dan darah Tuhan Yesus Kristus ( Daniel 9:27, 12:7, Ibrani 9 dan 10 ).
Dan selanjutnya ditambah lagi pembantaian selama 1290 hari, terjadinya pembinasaan yang keji (penyaringan/penampian), yang kita ketahui dari sejarah sebagai peristiwa Holocaust, yaitu pembantaian yang paling keji oleh Nazi Jerman selama periode Perang Dunia II, yang membantai 6 (enam) juta orang Yahudi di camp-camp konsentrasi Jerman, yang terkenal adalah Camp Konsentrasi Auschwitz, di Polandia, dengan cara menimbun seperti ikan sardens orang-orang Yahudi hidup-hidup ke dalam gerbong-gerbong kereta dan kemudian dialirkan gas beracun ke dalamnya sampai mereka semua mati lemas membiru keracunan. Dan sebelum Perang Dunia II berakhir , pembantaian ini terhenti oleh serangan sekutu Amerika, Inggris dan Perancis, tahun 1944, jadi waktunya dipersingkat sesuai perkataan Tuhan Yesus dalam Matius 24 : 21, dan andaikata pembantaian ini diteruskan sampai perang dunia II berakhir, 1945, mungkin bangsa Yahudi Israel ini akan punah habis, tidak ada yang selamat atau tersisa, tapi karena orang-orang pilihan maka waktunya dipersingkat.
Kemudian selama 1335 hari, dengan diplomasi dan pertemuan-pertemuan tingkat tinggi, maka komunitas Yahudi Israel dibawah panji Zionisme yang dipimpin oleh David Ben-Gurion mendapatkan dukungan dari Inggris untuk kembali ke Yerusalem dan mendirikan negara Israel, hal itu terjadi pada tanggal 14 Mei 1948, tercatat dalam buku-buku pelajaran sejarah seluruh bangsa di seluruh dunia.
Jika kita urutkan waktunya sesuai Daniel 12 : 7-12, demikian :
1. 3 ½ masa hukuman diaspora = 683.200 hari
2. Peristiwa Holocaust = 1.290 hari
3. Masa Penantian Kemerdekaan = 1.335 hari +
_____________________________________
Jadi total jumlahnya = 685.825 hari sampai Israel berdiri sebagai sebuah negara berdaulat dan merdeka, atau ada 1877 tahun 250 hari dalam hitungan tahun Masehi.
Dan bila kita hitung dari tanggal 8 September 70 AD sampai tanggal 14 Mei 1948, maka kita dapatkan jumlah hari yang persis sama, yaitu 685.825 hari. Karena dari tanggal 8 September 70 sampai dengan 14 Mei 1948 ada 1877 tahun 250 hari juga.
Tanggal 8 September 70 AD, dapat kita baca dari Buku Paulus Daun , Sejarah Gereja Pra Reformasi, halaman 44, sedangkan tanggal 14 Mei 1948, semua anak anak sekolah di seluruh dunia pernah menghafalnya dalam buku-buku pelajaran sejarah dunia.
Jadi, ketepatan titik datangnya Koresy dan titik lahirnya Kristus, dengan titik Titus menghancurkan Yerusalem dan titik tanggal berdirinya negara Israel adalah titik - titik tanggal, bulan dan tahun yang sangat–sangat valid (sah), tanpa mengada-ada atau rekayasa !!!
“Bila tersingkap, firman-firmanMu memberi terang, memberi pengertian kepada orang-orang bodoh.” Mazmur 119: 130
Jika kita buatkan sistimatis skema, maka kita dapatkan sebuah Tabel seperti ini :
TABEL DANIEL 12 : 7 -12
8 September 70 AD Titus menghancurkan Yerusalem dan Bait Allah
Ayat 7 3 ½ masa | 683.200 hari Diaspora II
V
8 Maret 1941 AD Hitler membantai 6 juta orang Yahudi
Ayat 11 | 1.290 hari Holocaust
V
Nazi menyerah kalah
18 September 1944 AD Masa Penantian datangnya pertolongan
Ayat 12 | 1.335 hari Diplomasi
V
14 Mei 1948 AD ISRAEL DIDIRIKAN / BERDIRI
Dan dengan demikian kita tahu bahwa Kitab Daniel mengakhiri dengan Israel kembali ke Yerusalem dan menjadi sebuah negara yang berdaulat, 14 Mei 1948 , dibawah panji Zionisme, dan angka Daniel 12 : 12 adalah angka yang sempurna untuk menggambarkan Israel (dengan duabelas sukunya) telah digenapi Tuhan menjadi suatu negara dengan satu kepala pemerintahan !
Kemudian kita akan menghubungkannya dengan Kitab Wahyu, apakah di dalam Kitab Wahyu ada tercantum peristiwa Israel dipulihkan menjadi suatu Negara, yang begitu penting ini yang merupakan nubuat terbesar sepanjang sejarah abad 20 ini, dan yang merupakan nubuat utama dan inti dari segala nubuat dikemudian hari, pembuka jalan bagi nubuat-nubuat lain. Apakah nubuat Israel menjadi suatu negara yang sudah digenapi Tuhan ini, 14 Mei 1948, tercantum juga dalam Kitab Wahyu ? Adalah sangat janggal dan aneh kalau Kitab Wahyu tidak menubuatkan atau mencantumkan momen sejarah yang begitu penting dan yang begitu fenomenal dan menakjubkan, maka kredibilitas Alkitab perlu dipertanyakan, begitu pula sebaliknya jika terbukti ada, maka kita seharusnya salut dan angkat topi mengakui kredibilitas Alkitab sebagai Firman TUHAN Allah yang mengandung kebenaran mutlak !!!
Saya yakin dengan iman yang teguh terhadap Alkitab, bahwa Kitab Wahyu adalah kitab yang paling lengkap menubuatkan peristiwa-peristiwa yang dimulai dari gereja-gereja sesudah para rasul sampai kepada langit dan bumi yang baru, dengan Yerusalem Baru, pasti tercantum pendirian Israel sebagai kerajaan/negara ! Bahkan saya sebut sebagai skenario terakhir dari TUHAN Allah atas Israel dan dunia ini.
Pasti Kitab Wahyu mencantumkan fenomena yang begitu penting dalam suatu pasal di dalamnya, pasal yang tentunya juga sangat fenomenal / luar biasa ! Karena Israel adalah fokus nubuat yang TUHAN sudah persiapkan dengan cermat, maka dimulainya Israel kembali ke Yerusalem pasti dicantumkan dalam suatu pasal di Kitab Wahyu dan juga untuk menggenapi nubuat- nubuat lainnya yang mengikuti dia, dan bila kita cermati dengan seksama, maka memang tercantum di dalam Kitab Wahyu nubuat kembalinya Israel dengan kalimat yang tercantum penuh makna dan simbol serta tepat seperti yang dituliskan di dalamnya.
Mari kita baca di dalam Kitab Wahyu Pasal 6 ayat 1 dan 2, berbunyi demikian :
“Maka aku melihat Anak Domba itu membuka yang pertama dari ketujuh meterai
itu, dan aku mendengar yang pertama dari keempat makhluk itu berkata dengan
suara bagaikan bunyi guruh : “ Mari ! “
Dan aku melihat : sesungguhnya , ada seekor kuda putih dan orang yang
menungganginya memegang sebuah panah dan kepadanya dikaruniakan sebuah
mahkota. Lalu ia maju sebagai pemenang untuk merebut kemenangan. “
Wahyu 6 : 1 – 2
Ini adalah meterai pertama, yang paling duluan dibuka, menunjukkan betapa utamanya nubuat ini dalam kitab Wahyu 6 : 2 ini, yang pertama, nomer satu, dan otomatis juga merupakan petunjuk dan berkaitan dengan meterai yang tercantum dalam Kitab Daniel sudah terbuka karena sudah digenapi oleh Tuhan Yesus Kristus !
Simbol kuda di dalam Alkitab dan Konkordansi hanya ditujukan kepada bangsa Israel, sebagaimana kita baca dalam kitab Yeremia 5 : 8, dan kuda tidak pernah dipakai sebagai simbol atau lambang kepada bangsa manapun di dalam Alkitab. Hanya Israel yang disebut oleh TUHAN dengan sebutan kuda yang suka meringkik dan berzinah secara rohani dengan membelakangi TUHAN YHWH, mencari illah-illah lainnya pada bangsa-bangsa lain. Dan warna putih bermakna tanpa pertumpahan darah pada hari diproklamasikannya, ini adalah penggenapan YHWH TUHAN Allah. Baru setelah itu keluar kuda merah padam, perang, yaitu meterai kedua, tidak ada lagi damai di sana, Timur Tengah.
Panah, dalam teks asli Yunaninya ditulis toxon, Inggris b o w, yakni busur, jadi busur tanpa anak panah. Ini melambangkan bahwa Israel belum memiliki pasukan atau tentara pribadi, memang kenyataannya bangsa Israel masuk merebut kemenangan di Yerusalem dengan tanpa persenjataan apalagi pasukan tentara pribadi, karena mereka masuk dengan dukungan penuh dari negara Inggris dan sekutunya, dengan selengkap persenjataan mereka, bukan milik pribadi Israel (Israel hanya memiliki persiapan pasukan para).
Dan mahkota (diamata, Yunani), sudah jelas adalah lambang kenegaraan, lambang raja, yaitu kepala negara, yang artinya menjadi sebuah negara dengan satu kepala pemerintahan yang disebut dengan istilah baru dalam dunia ketata-negaraan yaitu Perdana Menteri, ini sesuai dengan nubuat nabi Yehezkiel 37 : 22.
Dengan tergenapinya negara Israel yang berdiri tanggal 14 Mei 1948, berarti meterai pertama sudah dibuka dan itu berpadanan dengan Kitab Daniel 12 : 12. Halleluya, Halleluya, Halleluya !!! Nubuat besar sudah tergenapi.
Demikianlah kita sudah membuktikan dari Alkitab betapa berdaulatnya TUHAN atas orang-orang Yahudi Israel karena janji firmanNya kepada mereka, nyata sekali kehidupan bangsa Israel berada dalam genggaman tangan Tuhan Yang Maha Kuasa dan Maha Pasti. Karena itu seharusnya juga kita dapat dengan yakin memegang teguh setiap firman yang disampaikanNya kepada kita di dalam Alkitab untuk segenap aspek kehidupan kita, bukan hanya aspek-aspek tertentu saja.
“Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran.” 2 Tesalonika 3 : 16
Buku ini seharusnya diakhiri pada Bab ini sebagai klimaks dari penyingkapan berdirinya Israel sebagai suatu negara dari nubuat TUHAN Allah, tapi karena kita perlu melengkapi jemaat Allah dengan pengetahuan penting lainnya, yaitu soal rapture dan peringatan-peringatan Allah dalam Kitab Wahyu, sebagai langkah-langkah untuk mengantisipasi setiap ajaran dan khotbah yang ingin menyimpangkan isi Alkitab dari kebenaran di dalamnya, maka kami melengkapinya dengan standard kebenaran Kristus sesuai FirmanNya. Semoga berguna bagi Tubuh Kristus.
J. BAIT SUCI YANG DI YERUSALEM
Sampai hari ini, tahun 2007, kita belum menyaksikan berdirinya Bait Suci di Yerusalem, seperti yang pernah didirikan oleh Raja Salomo bin Daud bin Isai [yang dihancurkan oleh Nebuzaradan pada tahun 587 SM, sejak saat itulah Tabut Perjanjian Allah / Tabernakel / Haikal hilang] dan kemudian didirikan lagi oleh Zerubabel bin Sealtiel. Kedua Bait Allah itu hanya menjadi kenangan bangsa Yahudi Israel sampai hari ini, setelah Bait Allah terakhir yang telah direnovasi oleh Raja Herodes Agung ( 37 SM s/d 4 SM ) dihancurkan oleh Jendral Titus tahun 70 AD.
Bait Suci di Yerusalem harus ada dan berdiri nantinya di Yerusalem sesuai dengan nubuat TUHAN (Wahyu 11 : 1) untuk menggenapi pula nubuat-nubuat lain yang mengikutinya. Tapi bagi kita orang Kristen yang percaya, harus betul-betul meletakkan pengertian yang benar terhadap pertentangan hakiki antara Korban Yesus di Salib dan Korban-Korban ibadah orang Yahudi Israel di Bait Suci itu nantinya. Karena pengertian yang keliru dan meremehkan hal ini (baca Kitab Ibrani 9 dan 10) akan berakibat fatal bagi kita di hadapan ALLAH Yang Maha Kudus. Berhati-hatilah dengan Darah Yesus, jangan menyepelekan sakralnya pengorbanan darah Tuhan !
Persembahan korban selain Yesus Kristus yang sah, yaitu korban-korban lain (darah binatang dan sebagainya) adalah kekejian yang tiada ampunan setelah kita mengetahui hal tersebut, inilah yang harus menjadi pengetahuan kita terhadap pengorbanan Kristus di atas salib, jangan menghina kasih karunia Allah tersebut ( Ibrani 10 : 26-29, Galatia 2 : 21 ).
Karena itulah sekarang baru kita pahami Daniel 9 : 27, persembahan orang-orang Yahudi setelah Yesus disalibkan sebagai korban sejati, pasti dilenyapkan oleh TUHAN, karena korban hewan mereka merupakan suatu kejijikan dan malahan menjadi kekejian di mata TUHAN.
Hal ini harus dimengerti benar-benar oleh kita yang beragama Kristen dalam hubungan dengan didirikannya kembali Bait Suci di Yerusalem nantinya. Bait Suci di Yerusalem bagi kita, orang-orang Kristen, hanyalah bermakna penggenapan firman Allah bagi orang-orang Yahudi di akhir zaman, kita jangan ikut latah mengikuti prosesi korban mereka, dan karena sudah sejak dahulu sebutan untuk tempat ibadah orang Yahudi adalah Bait Allah (The Temple of God), sudah menjadi frase yang umum, dan kita sebut sebagai Bait Allah malahan Alkitab bahasa Indonesia menyebutkannya Bait Suci Allah, terlampau berlebih - lebihan, sedangkan terjemahan yang sesuai adalah Bait tempat menyembah Allah, atau Bait Suci saja, lalu kita bertanya apa bedanya ?
Rasul Paulus telah menyebutkannya dengan jelas, bahwa sejak Yesus disalibkan, maka kita orang-orang yang percaya kepada karya salib itu adalah Bait Allah yang hidup, tempat berdiamnya Roh Kudus yang dari Allah. Inilah Bait Allah yang sah ! ( I Korintus 3 : 16, I Korintus 6 : 19, II Korintus 6 : 16, Efesus 2 : 19-22).
Karena sejak saat itulah Bait yang di Yerusalem dianggap najis bila dipakai untuk mempersembahkan korban-korban lain selain pengorbanan yang sudah dilakukan oleh Yesus, Anak Domba Allah. Tapi karena ketegaran hati orang-orang Yahudi maka Allah membiarkan mereka mendirikan kembali Bait Suci di Yerusalem, dan nanti kita akan melihat dari kitab Wahyu, betapa Tuhan begitu tergesa-gesa melaksanakan pengangkatan (rapture) tidak lama sesudah mereka membangun kembali Bait Suci di Yerusalem , dan kemudian tidak lama pula datanglah Antikris seperti yang dinubuatkan dalam 2 Tesalonika 2 : 4.
Karena itu bagi kita Bait Suci yang di Yerusalem tidaklah lebih bernilai dibandingkan dengan diri kita sebagai orang percaya pada Kristus yang merupakan Bait Allah yang hidup. Semua ibadah persembahan korban orang-orang Yahudi di Bait itu dan juga apa yang akan dilakukan Antikrist nantinya di Bait itu, sama saja bagi kita, sama-sama merupakan kekejian di mata Allah !
Ada 2 ( dua ) ayat yang menyatakan bahwa Bait Suci akan ada / eksis kembali di Yerusalem , setelah dihancurkan oleh Titus, tanggal 8 September 70 AD, yaitu :
“Janganlah kamu memberikan dirimu disesatkan orang dengan cara yang
bagaimanapun juga ! Sebab sebelum Hari itu haruslah datang dahulu murtad
dan haruslah dinyatakan dahulu manusia durhaka , yang harus binasa, yaitu
lawan yang meninggikan diri di atas segala yang disebut atau yang disembah
sebagai Allah. Bahkan ia duduk di Bait Allah dan mau menyatakan diri
sebagai Allah.” 2 Tesalonika 2 : 3-4
“Kemudian diberikanlah kepadaku sebatang buluh, seperti tongkat pengukur
rupanya, dengan kata-kata yang berikut : “ Bangunlah dan ukurlah Bait Suci
Allah dan mezbah dan mereka yang beribadah di dalamnya.” Wahyu 11 : 1
Jika kita perhatikan 2 Tesalonika 2 : 3, perkataan “Hari itu”, bukanlah menunjuk kepada rapture , tetapi kepada parusia, nanti dijelaskan dalam Bab IV, dan hal itu dibuktikan dengan 2 Tesalonika 2 : 1 di atasnya, yang berbunyi “Tentang kedatangan Tuhan kita Yesus dan terhimpunnya kita dengan Dia” (Kristus dengan segenap orang kudus datang ke bumi).
Sedangkan Wahyu 11 : 1 , tidak menegaskan apakah ibadah orang-orang Yahudi itu akan diterima atau tidak oleh Tuhan !? Dan kata-kata selanjutnya dalam Wahyu 11 : 2, pelataran luar akan diinjak-injak oleh bangsa-bangsa asing, di sini tidak digunakan kata dinajiskan. Padahal pelataran luar itupun ikut menjadi kudus jika Allah hadir dalam Bait Suci itu, Yesaya 62 : 9. Jadi, karena memang tidak ada sesuatu yang kudus di dalam Bait itu, maka tidak ada pula yang dinajiskan.
Tapi , bagaimanapun , dari kedua ayat ini kita dapat mengetahui bahwa Bait Suci akan ada di masa depan, sesudah Israel berdiri atau kembali ke tanah perjanjian. Kedua ayat ini yang paling meyakinkan tentang berdirinya kembali Bait Suci di Yerusalem, tidak seperti ayat- ayat lain , Matius 24:15 Bait Allah yang dimaksud adalah Bait Allah di zaman Tuhan Yesus , bukan Bait Allah di masa depan sesudah diruntuhkan oleh Titus. Sedangkan Daniel 11 : 31, adalah Bait Allah yang dibangun oleh Zerubabel bin Sealtiel, yang kemudian dinajiskan oleh Antiokhus IV Epifanes, pada zaman pemberontakan Yudas Makabe terhadap penjajahan bangsa Makedonia (Yunani), kalau ada Kitab Deuterokanonika maka dapat dibaca dalam Kitab Makabe untuk nubuat yang tercantum dalam Kitab Daniel pasal 10 dan 11 ini, karena memang sudah tergenapi.
Sebagai penjelasan tentang Bait Suci yang di Yerusalem yang akan didirikan oleh bangsa Yahudi ini, maka kita perlu tahu beberapa persiapan yang dilakukan oleh bangsa Yahudi sampai hari ini, yaitu :
-Mendidik bangsa Yahudi tentang perlunya membangun kembali Bait Suci
-Memproses pembuatan seratusan bejana berdasarkan Alkitab dipergunakan
dalam Bait Suci.
-Mempersiapkan pelayanan imamat suku Lewi dalam Bait Suci,
-Melakukan ekskavasi / penggalian di sekitar lokasi Masjidil Aqsa yang diyakini
sebagai lokasi Bait Suci, untuk mencari letak dasar Bait Suci dan benda-benda
Bait Suci yang kemungkinan terkubur di situ, seperti tiang-tiang dan pilar-pilar.
Kegiatan $nbsp;untuk membangun kembali Bait Suci benar-benar sudah dimulai dengan penuh perencanaan oleh orang-orang Yahudi dan negara Israel. Berjaga-jagalah !
Bila kita baca di kamus Alkitab, di halaman belakang Alkitab, perihal Bait Allah, maka kita ketahui bahwa Bait Allah sudah dua kali dihancurkan, yaitu pertama tahun 587-586 BC oleh Nebuzaradan, panglima perang Nebukadnezar, dan yang kedua tahun 70 AD oleh Jendral Titus, panglima perang kaisar Nero dan kaisar Vespassian.
Pada penghancuran yang pertama, bangsa Israel perlu selang waktu lebih kurang 70 (tujuhpuluh) tahun untuk mendirikan kembali Bait Allah di bawah pengawasan Zerubabel bin Sealtiel pada tahun 516-515 BC / Sebelum Masehi.
Jika kita perhatikan tahun dihancurkannya Bait Allah kedua kalinya yaitu 70 AD, seakan-akan angka 70 ini sangat menonjol dan dominan sekali mengiringi misteri Bait Suci di Yerusalem, apakah ini memiliki arti bahwa nanti sesudah 70 tahun Israel berdiri (1948 - 2018) , maka Bait Suci akan berdiri kembali, hitungan Yahudi (69 tahun) = 2017 AD ?
Ataukah nanti di tahun 2070 barulah Bait Allah akan berdiri kembali ? Setelah berlangsung selama 2000 tahun, atau jika dihitung dengan penanggalan Yahudi untuk masa 2000 tahun dari tahun 70 AD, maka jatuh pada tahun 2042 ?
Tapi, jika kita melihat tekhnologi bangsa Israel yang luar biasa ini, maka sebenarnya mereka tidak perlu waktu yang relatif lama untuk membangun kembali Bait Suci ini, asalkan didukung dan tidak dihalangi atau dihambat oleh bangsa lain dan ditahan oleh tangan TUHAN sesuai nubuat TUHAN , maka sebenarnya sangatlah normal kalau 10 tahun lagi sejak sekarang, 2007, bangsa Israel sudah memiliki Bait Suci pada tahun 2017, sangat boleh diperhitungkan dan menjadi kewaspadaan kita bagi persiapan datangnya masa kesusahan dan tanda-tanda zaman untuk peristiwa mendekatnya (countdown) rapture oleh Bapa di Sorga !
Kita harus menanamkan di dalam hati kita dengan sebaik-baiknya, bahwa Kitab Wahyu adalah Kitab yang berisi peristiwa-peristiwa yang kronologis , berurutan waktu dan kejadiannya , karena di ujung kitab Wahyu adalah akhir zaman dan Yerusalem baru yang turun dari sorga, secara sekilas pandang saja kita lihat kitab Wahyu tersusun berurut. Karena TUHAN Allah kita adalah Sang Pencipta, maka tentulah dengan mudah Dia mengilhamkan penulisan kitab Wahyu secara berurutan atau kronologis. Hal tersebut mudah bagi Dia semudah Dia mengilhamkan penulisan kitab Kejadian secara berurutan. Karena Dia benar-benar Allah Sang Pencipta.
Jadi sebetulnya kita tidak perlu memperdebatkan lagi soal kronologis yang tercantum dalam kitab Wahyu, apalagi kalau kita sudah mendapatkan penjelasan yang sangat mendekati akurasi seperti yang akan dijelaskan di bawah ini selanjutnya. Kalau kitab Kejadian saja bisa berisi urutan atau kronologi peristiwa penciptaan, mengapa kita harus meragukan bahwa TUHAN Allah yang mengilhami penulisan kitab Wahyu juga berdaulat penuh dan Maha Kuasa untuk menentukan akhir dunia ini secara urut dan kronologis ? Dia bukan TUHAN masa lalu atau yang hanya tahu masa lalu, tapi Dia adalah TUHAN yang merancang semua masa dan menguasai semua masa, Alfa dan Omega, kenapa tidak? Karena Dia sangat kredibel dan dapat dipercaya untuk menentukan masa depan bangsa Israel dan semua manusia, maka Diapun sangat kredibel dan valid untuk mengilhamkan ayat demi ayat yang tercantum dalam Kitab Wahyu kepada Yohanes sesuai urutan waktu kejadian. Percayalah kepadaNya !
Yang harus kita waspadai adalah antara berdirinya Israel, di Pasal 6:1-2 sampai berdirinya Bait Suci di Yerusalem, di Pasal 11 :1-2, ada kejadian-kejadian yang membuat manusia bergidik jika membayangkannya saja, apalagi mengalaminya, yaitu kejadian–kejadian dibukanya 6 (enam) meterai oleh Tuhan Yesus, dan ditiupnya 6 (enam) sangkakala oleh keenam malaikat, sedangkan sangkakala ketujuh (terakhir) akan ditiup sesudah Bait Suci berdiri, saat - saat menjelang rapture :
“Sebab pada waktu tanda diberi, yaitu pada waktu penghulu malaikat berseru dan sangkakala Allah berbunyi, maka Tuhan sendiri akan turun dari sorga dan mereka yang mati dalam Kristus akan lebih dahulu bangkit ; sesudah itu kita yang hidup, yang masih tinggal, akan diangkat bersama-sama dengan mereka dalam awan menyongsong Tuhan di angkasa.”
1 Tesalonika 4 : 16-17
“Sesungguhnya aku menyatakan kepadamu suatu rahasia : kita tidak akan mati semua nya, tetapi kita semuanya akan diubah, dalam sekejab mata, pada waktu bunyi nafiri yang terakhir. Sebab nafiri akan berbunyi dan orang-orang mati akan dibangkitkan dalam keadaan yang tidak dapat binasa, dan kita semua akan diubah. Karena yang dapat binasa ini harus mengenakan yang tidak dapat binasa, dan yang dapat mati ini harus mengenakan yang tidak dapat mati. “
1 Korintus 15 : 51-53
Bayangkan jika semua kejadian itu akan kita alami dalam 10 tahun ke depan ! Terutama, sewaktu meterai ke enam di buka , bayangkan jatuhnya bintang - bintang dari langit (meteor, komet, asteroid) seperti buah pohon ara berguguran, jika kita pernah melihat film fiksi yang mengisahkan jatuhnya sebuah komet sebesar pulau Bali , maka bisa dibayangkan seperti begitulah kejadiannya nanti. Jadi bencana sebesar ini bagi umat manusia benar-benar kesusahan besar juga (Great Tribulation), selain aniaya besar oleh Antikrist dan nabi palsunya (bagaimanapun juga, dunia senantiasa menganiaya anak-anak Allah). Pada prinsipnya dalam Alkitab, selagi kita hidup di dunia pasti penuh kesusahan (tribulation), baik besar maupun kecil, tampaknya terlalu memaksakan diri kalau kita menganut salah satu paham Great Tribulation terhadap Rapture, yang manapun juga, yang saya nilai lebih bersifat subyektif dan tidak didasari pada obyektivitas Alkitab.
“Demikian juga, jika kamu melihat semuanya ini, ketahuilah bahwa waktunya sudah dekat , sudah di ambang pintu.” Matius 24 : 33
IV. RAPTURE DAN PAROSIA
Orang Kristen sejati pasti sangat berharap pada kedatangan Tuhan Yesus, entah itu kedatangan Tuhan diatas awan-awan, ataukah kedatangan Tuhan sebagai raja dan hakim seluruh semesta alam.
Di kalangan agama Kristen , kedatangan Tuhan Yesus kembali dikenal dengan sebutan Rapture (di kalangan Protestan) dan Parosia (di kalangan Katholik). Kedua istilah itu hanya dikenal oleh masing-masing kalangan mereka saja, karena prinsip prinsip doktrin yang mereka ajarkan masing-masing. Kedua istilah ini kami pakai untuk menyebut dengan singkat dua peristiwa yang berbeda namun benar- benar tertulis di Kitab Wahyu (yang disusun secara kronologis) dan kitab - kitab pendukung lainnya, soal kedatangan kembali Tuhan Yesus dalam dua keadaan yang berbeda.
Rapture , dalam teks Alkitab tak pernah muncul secara baku dalam bentuk kata benda, ia hanya muncul dalam bentuk kata kerja, yang berasal dari bahasa Latin rapio, rapturo, yang diterjemahkan dari bahasa Yunani harpazo, yang artinya direnggut, dirampas, dibawa pergi, dan kata ini kita jumpai dalam 1 Tesalonika 4 : 17, yaitu pada kata yang kita terjemahkan dengan “ diangkat “ :
“Sesudah itu, kita yang hidup, yang masih tinggal, akan diangkat bersama-sama dengan mereka dalam awan menyongsong Tuhan di angkasa.”
Kata rapturo ini juga dipakai dalam Injil Matius 24 : 30-31, dan Kitab Wahyu 1:7, dan dalam satu ayat lagi dalam Kitab Wahyu, yang menandakan bahwa di titik Pasal itulah terjadinya waktu aproximasi Rapture.
Sedangkan kata Parosia , adalah kata dan sebutan istilah yang melekat dengan doktrin di kalangan Katholik saja, terutama hirarki (jenjang kedudukan keimaman) Katholik, yang artinya “kedatangan kembali Tuhan Yesus ke bumi “. Kalangan Katholik lebih suka mengartikan kata Parosia (Parusia) ini seluas-luasnya, termasuk kedatangan Tuhan Yesus di awan-awan atau Rapture tersebut di atas. Tapi dalam bab ini kami meminjam istilah Parosia untuk penyebutan secara sempit saja, yaitu sesuai artinya semula “ kedatangan kembali Tuhan Yesus ke bumi ”.
Jadi , kedua istilah ini kami gunakan untuk mempermudah dan mempersingkat kalimat definisi yang panjang tersebut, dan juga untuk memperkenalkan istilah tersebut kepada umum secara lebih menyebar dan tidak eksklusif milik Katholik atau Protestant saja.
Sedangkan istilah “Second Coming” yang telah begitu membaku dipakai secara umum dan dikenal semua kalangan, ternyata tidak pernah ada dalam teks Alkitab, tidak ada kata-kata yang menuliskan “ kedatangan yang kedua kali-nya” , karena memang Alkitab membedakan 2 ( dua ) peristiwa yang berlainan urutan dan waktu kejadiannya tersebut, jadi bagaimana kita bisa memakai istilah Second Coming, kalau kedatangan Tuhan Yesus kembali itu dalam Alkitab ada 2 (dua) kali setelah kelahiran dan karya penebusanNya di bumi pada kali pertama kedatanganNya.
Dengan demikian, rapture menunjuk pada kedatangan Tuhan Yesus di awan-awan untuk menjemput orang-orang kudusnya, yang dibangkitkan dari kubur, dan setelah itu kita yang masih hidup di bumi juga diubah dalam sekejab dan diangkat juga ke awan-awan menyongsong Tuhan Yesus di angkasa.
Ayat-ayat yang menunjuk dengan benar tentang rapture adalah :
=Matius 24 : 30-31, 1 Tesalonika 4 : 17, 1 Korintus 15:51-52, Wahyu 1 : 7
Dan satu lagi ayat yang berhubungan dengan saat terjadinya rapture yaitu dari Kitab Wahyu 12 : 5, dan dari ayat ini kita tahu bahwa Rapture akan terjadi pada saat sangkakala atau nafiri terakhir, yaitu sangkakala ketujuh ditiup oleh malaikat ketujuh, baca 1 Korintus 15 : 51-52 dan 1 Tesalonika 4 : 16-17, Wahyu 11 : 15 .
Dengan demikian, kita menjadi tahu tentang masa dan zaman itu, (1 Tesalonika 5:1-4) bahwa sesudah Wahyu Pasal 11 : 1, berdirinya Bait Suci di Yerusalem, maka waktu terjadinya rapture sudah dekat sekali, berbeda satu pasal saja(Wahyu 12:5), benar-benar sudah di ambang pintu. Tapi, kita juga benar-benar tidak tahu kapan tepatnya hari dan jamnya, kedatangan Tuhan Yesus Kristus di awan-awan itu, Matius 24 : 36, karena interval waktu dari satu ayat saja ke ayat yang lain bisa berdurasi atau berselang tahunan bahkan ratusan tahun seperti yang kita jelaskan pada Daniel 9 : 24-27 sebelumnya, apalagi satu pasal, karena Wahyu 12 : 5 hanya menulis :
“Maka ia melahirkan seorang anak laki-laki, yang akan menggembalakan semua
bangsa dengan gada besi, tiba-tiba anaknya itu dirampas dan dibawa lari kepada
Allah dan ke tahtaNya.”
Disini, kata dirampas dan dibawa lari, adalah kata yang identik dengan rapture (harpazo), dari verbal rapio / rapturo ;
Siapa yang merampasnya ? Jawabannya adalah Tuhan Yesus yang datang di awan- awan di angkasa. Sedangkan kata “anak laki-laki”, bentuk kata ganti tunggal, bukan gambaran Tuhan Yesus, karena Tuhan Yesus sudah menang dan berada di Sorga , Wahyu 5 : 7-8, anak laki-laki ini adalah gambaran kesatuan Tubuh Kristus pada orang-orang percaya dari zaman para rasul sampai hari sangkakala terakhir ditiup ( Wahyu 11:15), yang memiliki Roh Kristus (Roma 8 : 9) menyatu dengan Kristus, terhisab ke dalam Tuhan Yesus dan diangkat ke atas menyongsong Tuhan Yesus di awan-awan, terpisah dari jemaat lain yang tidak memiliki Roh Kristus, Roh Anak itu (2 Korintus 5 : 5, Galatia 4:6, dan Roma 8 : 14-17).
Sedangkan kata “perempuan” adalah gambaran jemaat Allah yang tertinggal tadi, dalam doktrin kekristenan kita sudah tahu, dan Alkitab juga melukiskan ilustrasi ini dalam banyak ayat-ayatnya, seluruh orang Kristen dan juga seluruh orang Yahudi Israel, disebut oleh Allah sebagai jemaatNya dengan sebutan perempuan juga. Jadi dari perempuan itu keluar anak laki-laki itu , di sini sangat jelas bahwa orang-orang Kristen yang sudah menyatu dengan Kristus karena Roh Kristus yang ada di dalam mereka, dihisab keluar dari perempuan itu, dari jemaat Allah. Ini juga diambil dari ilustrasi bangsa Israel yang secara jasmaniah telah melahirkan Kristus (Roma 9:5, Yohanes 4:22, Ibrani 7:14, 12:5-29), yang sudah menang di atas salib dan diangkat naik ke Tahta Allah dan yang sudah dan sedang membuka ketujuh meterai itu (Wahyu 5 s/d 8) dari Sorga !
Kata “menggembalakan semua bangsa dengan gada besi” dapat juga kita baca pada Wahyu 19:15, yang menunjuk kepada Tuhan Yesus yang menggembalakan semua bangsa dengan gada besi dan karena Anak laki-laki ini ikut terhisab menjadi satu dengan Kristus, maka diapun sebagai satu kesatuan orang percaya dalam Kristus, juga akan menggembalakan semua bangsa dengan gada besi pula, (Wahyu 20 : 4).
Banyak orang di dalam denominasi dan gereja-gereja terlalu menekankan waktu kedatangan Tuhan Yesus (rapture) seolah-olah tinggal hitungan detik saja, padahal kalau kita cermati dari berdirinya negara Israel, 14 Mei 1948, pada Wahyu pasal 6 : 2, sampai kedatangan Tuhan Yesus (rapture) pada Wahyu pasal 12:5 ada selisih 6 (enam) pasal, yang didahului oleh berbagai macam peristiwa dalam pasal 6, 7, 8, 9, 10, serta pasal 11:1 sebagai pasal pertanda yang paling jelas, yaitu adanya Bait Suci Allah di Yerusalem sebelum rapture pada Wahyu pasal 12 : 5.
Jadi, hari dan jam-nya, waktu rapture, benar-benar tidak ada yang tahu!
Hanya Bapa yang di Sorga yang tahu, tapi masa dan zaman yang merekomendasikan saat- saat kedatangan Tuhan Yesus Kristus di awan-awan , sudah kita ketahui secara jelas , sudah betul-betul sangat dekat , ketika kita melihat Israel sudah berdiri sebagai sebuah negara, dan lebih dekat lagi, sudah di ambang pintu, ketika Bait Allah yang di Yerusalem telah berdiri, dan sudah mulai terbuka pintu sorga ketika 2 (dua) orang Saksi Allah muncul bernubuat di Yerusalem. Karena itu berjaga-jagalah senantiasa ! Penjelasan tentang rapture demikian apakah bisa disebut sesat dan bidat ?
Sedangkan Parosia , yaitu kedatangan Tuhan Yesus ke bumi bersama seluruh orang-orang kudusNya, untuk berperang melawan Antikris dan Nabi palsunya , dan setelah itu memerintah sebagai Raja segala raja di dalam kerajaan seribu tahun (kerajaan milenium). Ayat-ayat yang menunjuk dengan benar parusia ini adalah :
-Lukas 18 : 8, Kisah Para Rasul 1 : 6-7, 1 Tesalonika 3 :13, Yudas 14-15,
Wahyu 16 : 15-17.
Parosia terjadi menjelang dimulainya pemerintahan Kerajaan seribu tahun (milenium) Tuhan Yesus Kristus di bumi, pada Wahyu Pasal 16 : 15-17 ke Pasal 20 : 1-6. Jadi dunia bumi yang lama ini masih ada bentangan waktu seribu tahun lebih sebelum terjadi kiamat, lenyapnya langit dan bumi yang lama ini, bukan seperti sangkaan orang-orang yang memperkirakan kiamat akan segera terjadi dalam waktu yang tidak lama lagi, karena lenyapnya langit dan bumi yang lama terjadi pada Wahyu Pasal 21 : 1, yang memang didahului oleh berbagai macam kejadian dahsyat seolah-olah kiamat sedang terjadi dalam waktu dekat.
Parosia ditunjukkan oleh Wahyu 16 : 15-17, karena sangat berpadanan dengan Kitab Zakharia 14 : 3-5, Tuhan Yesus datang dan berjejak di bukit Zaitun. Dan ayat ini didahului dengan peringatan Tuhan Yesus bahwa Dia datang seperti pencuri , sebagaimana pula kita jumpai dalam Wahyu 3 : 3, peringatan untuk jemaat Allah bahwa Dia akan datang seperti pencuri untuk kedatanganNya saat rapture ! Jadi ada 2 (dua) kali dalam Kitab Wahyu, Tuhan Yesus memperingatkan akan kedatanganNya yang seperti pencuri (Matius 24 : 43-44), ini juga menegaskan bahwa memang ada 2 (dua) kali kedatanganNya kembali untuk jemaatNya, pertama rapture dan kedua adalah parosia.
Sedangkan Wahyu 14 : 1-5, adalah gambaran Sion bagi 144.000 orang Israel dari kedua belas suku (Suku Dan digantikan posisinya oleh suku Manasye, Wahyu 7 :1-8) sebagai kumpulan umat Allah yang telah ditebus sebagai korban-korban sulung bagi Allah dan bagi Anak Domba ! Yesus berada bersama dengan korban-korban sulung tersebut , dalam suasana surgawi, karena itu jelaslah Sion inipun bermakna rohani, makna tersirat (angka 12 X 12 X 1000, tergenapi suatu jumlah penuh).
Dalam Wahyu 19:11-16, juga menggambarkan suasana surgawi, dan baru pada Wahyu 19 : 19, adalah Tuhan Yesus di bumi, tapi ayat ini adalah kelanjutan dari Wahyu 16 : 15-19 sesuai Zakharia 14 : 3-5, karena dari Pasal 17 sampai Pasal 19 dalam Kitab Wahyu adalah soal Babel saja yaitu ejekan Tuhan terhadap Babel (sangat pararel dan proyeksi dari jemaat Allah yang sangat fasik, dilenyapkan persis Daniel 9 : 27) !!
Perbedaan yang jelas dari Rapture dan Parusia adalah soal posisi orang-orang kudus. Pada saat Rapture, Tuhan Yesus datang dengan diiringi para malaikatNya untuk membawa naik orang-orang kudusNya, sedangkan pada saat Parosia, Tuhan Yesus datang dengan diiringi oleh semua orang-orang kudusNya tersebut turun ke bumi untuk menghakimi bumi dan penduduknya dengan gada besi, dan bersiap memerintah dalam kerajaan milenium Tuhan Yesus Kristus !
“Jagalah dirimu, supaya hatimu jangan sarat oleh pesta pora dan kemabukan serta kepentingan duniawi dan supaya hari Tuhan jangan dengan tiba-tiba jatuh ke atas dirimu seperti suatu jerat. Sebab ia akan menimpa semua penduduk bumi ini. Berjaga-jagalah senantiasa sambil berdoa, supaya kamu beroleh kekuatan untuk luput dari semua yang akan terjadi itu, dan supaya kamu tahan berdiri di hadapan Anak Manusia.”
Lukas 21 : 34-36
Tidak ada seorangpun yang tahu waktu kedatangan Tuhan Yesus untuk membawa pergi (mengangkat) umat pilihannya yang setia berjaga-jaga, tapi syukurlah ada Roh Kudus, yang telah diberikan kepada kita semua orang percaya, agar kita dapat memperoleh terang pengetahuan akan tanda-tanda masa kedatangan Tuhan Yesus tersebut, supaya kita tidak hidup seperti orang dunia dalam hal-hal yang serba duniawi dan berpola pikir materialis yang mengkandaskan iman kita pada kekekalan di hari kedatangan Tuhan Yesus ke bumi ini.
V. KITAB WAHYU : SKENARIO TERAKHIR
Dari peristiwa-peristiwa yang terjadi dan sudah dijelaskan sebelumnya, kita tahu bahwa Daniel 9 : 24-27 menubuatkan 70 X 7 masa dalam 3 (tiga) babak, yaitu :
A. Babak Pertama : 7 X 7 masa, kedatangan KORESY
B. Babak K e d u a : 62 X 7 masa, pembangunan Yerusalem oleh Zerubabel
C. Babak Ketiga : 1 X 7 masa, babak rahasia akhir zaman atas bumi yang lama
Dari apa yang sudah dijelaskan , kita sekarang mengerti bahwa setiap babak adalah suatu jumlah masa yang berdiri sendiri dalam satu paket, tapi antara satu babak ke babak yang lain, terjadi dan terdapat lompatan atau interval waktu untuk sampai ke babak yang lain.
Jadi babak-babak ini bukanlah langsung merapat menjadi satu kesatuan waktu sekaligus, hal ini memang direncanakan TUHAN untuk memberi-tahukan kepada kita perihal eksistensi manusia di bumi yang lama ini, karena Daniel hidup di masa pertengahan zaman, maka Tuhan dengan hikmatNya memberi-tahukan tentang seluruh zaman sampai akhir dalam suatu format masa yang sangat misterius, seperti sebuah teka-teki bagi kita. Dan hebatnya, nanti dalam perhitungan totalitas, maka permainan 70 X 7 masa ini akan membuka tabir eksistensi (keberadaan) manusia di bumi yang lama ini terhitung dari saat penciptaannya (Adam) oleh TUHAN, dari Alkitab kita dapat menghitungnya (lihat lampiran Silsilah Tuhan Yesus) dan juga sampai akhir dari eksistensi bumi yang lama ini. Hal ini menegaskan bahwa dari perhitungan tongkat pengukur 1 masa terakhir yang rahasia ini dapat menjalin jangka waktu dari Awal Zaman sampai dengan Akhir Zaman dengan acuan Firman Tuhan yang menyebutkan bahwa 1 hari = 1000 tahun (2 Petrus 3:8, Mazmur 90:4), dan karena ada 7 hari saja berarti ada 7000 tahun Yahudi bagi zaman manusia dan dilanjutkan kedalam Kerajaan Seribu Tahun Tuhan Yesus Kristus di bumi (hari ke-8, hari yang dikhususkan untuk TUHAN), baru kemudian masuk ke dalam kekekalan dan menyambut Yerusalem Baru dengan langit dan buminya yang baru. Karena itu kita seharusnya menaruh hormat yang sangat tinggi kepada TUHAN, bayangkan, hanya dengan permainan format 70 X 7 masa ini, Dia sudah dapat merangkumkan seluruh masa yang diciptakanNya bagi manusia, berikut semua kejadiannya. Betapa jeniusnya TUHAN Allah kita tak dapat dibayangkan oleh kita !
Sesudah kita tahu, bahwa separuh dari 1 X 7 masa, atau 3 ½ masa itu, sudah kita ketahui dengan jelas adalah 683.200 hari, yang jatuh pada titik tanggal 8 Maret 1941 maka sisanya adalah langsung dari titik ini, ditambah 683.200 hari lagi (3 ½ masa) atau 1870,5 tahun masehi, adalah akhir dari Kerajaan Seribu Tahun Tuhan Yesus Kristus, dan sudah dihitung yaitu tanggal 7 September 3811 AD (atau Yahudinya 3811 x 365,25 lalu dibagi 360 adalah 3867 Tahun Yahudi setelah Masehi atau Anno Domine) adalah berakhirnya Kerajaan Milenium Tuhan Yesus di bumi (Wahyu 20), yang duduk pada milenium ke-8 atau hari ke-8 pada pandangan TUHAN (Yehezkiel 43 : 26-27, Zakharia 14 : 6-9), setelah berakhirnya (expired / daluarsa) tujuh hari yang ditetapkan bagi manusia :
“Tetapi akan ada satu hari –- hari itu diketahui oleh TUHAN –- dengan tidak ada pergantian siang dan malam, dan malampun menjadi siang. Pada waktu itu akan mengalir air kehidupan dari Yerusalem; setengahnya mengalir ke laut timur, dan setengahnya lagi mengalir ke laut barat ; hal itu akan terus berlangsung dalam musim panas dan musim dingin. maka TUHAN akan menjadi Raja atas seluruh bumi ; pada waktu itu TUHAN adalah satu-satunya dan namaNya satu-satunya.” Zakharia 14 : 6-9
“Tujuh hari lamanya mereka harus mengadakan pendamaian bagi mezbah itu serta mentahirkannya, dan dengan demikian mentahbiskan mezbah itu. Sesudah hari-hari itu berakhir (And when these days are expired), maka pada hari ke delapan dan seterusnya imam-imam akan mengolah korban-korban bakaranmu dan korban-korban keselamatanmu di atas mezbah itu dan Aku akan berkenan kepada kamu, demikianlah firman Tuhan ALLAH.“ Yehezkiel 43 : 26-27.
Jadi 7 hari manusia itu expired atau daluarsa, bukan berlalu (pass atau end) karena bila hanya berlalu maka masih bisa datang lagi, tapi kalau sudah expired maka tak bisa dipakai lagi.
“Lalu aku melihat takhta-takhta dan orang-orang yang duduk di atasnya ; kepada mereka diserahkan kuasa untuk menghakimi. Aku juga melihat jiwa-jiwa mereka, yang telah dipenggal kepalanya karena kesaksian tentang Yesus dan karena firman Allah ; yang tidak menyembah binatang itu dan patungnya dan yang tidak juga menerima tandanya pada dahi dan tangan mereka ; dan mereka hidup kembali dan memerintah sebagai raja bersama-sama dengan Kristus untuk masa seribu tahun.” Wahyu 20 : 4
Kerajaan seribu tahun ini adalah hari ke-8 (delapan) untuk persiapan masuk ke dalam kekekalan bersama TUHAN Allah, yaitu suatu zaman baru, Yerusalem Baru yang turun dari Sorga dengan langit dan bumi yang baru, dengan sungai air kehidupannya (Yehezkiel 40 s/d 48, pararel dengan Wahyu 21 s/d 22).
Bila kita jumlahkan awal penciptaan Adam pada tahun 4076 SM (atau Yahudinya : 4076 x 365 lalu dibagi 360 hasilnya adalah 4133) atau 4133 tahun Yahudi dengan masa berakhirnya Kerajaan Milenium Tuhan Yesus pada tahun 3867 tahun Yahudi, maka kita dapatkan hasilnya adalah 8000 tahun Yahudi (4133 + 3867 = 8000) persis (pas).
Dan akhir zaman ini, 7 September 3811 AD adalah aproximasi akhir dari kerajaan Milenium Tuhan Yesus, dengan demikian awal dari Kerajaan Milenium diperkirakan aproximasi dimulai bulan Januari 2826 AD.
Jadi, awal Kerajaan seribu tahun Tuhan Yesus (1000 tahun Yahudi setara dengan 1000 x 360 lalu dibagi 365,25 tahun Masehi, hasilnya 985,6 tahun Masehi) adalah 3811 – 985,6 = 2826, dimulai pada Tahun 2826 Masehi / AD. Inilah tahun awal pemerintahan Kerajaan Seribu Tahun Tuhan kita Yesus Kristus.
Kalau kita amati kronologis Kitab Wahyu, maka dari hari ini, tahun 2007 sampai tahun 2826, ada kurang lebih 819 tahun masehi, inilah waktu yang tersisa dari sejak Israel berdiri sebagai sebuah Negara (Wahyu Pasal 6) sampai Wahyu Pasal 19, semua peristiwa-peristiwa dalam Wahyu Pasal 6 sampai Pasal 19 akan terjadi dalam waktu kurang lebih delapanratus tahun masehi, termasuk di dalamnya Rapture (Pengangkatan).
Jadi, Tuhan Yesus Kristus, Raja segala raja, dengan kita semua orang-orang kudusNya dengan Tubuh Surgawi yang tidak bisa binasa lagi, akan memerintah bersama Dia di bumi selama seribu tahun Yahudi, atau dalam kalender masehi yang dimulai pada tahun aproximasi 2826 AD sampai dengan tahun aproximasi 3811 AD (lebih kurang 985 tahun) !
Dengan penjelasan di atas , maka kita paham bahwa Kitab Wahyu memang merupakan skenario terakhir TUHAN Allah, The last ending ! Di sinilah kita bisa mengerti kenapa Tuhan Yesus menyebut dirinya Alfa dan Omega , Wahyu 1 : 17 !!! Dia adalah Yang Awal dan Yang Akhir, Alfa dan Omega.
Bayangkan bagaimana luar - biasanya orang-orang kudus dengan rupa tubuh surgawi yang tidak lagi dikuasai oleh kematian yang kedua ( I Korintus 15 : 40, Wahyu 20 : 6 ), ikut memerintah bersama Tuhan Yesus Kristus, Raja segala raja, dan menggembalakan bangsa-bangsa dengan gada besi !
Tapi cukupkah hanya dengan rupa tubuh surgawi ? Sebab kita harus ingat, TUHAN Allah menjadikan manusia menurut gambar dan rupaNya sendiri (Kejadian 1 :26), perhatikanlah kata pertama dan yang utama adalah gambar Allah (teks asli : image, gambar, kesan yang mendalam), baru kemudian rupa Allah (teks asli : likeness, keserupaan) yang juga sebetulnya berpadanan dan menekankan image itu, karena TUHAN adalah Roh, dan tidak berwujud (rupa), sampai Dia datang sebagai manusia Yesus ! Dialah cahaya kemuliaan Allah dan gambar wujud Allah yang tidak kelihatan itu sekarang menjadi berwujud di dalam Yesus (Ibrani 1 : 3), tetapi yang ditekankan disini bahwa Dia adalah Allah dari sudut kwalitas yang ada di dalam Yesus ! Suatu kesan yang mendalam yang membuat murid- muridNya yakin dengan penuh iman, Dia adalah Allah sendiri.
Jadi, penekanan pada gambar Allah itulah yang dimaksud oleh TUHAN Allah, sebab wujud rupa tubuh surgawi itu sebenarnya hanya mengikuti saja dari gambar Allah yang ada di dalam orang percaya ; tanpa gambar Allah di dalam orang percaya , maka sesungguhnya kita tidak akan memiliki rupa tubuh surgawi, yang adalah merupakan tubuh kebangkitan (Roma 6 : 5, Filipi 3 : 21) karena gambar Allah ada di dalam kita !
Jika kita renungkan dengan mendalam, yakni apabila kita sudah bisa menjadi gambar Tuhan Yesus, pastilah Allah dengan sendirinya / otomatis memenuhi janjiNya untuk membangkitkan kita bersama dengan Kristus yang duluan bangkit, yang sulung, dan / atau mengubah kita dalam sekejab mata dengan Tubuh Surgawi, seperti Tubuh Kebangkitan Kristus ! Carilah dahulu yang utama, maka yang tidak utama pasti akan menyertainya, seperti juga carilah dahulu kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya akan ditambahkan kepadamu (Matius 6 : 33).
Tapi, lucunya orang-orang Kristen tidak mau memusatkan perhatian dan pikirannya ( Kolose 3 : 2 ), dengan merenungkan kata “ menjadi gambar Tuhan Yesus “ , malahan kita lebih terobsesi pada memiliki rupa Tubuh Surgawi. Karena daging kita yang lama ingin sekali memiliki Tubuh yang sehat, awet muda, tidak berkeriput, kuat cantik dan sebagainya. Rupanya jauh sekali kita dari pokok-pokok perkara rohani !
Jadi, bila kita sudah mampu membayangkan gambaran orang-orang kudus yang memerintah dalam kerajaan milenium Tuhan Yesus ini, sesuai standard Firman Allah tentunya, bukan menurut perasaan atau anggapan kita pribadi, maka pertanyaannya adalah : sudah sejauh mana kita membawa orang-orang percaya (untuk masuk) memiliki gambar Allah tersebut, atau sederhana saja, sudah sejauh mana kita sendiri secara pribadi telah mengikuti prosedur Allah sehingga kita pribadi mulai memiliki gambar Allah di dalam diri kita ini !?
Prosedur Allah untuk memiliki gambar Allah di dalam kita inilah maksud yang terdalam dari perkataan Tuhan Yesus soal “Berjaga-jagalah senantiasa“ (kenakanlah Kristus, Roma 13 :14, inilah rahasia besar yang dimaksud oleh Rasul Paulus, Efesus 5 : 32, yaitu hubungan Kristus dengan jemaat yaitu kita masing-masing dan korporat, suatu pola hidup bergaul dengan Allah Tritunggal, Kejadian 5 : 24, secara nyata terbentuk sebagai suatu rumah Allah), benar-benar menjadi Bait Allah, Gereja Allah, tempat Allah menjejakkan RohNya di dalam kita, menjadi wilayah Allah, tempat Allah melakukan pekerjaanNya merampungkan seluruh rencanaNya. Kita !
Allah memakai pikiran kita untuk menyatakan maksudNya, Allah memakai emosi kita untuk menyatakan kasihNya, dan Allah mempergunakan kehendak kita untuk melakukan hal-hal yang baik.
VI. KORELASI YANG MENAKJUBKAN ANTAR KITAB
Di dalam Alkitab ada satu prinsip Allah yang harus diingat dan tak boleh kita abaikan, yaitu antara Kitab yang satu dengan Kitab yang lain, ( khususnya Perjanjian Baru dalam hal doktrin ) , ada pertalian yang saling mendukung (korelasi) , dan tidak mengenal kontradiksi ( pertentangan ) antar kitab , apalagi menyangkut pewahyuan ! Dalam hal genocide ( pembantaian suatu ras/bangsa ) suku-suku bangsa Kanaan di zaman Musa dan Yosua, merupakan simbol saja untuk masa kini yang mengenal hukum internasional dan hak asasi manusia, apalagi Tuhan Yesus sudah menetapkan hukum kasih di Perjanjian Baru, simbol yang dimaksud adalah bahwa kita harus membantai semua sifat-sifat di dalam diri kita manusia yang bisa membuat kita mengkhianati TUHAN. Ketika Roh Kudus masuk menduduki hati kita (tanah Kanaan), maka kita harus merelakan dengan sungguh-sungguh dan tulus, semua sifat- sifat manusiawi kita yang menjadi raja di dalam diri kita (ego-ego), yang cenderung menjauhkan kita dari TUHAN, terutama sifat- sifat positif yang kita sangka sangat baik untuk membantu pekerjaan TUHAN, sebab TUHAN hanya menginginkan kita memiliki sifat-sifatNya yang ingin ditransplantasi (dicangkokkan) ke dalam jiwa kita, karena jiwa adalah bagian diri manusia untuk menampung sifat-sifat Allah, sedangkan roh manusia kita yang dihidupkan Allah adalah bagian diri manusia untuk menampung sumber kehidupan Allah , RohNya, yang menyalurkan semua sifat-sifat Allah ke dalam jiwa manusia kita, inilah yang dikenal sebagai “metanoia” pembaharuan akal budi (jiwa) kita , yang merupakan inti pertobatan , yaitu perubahan jiwa kita menjadi gambar Allah , untuk mencapai keselamatan yang sesungguhnya bagi jiwa kita (1 Petrus 1 : 9-22, Galatia 6 : 15, Kolose 3 : 10, Roma 12 : 2, Efesus 4:23-24, Ibrani 6:6, Yakobus 1 : 21 ).
“Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran.” 2 Tesalonika 3 : 16
Jadi, bila kita menafsirkan suatu ayat dan ternyata ada ayat lain di dalam Alkitab ( khususnya dalam Perjanjian Baru ) yang menentang atau berlawanan dengan apa yang kita tafsirkan, maka ketahuilah bahwa kita telah disesatkan oleh pikiran manusia kita sendiri. Perubahan sudut deviasi yang sekecil apapun sudut derajatnya, pasti akhirnya akan melenceng dari garis lurus yang telah ditetapkan terlebih dahulu, demikian juga cara berpikir kita yang walaupun menyimpang 0,001 derajat saja, akan menyimpangkan kita dari garis lurus Rencana Allah dalam hidup manusia kita.
Di dalam Alkitab, ada 4 (empat) kitab yang berisi nubuat tentang akhir zaman , yang sulit dimengerti oleh akal pikiran manusia kita, bila tidak dituntun oleh Roh Kudus . Memang, selain 4 kitab tersebut, semua kitab-kitab lain dalam Alkitab juga berisi nubuat, tapi hanya 4 kitab tersebut yang senantiasa disalah tafsirkan oleh kita, dengan penafsiran yang selalu menimbulkan kontradiksi/pertentangan antar kitab, sehingga kita tidak mampu melihat korelasi antar kitab di dalam Alkitab itu.
Dalam tulisan ini kita akan melihat betapa indahnya jalinan di antara ke 4 kitab itu, berurutan kejadiannya dan tidak tumpang tindih atau acak-acakan, yang membuat kita takjub, ketepatan urutan kejadiannya antara kitab yang satu dengan kitab lainnya dan akhirnya kita mengakui memang Allah sajalah yang mampu menuliskan semua yang tercantum dalam kitab-kitab itu secara demikian, tidak mungkin manusia mampu menuliskannya, padahal kita tahu para penulis kitab kitab yang ada di Alkitab itu, terdiri dari aneka ragam penulis yang berlainan zamannya, berlainan latar belakang , pendidikan, pekerjaan, pengetahuan, status sosial, dan berbagai sebutan lain untuk manusia , ada yang petani, peternak, nelayan, saudagar, pelayan / juru minuman raja, ahli militer, sarjana, tabib, bahkan raja ! Tapi di dalam seluruh tulisan mereka tersebut kita melihat betapa serasinya pertalian / korelasi yang ada di dalam tulisan mereka !
Keempat kitab yang dimaksud adalah Kitab Daniel, Kitab Zakharia, Kitab Matius dan Kitab Wahyu. Dalam Kitab Daniel kita melihat satu ringkasan singkat tentang bangsa Israel sampai Israel berdiri sebagai sebuah negara di zaman modern ini. Dan Kitab Zakharia membentangkan suatu peristiwa menjelang kerajaan Milenium Tuhan Yesus sampai ke ujung dari akhir zaman , yaitu Pengadilan Tahta Putih, Penghakiman Terakhir ( The Last Judgment ) yang terselip juga dalam Daniel 7 : 25 - 26 ; Kedua kitab ini ada di dalam Perjanjian Lama. Sedangkan Kitab Injil Matius, Pasal 24, adalah nubuat langsung Tuhan Yesus tentang peristiwa-peristiwa yang akan terjadi setelah Dia disalibkan oleh bangsa Yahudi melalui tangan bangsa Romawi, sampai ke masa kedatanganNya kembali di awan-awan, pengangkatan / rapture saja. Dan Kitab Wahyu berisikan peristiwa-peristiwa dan nubuat - nubuat mengenai masa sesudah Tuhan Yesus disalibkan, yaitu munculnya jemaat-jemaatNya sampai keseluruhan akhir zaman, ditambah dengan akhir yang paling akhir yaitu penciptaan kembali langit dan bumi yang baru, turunnya Yerusalem yang baru dari Sorga, dan Tahta Allah ! Kedua kitab terakhir terletak di Perjanjian Baru. Mari kita lihat korelasi dan urutan waktu kronologinya yang menakjubkan :
1. Kitab DANIEL, khusus Pasal 9 dan Pasal 12 ayat-ayat utama
A.Pasal 9 Nubuat dan Peristiwa Yang Digenapi Korelasi yang menakjubkan
_______________________________________________________________________________________
Ayat 24 Penetapan 70 X 7 Masa bagi Israel (globalitas nubuat Tuhan dicanangkan)
Ayat 25 Datangnya Raja Koresy yang diurapi 539 BC tergenapi, Yesaya 45 : 1
Ayat 26 Datangnya Tuhan Yesus Kristus 5 BC tergenapi , Matius 1:18-25
Tuhan Yesus disalibkan 29 AD tergenapi , Matius 27
Titus menghancurkan Yerusalem 70 AD pararel dengan Nubuat Yesus, Matius 24:15-20
Tergenapi juga.
B.Pasal 12 Nubuat dan Peristiwa Yang Digenapi Korelasi Ayat Sinopsis
_______________________________________________________________________________________
Ayat 7 Masa Hukuman Diaspora II, 3 ½ masa 1941 AD Matius 24 : 1, 15-20, Wahyu 12 : 14 tergenapi
Ayat 11 1290 hari Siksaan Terkeji, Holocaust 1944 AD Matius 24 : 21-22 , Wahyu 12 : 15 tergenapi
Ayat 12 1335 hari Penantian, Israel Berdiri 1948 AD Wahyu 6 : 1-2 , Wahyu 12 : 16 tergenapi
2. Kitab ZAKHARIA, khusus Pasal 14 sebagian yang pokok saja
Pasal 14 Nubuat dan Peristiwa Yang Akan Digenapi Korelasi yang menakjubkan
_______________________________________________________________________________________
Ayat 3 Perang Harmagedon Wahyu 16 : 14-16
Ayat 4-5 Parosia, Tuhan di Bukit Zaitun Wahyu 16 : 18-19
Ayat 6-9 Kerajaan Milenium Wahyu 20 : 1-6
Penghukuman dengan api (thermo nuklir) Wahyu 20 : 9
Sungai air kehidupan dan Tahta Allah Wahyu 22 : 1-5
3. Kitab MATIUS, khusus Pasal 24 sebagian yang pokok saja
Pasal 24 Nubuat dan Peristiwa Yang Terjadi Korelasi yang menakjubkan
_______________________________________________________________________________________
Ayat 15 Titus menghancurkan Yerusalem 70 AD Daniel 9 : 26
Ayat 16-20 Diaspora II 1941 AD Daniel 12 : 7
Ayat 21-22 Siksaan Terkeji (Holocaust) Hitler 1944 AD Daniel 12 : 11
Ayat 29 Kuasa Langit berguncang (generasi rapture) Wahyu 6 : 12-15
Ayat 30-31 Rapture Wahyu 12 : 5
Dalam Matius 24 : 21, dalam bahasa Inggris awal ayat itu berbunyi “For then” (Karena kemudian), ayat ini menunjukkan adanya lompatan waktu ke depan sesudah sejangka waktu tentunya. Hal lainnya yaitu dalam Matius 24 : 29-36 , jika kita bandingkan dengan Kitab Wahyu Pasal 6:12-13 sampai ke titik Rapture (Wahyu 12 : 5), merupakan suatu pemberitahuan secara samar-samar oleh Tuhan Yesus , bahwa generasi yang mengalami peristiwa dalam Matius Pasal 24 : 29 (Wahyu 6:12-13), bintang-bintang (meteor-meteor, asteroid, komet) berjatuhan dari langit, akan melihat kedatangan Tuhan Yesus di awan-awan (peristiwa rapture), Matius Pasal 24 : 30-34 (Wahyu 12 : 5). Bila kita bandingkan dengan Kitab Wahyu, maka kejadian dari Wahyu pasal 6 : 12-13 sampai ke pasal 12 : 5 akan terjadi dalam rentang waktu 1 (satu) generasi atau kurang lebih 40 tahun, (sesuai dengan 40 tahun lamanya satu generasi Israel yang tidak percaya dibuang oleh Tuhan di padang gurun di zaman nabi Musa, sampai angkatan yang tidak percaya itu mati semua dan berganti angkatan atau generasi baru di bawah pimpinan Yosua memasuki tanah Kanaan yang dijanjikan Tuhan).
Suatu peristiwa atau kejadian yang dapat diperkirakan waktu aproximatnya, camkanlah sendiri dalam hati kita pada hari-hari itu. Cermatilah pada waktu hal itu terjadi ! The Rapture countdown.
Sedangkan Kitab Wahyu akan kita susun tersendiri dalam bentuk kronologi singkat.
VII. KRONOLOGI SINGKAT KITAB WAHYU
Setelah kita meneliti korelasi ketiga Kitab Nubuat sebelumnya, yaitu Kitab Daniel , Zakharia dan Injil Matius dalam hubungan kronologinya dengan kitab Wahyu yang ternyata begitu terjalin berurutan dalam peristiwa-peristiwa yang dinubuatkan, tanpa suatu kontradiksi / pertentangan ayat yang satu dengan ayat lainnya, di sini kita melihat secara jelas, ketika TUHAN menyampaikan suatu nubuat, seringkali dalam pandanganNya sangat singkat , tapi sebenarnya ada interval lompatan waktu panjang untuk ukuran pandangan manusia, celakanya kita juga menganggap waktunya sangat pendek sekali, atau malahan kita menganggapnya langsung terjadi saat itu secara tak putus atau kontinuitas. Seperti Daniel 9 : 25-26 , Matius 24 : 15, 21, 29, 30, padahal sejak Koresy datang sampai dimulainya pembangunan Kota Yerusalem , ada interval waktu yang tidak kira-kira panjangnya, 539 BC – 434 BC , dan sampai disingkirkannya Tuhan Yesus ada interval juga 5 BC – 29 AD ; begitu pula datangnya Titus yang menghancurkan kota Yerusalem dan Bait Allah dengan pembantaian orang Yahudi sampai pembantaian yang dilakukan oleh Hitler dengan peristiwa Holocaust, yang sangat kejam tiada duanya lagi sampai akhir zaman, yang dikatakan jika tidak dipersingkat waktunya sebelum perang dunia II berakhir, maka bangsa Yahudi akan punah benaran, ada interval waktu yang sangat panjang , yang terselip diaspora II selama 3 ½ masa (683.200 hari) dari 70 AD – 1941 AD, Daniel 9 : 27, 12 : 7. Memang mata TUHAN sangat berbeda dengan mata manusia, dan pikiran TUHAN juga berbeda dengan kita. Jadi adalah bijaksana kalau kita berhati-hati dalam memahami FirmanNya, seperti yang tertulis dalam Daniel 12 : 10, Mazmur 92 : 5-7.
Sekarang kita masuk ke dalam Kitab Wahyu, kita perlu tahu lebih dahulu, bahwa Kitab Wahyu diwahyukan secara visi kepada Rasul Yohanes yang paling dikasihi oleh Tuhan Yesus, sewaktu beliau dibuang ke Pulau Patmos yang terletak di Laut Tengah, di sebelah Barat Laut dari Yerusalem, dekat kota Athena, Yunani, yang berhadapan dengan tujuh kota di sebelah Timur Pulau Patmos , yaitu Efesus, Smirna, Pergamus, pada lingkaran pertama, dan Tiatira, Sardis, Filadelfia, pada lingkaran kedua , dan Laodikia pada lingkaran ketiga , berdasarkan letak geografis Asia Kecil , yakni sekitar Tahun 94 – 96 AD , di masa Domitian , kaisar Romawi.
Kitab Wahyu pasal 1, dimulai dengan salam dari Rasul Yohanes, dan dilanjutkan dengan bentangan visi yang diperlihatkan oleh Tuhan Yesus dalam kemuliaanNya, dan secara khusus Tuhan Yesus memberitahukan kepada Rasul Yohanes untuk menuliskan kepada ke tujuh jemaat di tujuh kota tersebut di atas, semua visi yang dilihat oleh Rasul Yohanes dalam keseluruhannya. Demikian pentingnya, karena masa itu ketujuh jemaat itu sedang berkembang masing-masing sesuai dengan kondisi setempat dan persoalan masing-masing yang berbeda. Ingatlah setiap peringatanNya dan pujianNya masing-masing kepada ketujuh jemaat itu. Apa yang difokuskanNya sebagai teguran/peringatan untuk introspeksi !?
Pasal 2 sampai pasal 3 adalah surat pribadi Tuhan Yesus kepada ketujuh jemaat itu masing-masing. Semuanya dapat kita baca dalam kitab Wahyu tersebut, walaupun ketujuh surat pribadi ini ditulis kepada tujuh jemaat di zaman Rasul Yohanes, tapi sebenarnya menggambarkan perjalanan gereja secara kronologis (urutan waktunya) dan juga ada bentangan nubuat yang sangat spesifik untuk masa akhir zaman kepada empat jenis gereja yang bertahan di akhir zaman ini, yaitu ada empat surat yang sengaja disusun Tuhan untuk tetap didengarkan oleh jemaat masa kini, sesuai kondisinya yang sama, yang memang sudah diproyeksikan oleh Tuhan Yesus dengan canggihnya ke masa kita hari ini, di akhir zaman, yaitu empat type jemaat yang terakhir.
Perhatikan dengan seksama , akhir dari setiap surat itu berbeda pada susunan kalimat klise-nya, yakni kalimat “ Siapa bertelinga ...” dan “ Barangsiapa menang ...”. Pada ketiga jemaat yang pertama (Efesus, Smirna dan Pergamus), letak kalimat “ Siapa bertelinga ...” ada diatas atau sebelum kalimat “ Barangsiapa menang ...”, sedangkan pada keempat jemaat terakhir (Tiatira, Sardis, Filadelfia, Laodikia), letak kalimat “ Siapa bertelinga ...” ada di bawah atau sesudah kalimat “ Barangsiapa menang ”.
Jadi ketujuh jemaat ini terbagi menjadi dua kelompok, kalimat semacam ini mengandung arti yang sangat dalam, bahwa pada kelompok pertama, kalimat “siapa bertelinga” yaitu mendengar, tidak diproyeksikan lagi ke masa depan, dan sifatnya sudah berlalu (tinggal sejarah).
Sedangkan pada kelompok kedua , “siapa bertelinga” yaitu mendengar masih terus berlanjut untuk didengarkan oleh empat jemaat yang se-type di akhir zaman nantinya, yaitu kita hari ini sampai nanti, jadi sifat surat ini adalah proyeksi ke masa depan (nubuat) yang sudah diketahui oleh Tuhan Yesus sampai seluruh zaman manusia.
Kelompok pertama, suatu catatan sejarah, yaitu Jemaat Efesus yang sampai hari ini di Efesus memang tidak ada lagi jejak-jejak jemaat gereja itu, Efesus berarti terpuji tapi yang dimaksudkan adalah gila pujian atau gila hormat, dan kehilangan kasih mula-mula, yaitu hubungan mesranya dengan Tuhan Yesus, persekutuan yang intim dengan Roh Kristus sudah hilang , maka hilang pula kaki diannya sampai kini. Masa jemaat Efesus adalah proyeksi tahun 135 AD, ketika orang - orang Kristen keturunan Yahudi mencampur – adukkan ajaran Kristen dengan aktivitas orang Yahudi, muncul banyak bidat yang menjadikan kekristenan sekedar aktivitas manusiawi kembali, mencari sanjungan.
Kemudian Jemaat Smirna, Smirna berarti mengeluarkan getah yang berbau harum, proyeksi ke masa ini terkenal dengan para martir-nya, seperti Polycarpus , murid Rasul Yohanes, Uskup Smirna, yang dibakar hidup-hidup pada tahun 156 AD , dalam usia 86 tahun , ada lagi Yustin Martir, Uskup Pothinus yang sudah berusia 90 tahun , Blandina gadis muda belia yang dihukum mati juga karena imannya. Sebutan Uskup pada masa itu tidak ada sangkut pautnya dengan Gereja Katholik, karena artinya adalah Gembala.
Sedangkan Jemaat Pergamus, yang artinya benteng yang kuat, diproyeksikan pada masa Kaisar Konstantin, tahun 313 AD, menjadikan agama Kristen sebagai agama negara, sehingga mulailah organisasi kekristenan didirikan dengan sangat kuatnya di bawah kekaisaran waktu itu, dan masa inilah mulai diadakannya konferensi-konferensi kekristenan, disusunnya Alkitab seperti hari ini, terjadi pada Konsili Nicea, 325 AD, dari sumber Codex Sinaiticus. Jemaat Pergamus yang disokong oleh negara ini bercampur baur dengan agama-agama kafir, dan penuh dengan sistim upah / didonatur oleh negara Romawi, yang ber-ibukota di Roma, kemudian dipindahkan ke Bizantium.
Kelompok Kedua, yang terus berkembang dan terproyeksi sampai masa kini dan nanti di akhir zaman, yaitu Jemaat Tiatira, Tiatira berarti bau harum dupa / kemenyan, terjadi dari perkembangan Jemaat Pergamus yang disokong oleh Negara Romawi, dan diproyeksikan pada tahun 440 AD, muncul-lah sistim kepausan gereja Katholik Roma, dibawah pimpinan Paus Leo Agung, hasil peningkatan jabatan Uskup Agung Roma yang sangat menonjol saat itu, akhirnya ditahbiskan sebagai Paus, pimpinan tertinggi gereja Roma Katholik sampai hari ini tetap berjaya. Gereja Katholik adalah gereja yang tetap memakai dupa atau kemenyan untuk liturgi-liturgi misa yang penting-penting. Jemaat Tiatira ini dikaitkan dengan ratu Izebel yang mengajarkan percampuran dengan (makan persembahan) berhala di zaman Raja Ahab , 2 Raja-Raja 9 : 22-30 , dan bandingkan dengan penyembahan ratu surga, Yeremia 7 : 16-20, 44 : 17. (Bunda Maria ? Tasbih rosario, novena, koronka, dll) Tasbih adalah doa-doa mantra yang diulang-ulang (seluk beluk iblis / kekuatan magis, dengan jawaban-jawabannya / pengabulannya), bersumber dari agama-agama politheisme berhala.
Kemudian Jemaat Sardis, Sardis artinya barang yang tersisa/ ketinggalan/pecahan, yang sebenarnya diproyeksikan ke tahun 1517 AD, ketika Martin Luther mengeluarkan 95 Dalil menentang Gereja Roma Katholik karena menjual surat pengampunan dosa dan ajaran-ajaran yang tidak alkitabiah. Sejak saat itu reformasi terus bergulir, dan dari gereja - gereja Protestant, kemudian bermunculan denominasi-denominasi baru, perpecahan, di bawah payung Gereja Protestant (seperti PGI atau DGI) semuanya bernaung (Sardis). Tetapi pemulihan demi pemulihan ini akhirnya menjadi sekedar ciri penekanan denominasi belaka, roh yang terkunci dalam wadah organisasi denominasi seperti yang kita lihat hari ini, jadi yang tertinggal hanyalah sisa-sisa, perpecahan, bekas - bekas pemulihan itu saja, seperti Methodist dengan kesuciannya, Presbiterian dengan kepenatuaannya, Baptis dengan baptisannya, Advent dengan hari Sabat-nya, Pentakosta dengan bahasa rohnya, Bethel dengan pujiannya, jadi denominasi ini sangat menonjolkan ciri khasnya masing – masing, dan tidak peduli pada gerakan pembaruan yang dilakukan oleh Roh Kudus di luar denominasinya sampai hari ini dan terus berlanjut sampai rapture. Sekedar ciri-ciri khas belaka, terus menerus terjadi perpecahan, bekas-bekas yang tidak memiliki lagi api Allah yang Kudus, tapi api yang manusiawi penuh jiwani. Mereka mengurung pelita pemulihan itu di bawah gantang denominasi masing - masing, dan akhirnya pelita pemulihan yang sebenarnya dilakukan oleh Roh Kudus, padam, terangkat ke atas, dan hanya tersisa bekas-bekas (pecahan) pemulihannya belaka.
Sedangkan Jemaat Filadelfia, Filadelfia artinya kasih persaudaraan , adalah gambaran jemaat yang diproyeksikan ke masa depan juga , yaitu jemaat yang selalu menuruti Firman Allah dan tidak lagi terpengaruh dengan kehidupan Tiatira (Katholik) dan Sardis (Protestan + Kharismatik), walaupun dikucilkan mereka, seperti orang Farisi yang merendahkan Pemungut Cukai , dan tidak dianggap oleh mereka dan dianggap aneh karena menentang arus Tiatira dan Sardis dan juga sekte-sekte sesat lainnya, jemaah Iblis, bidat-bidat yang selalu menebar dusta, memutar-balikkan Firman Allah ; Bila dicermati, jemaat Filadelfia ini kekuatannya tidak seberapa, bukan saingan Tiatira (Katholik) dan Sardis (Protestan), karena tidak memiliki dukungan organisatorik, karena jemaat ini hanya mengandalkan Roh TUHAN dalam seluruh aspek kehidupannya di dunia ini, jemaat ini melihat seluruh dirinya dalam cermin Allah , yaitu Alkitab, kebobrokan manusia lamanya yang penuh egosentris, sehingga Tuhan membukakan pintu baginya untuk melihat kebenaran yang sejati di dalam Alkitab, yang memerdekakan mereka ( Yohanes 16 : 8, Roma 8 : 9, Zakharia 4 : 6, II Korintus 3 : 17 , Yohanes 8 : 32 ), bagi Jemaat Filadelfia , gedung gereja mereka adalah Tubuh Kristus, yaitu ikatan Roh Kristus di dalam setiap orang percaya yang sudah menerima Tuhan Yesus, dilahirkan kembali dan memiliki Roh Kristus di dalam diri mereka masing-masing, penuh kasih persaudaraan di dalam kasih Kristus, dan tersebar dimana-mana, di denominasi manapun, dan juga di dalam keluarga, lingkungan sekitar mereka dan masyarakat di mana mereka berada dan bekerja secara normal seperti Rasul Paulus bekerja. Mereka tidak punya gedung gereja yang permanen ataupun terorganisir. Tapi iman, pengharapan dan kasih mereka senantiasa hidup dan tak pernah padam atau pudar kepada Tuhan Yesus, walaupun diasingkan mereka tetap menerima Firman dari Allah.
Sedangkan Jemaat Laodikia, Laodikia artinya demokrasi, musyawarah mufakat, pendapat mayoritas (voting) yang dijadikan pedoman, atau opini publik, mereka menentukan suatu kebenaran secara voting [pemungutan suara terbanyak, seperti pernikahan sejenis (homosex atau lesbian) disahkan oleh suatu kelompok “gereja” ? ] adalah juga jemaat yang diproyeksikan ke masa depan nanti, yakni cikal-bakal menyatu (unity) dengan agama-agama di dunia ini (agama unity/penyatuan), yang akan disebut dengan singkat saja pada waktu itu di kitab Wahyu 18 : 2-4 sebagai Babel, pada masa itu akan ada orang dan atau agama Kristen yang menyatu dengan semua agama lainnya dalam satu sistim tunggal dunia, dan semua serba satu sistim tunggal, yang dikenal sebutannya ISSUE ( International Single System for Unity Expand ). Jemaat Laodikia ini hidup dalam sistim itu, dan bukan dalam Roh TUHAN, semua serba terjamin dan makmur oleh karena Antikrist yang menyatukannya, tetapi sangat memalukan karena mereka seperti robot-robot yang diatur ibadahnya, tidak mengenakan Darah Anak Domba Allah, pikiran mereka sudah dibutakan oleh Antikris ( 2 Korintus 4:4 ). Di sini Tuhan Yesus senantiasa mengetok pintu hati mereka untuk diperbolehkan masuk , agar jemaat ini dapat menang oleh pertolongan Kristus, dalam melawan Antikrist di masa itu, karena tidak ada seorang manusiapun yang dapat membebaskan mereka.
Dan dalam seluruh Kitab Wahyu, maka sesungguhnya Pasal 2 dan Pasal 3 inilah yang paling - paling penting bagi kita, orang Kristen. Karena di dalam pasal-pasal inilah kita menerima pewahyuan masing-masing jemaat untuk menjadi pelaku Firman dan jadi pemenang.
Taatilah semua peringatan yang disampaikan Tuhan Yesus dan hendaknya menjadi landasan pokok bagi setiap jemaat untuk berubah oleh Roh Kudus (Yohanes 16:8), taatilah semua peringatan itu, supaya kita bisa menjadi bagian dari Kerajaan Milenium Tuhan dan luput dari cengkeraman Antikrist , dan lagi pula apalah gunanya kita mengetahui semua penyingkapan nubuat lainnya dalam Kitab Wahyu, kalau kita akhirnya hanya menjadi jerami-jerami kering yang siap dibakar pada penghakiman terakhir ! Pengetahuan tentang Alkitab bukanlah Gambar Allah, pengetahuan justru bersifat mematikan (membinasakan), ingat dan berjaga-jagalah untuk menjadi Gambar Allah !
“Sesuai dengan pernyataan rahasia yang didiamkan berabad-abad lamanya, tetapi yang sekarang telah dinyatakan dan yang menurut perintah Allah yang abadi telah diberitakan oleh kitab – kitab para nabi kepada segala bangsa untuk membimbing mereka kepada ketaatan iman.” Roma 16 : 25-26
Dan untuk pasal 4 dan pasal 5 adalah gambaran suasana di Sorga, flashback kemenangan Tuhan Yesus sebagai Anak Domba Allah yang telah disembelih bagi kita yang berdosa, dan persiapan untuk membuka ketujuh meterai oleh Tuhan Yesus sebagai satu-satunya yang Layak membuka meterai-meterai Allah itu. Sekarang kita akan membuat skematis singkat Kitab Wahyu secara kronologi dimulai dari Pasal 6 :
URUTAN KEJADIAN
KITAB WAHYU
____________________________________________________________________________
PASAL KEJADIAN DAN NUBUAT PENJELASAN
___________________________________________________________________________
6 : 1-2 Israel menjadi negara yang berdaulat 14 Mei 1948
6 : 3-4 Damai sejahtera diambil dari atas bumi, 15 Mei 1948 saling membunuh / perang
6 : 5-6 Krisis pangan dan ekonomi global minyak dan anggur terjaga
6 : 7-8 Perang , kelaparan , epidemi , virus penyakit SARS, Flu Burung, dll
6 : 9-10 Suasana sorgawi, para martir berseru orang – orang kudus Tuhan
6 : 11-16 Kuasa langit berguncang luar biasa musibah , bencana semakin
gempa bumi yang dahsyat banyak dan makin meningkat
matahari , bulan , meredup kegelapan menutupi bumi
bintang-bintang berjatuhan mungkin meteor , komet
menyusut langit, pulau-pulau bergeser perubahaan geografis global
7 : 1-8 144.000 orang Israel 12 suku dimeterai Suku Dan diganti Manasye
7 : 9-17 Suasana surgawi orang-orang kudus roh dan jiwa orang-orang kudus
8 : 1-5 Persiapan peniupan sangkakala ½ jam di surga sunyi senyap
8 : 6-7 Hujan es , api , campur darah 1/3 bumi terbakar hangus
8 : 8-9 Api sebesar gunung jatuh ke laut 1/3 laut dan kapal binasa
8 : 10-11 Bintang jatuh ke sungai2 & mata2 air Apsintus , air menjadi pahit
8 : 12-13 1/3 matahari, bulan, bintang2 terpukul 1/3 siang menjadi gelap
9 : 1-11 Bintang Apolion jatuh ke bumi Asap siksaan menyengat
9 : 12-20 200 juta pasukan bersenjata dan tank baja di sungai Efrat , Irak , perang
yang menewaskan 1/3 umat
manusia di bumi
URUTAN KEJADIAN
KITAB WAHYU
____________________________________________________________________________
PASAL KEJADIAN DAN NUBUAT PENJELASAN
____________________________________________________________________________
10 : 1-11 Suasana surgawi, kitab terbuka panggilan untuk bernubuat
11 : 1-2 Bait Allah di Yerusalem diukur Bait Allah didirikan
11 : 3-6 Dua orang saksi di Yerusalem bernubuat Siksaan berat bagi manusia
11 : 7-12 Mati dan bangkitnya dua saksi Allah gempa bumi yang dahsyat
11 : 15-19 Peniupan Sangkakala Terakhir / ketujuh Tuhan Yesus menjadi Raja
12 : 1-5 Rapture Tuhan datang di awan-awan
12 : 6 Jemaat yang tertinggal 1260 hari dididik Allah
12 : 7-12 Suasana surgawi, flashback Iblis dicampakkan Darah Yesus & Firman
12 : 13-18 Suasana surgawi, flashback Israel sebelumnya 70 AD – 1941 AD (Sejarah)
Diaspora , Holocaust , Israel berdiri 1944 AD – 1948 AD (Sejarah)
13 : 1-10 Munculnya Antikrist dari Konfederasi Dunia 42 bulan menghujat
13 : 11-18 Munculnya Nabi Palsu di Yerusalem Tanda Antikrist 666 dipakai
Pembunuhan terhadap yang menolak Antikrist ISSUE dimulai
14 : 1-13 Suasana surgawi Sion, 144.000 orang Israel korban - korban sulung
14 : 14-20 Pembalasan Tuhan terhadap pengikut Antikrist Darah setinggi kekang kuda
15 : 1-4 Suasana surgawi para pemenang atas Antikrist Nyanyian Musa
15 : 5-8 Persiapan tujuh cawan murka Allah Bait Suci penuh asap
16 : 1-2 Bisul jahat muncul dari tanda Antikrist Pada para pemakainya
16 : 3 Laut menjadi darah, mati semua makhluknya Ekosistim laut punah
16 : 4-7 Sungai-sungai & mata-mata air menjadi darah Ekosistim air tawar rusak
16 : 8-9 Panas Matahari menembus permukaan bumi Manusia dihanguskan
16 : 10-11 Tahta Antikrist menjadi gelap , kesakitan Menghujat Allah
16 : 12-16 Sungai Efrat kering, Harmagedon Peperangan besar
16 : 17-21 Tuhan Yesus berjejak di bukit Zaitun Yerusalem terbelah
Gempa bumi paling dahsyat Pulau – pulau lenyap
Hujan es besar seberat seratus pon Gunung-gunung pun hilang
17 : 1-18 Babel, Pelacur besar dan kekejian bumi Penyatuan Agama (unity)
Mula-mula di dukung oleh Konfederasi Negara Eropa bersatu
Kemudian akan dibenci dan dibakar Kota domisili Babel
18 : 1-8 Sorakan malaikat atas jatuhnya Babel Suasana surgawi
18 : 9-20 Ratapan manusia atas kejatuhan Babel Dalam 1 jam musnah
18 : 21-24 Suasana surgawi, malaikat menyatakannya Babel lenyap sudah
19 : 1-5 Nyanyian atas jatuhnya Babel 24 tua – tua tersungkur
19 : 6-10 Perjamuan kawin Anak Domba Genap orang-orang kudus
19 : 11-16 Suasana Surgawi Tuhan Yesus Raja segala raja Jubah Firman & darah
19 : 17-21 Antikrist dan nabi palsunya tertangkap dibuang ke Lautan api kekal
20 : 1-6 Kerajaan Milenium Tuhan Yesus, 2826 AD Iblis diikat 1000 tahun
20 : 7-10 Iblis dilepaskan sejangka waktu singkat Menipu Gog & Magog
Gog dan Magog memerangi Kota yang dikasihi Dihanguskan oleh api
Iblis dilemparkan ke dalam lautan api kekal Disiksa selama-lamanya
20 : 11-15 Tahta Putih Pengadilan Terakhir Penghakiman dimulai
Maut dan Kerajaan maut dilemparkan ke dalam lautan api
Langit dan bumi yang lama berlalu Lautpun lenyap
21 : 1-27 Langit, bumi dan Yerusalem yang baru Semuanya baru
Allah adalah Bait Sucinya Sorga yang sejati
22 : 1-5 Tahta Allah dan Tahta Anak Domba Orang-orang Kudus Allah
sungai air kehidupan disekeliling Tahta
22 : 6-17 Janji Tuhan Yesus untuk segera datang basuhlah jubah kita
22 : 18-21 Penutup, peringatan untuk tidak menambah atau Datanglah Tuhan Yesus !
mengurangi kitab nubuat Wahyu ini. Maranatha
_______________________________________________________________________________________
Jika kita sudah memiliki bayangan atau gambaran tentang akhir zaman ini, dengan segala kejadian dan peristiwanya, seperti bintang-bintang (meteor, asteroid, komet) yang jatuh berguguran bagai buah pohon ara (sesuai dengan iman kristiani kita), maka sudah sepantasnya dunia ilmu pengetahuan dan dengan tekhnologi yang mutakhir kita mempersiapkan diri untuk mengantisipasi hal-hal tersebut sebelum peristiwa-peristiwa dalam kitab Wahyu itu terjadi, misalnya dengan membangun bunker-bunker perlindungan atau gua-gua seperti di bukit Petra untuk melindungi umat manusia dari kepunahan, seperti bahtera nabi Nuh dalam peristiwa air bah itu. Dan juga berbagai peringatan bencana gempa, penyakit, cuaca, suhu temperatur yang tinggi, pencemaran air, laut, sungai, danau, dan lain-lain. Apakah kita percaya hal-hal yang tercantum dalam kitab Wahyu pasti akan terjadi ? Atau kita seperti orang-orang di zaman nabi Nuh, cuek-cuek saja dan yang tidak percaya, apalagi beriman ? Dunia akan mengetahui saatnya.
Dengan adanya penyingkapan perhitungan yang sungguh-sungguh memuliakan TUHAN Allah pada tulisan di buku ini, menandakan bahwa TUHAN masih berbicara, tetap konsisten dan tetap kekal dan hidup, maka marilah kita mulai kembali menyimpan kebiasaan untuk TAKUT KEPADA TUHAN di dalam hati dan jiwa kita, dalam setiap aspek hidup kita, baik sebagai orang biasa, negarawan, teknokrat maupun sebagai umat kepunyaan Allah. God is still exist, because He is alive and eternal, immortal.YHWH
Selain itu kita juga wajib mengantisipasi ajaran-ajaran dan doktrin yang mengarah kepada perkumpulan Babel dengan agama unity-nya cq. Laodikia, yang akan berzinah dalam ajaran dengan agama-agama kafir, dan sekarang ini sudah mulai terlihat ada perkembangan dalam pertemuan-pertemuan berbagai agama, termasuk agama Kristen, kita perlu langkah-langkah yang berisi ajaran sehat dan sesuai dengan Injil Yesus Kristus, harus benar-benar dimatangkan bagi umat atau jemaat hingga ke taraf kedewasaaan yang penuh dan mengerti dengan benar hal-hal yang menjadi murka Allah.
Demikianlah ringkasan kronologi Kitab Wahyu, hendaklah kita mencermatinya mulai sekarang !
DOA SEJAHTERA UNTUK YERUSALEM
MAZMUR 122
Aku bersuka cita, ketika dikatakan orang kepadaku :
“ Mari kita pergi ke rumah TUHAN .“
Sekarang kaki kami berdiri di pintu gerbangmu, hai Yerusalem
Hai Yerusalem, yang telah didirikan sebagai kota yang bersambung rapat,
Kemana suku-suku berziarah, yakni suku-suku TUHAN,
Untuk bersyukur kepada nama TUHAN sesuai dengan peraturan bagi Israel
Sebab di sanalah ditaruh kursi-kursi pengadilan
Kursi-kursi milik keluarga raja Daud .
Berdoalah untuk kesejahteraan Yerusalem :
“Biarlah orang-orang yang mencintaimu mendapat sentosa,
Biarlah kesejahteraan ada di lingkungan tembokmu,
Dan sentosa di dalam purimu !
“Oleh karena saudara-saudaraku dan teman-temanku aku hendak mengucapkan :
“ Semoga kesejahteraan ada di dalammu ! “
Oleh karena rumah TUHAN, Allah kita, aku hendak mencari kebaikan bagimu.
YERUSALEM, YERUSALEM
YERUSALEM, YERUSALEM
Setiap kali aku teringat pada anak-anakmu,
jiwa-jiwa yang ditembus oleh pedang
di Mesir, di Babel, di Roma, di Auzwitz
hati dan rohku hancur dan remuk menatapmu
Di tembok dan purimu sudah ditulis TUHAN bagianmu
bagaimana aku tidak meratapimu untuk waktu itu
Ah, seandainya TUHAN mengasihanimu sekarang juga, pintaku
seperti aku memandangi wajah anak-anakku
seperti bapaku memandangi wajahku
Aku teringat pada wajahMu ya Yesus kekasihku
jangan biarkan musuh merusak Sionku
bangkitlah ya Allah penebus kami sejak dahulu
kasihanilah Israel sejak hari aku meratapi mereka
Aku tidak pernah lagi mengalihkan mataku dari mereka
Aku akan terus memandangi keselamatan Yerusalem
sampai Engkau menegakkan keadilan baginya
dan melimpahinya dengan damai sejahteraMu.
APPENDIX
LAMPIRAN PERHITUNGAN
Oleh : Amin Pandean
PERHITUNGAN DALAM 7 X 7 MASA
Transformasi Perhitungan tanggal 10 Siwan dalam tahun 539 BC Kalender Babel :
Dari persamaan 1 Nisan = 1 Maret tahun 551 BC, dihitung dari tahun 551 BC - 539 BC + 1 Nisan s/d 10 Siwan
diperoleh 12 tahun Yahudi + 69 hari Yahudi = 12 x 360 hari + 69 hari = 4320 hari + 69 hari = 4389 hari Yahudi.
Dan ditransformasikan ke tahun Babel , harus dibagi 365 hari = 4389 hari : 365 hari x tahun Babel = 12 tahun 9
hari Babel, dihitung dari tanggal 1 Maret 551 BC = 1 Nisan, jatuh tanggal 10 Maret 539 BC.
PERHITUNGAN DALAM : KRISTUS, NATAL DAN PASKAH
1. Perhitungan Paskah
Dari persamaan Paskah 14 Nisan = 6 April untuk tahun 2007 hari ini. Kita menghitung secara terbalik yaitu dari
jumlah tahun Masehi dalam hari dengan kelipatan 360 hari Yahudi untuk 1 tahun, karena kelipatan bulat dari
360 hari Yahudi/tahun, otomatis jatuh pada tanggal 14 Nisan juga.
Yaitu dari tanggal 9 Februari 29 Masehi s/d 6 April 2007 Masehi = 1978 tahun Masehi + 56 hari =
1978 x 365 ¼ hari + 56 hari = 722.464 hari + 56 hari = 722.520 hari .
Jika ditransformasikan ke tahun Yahudi, bila dibagi 360 hari / tahun Yahudi, hasilnya bilangan bulat, maka
tanggal 9 Februari 29 Masehi juga jatuh pada tanggal 14 Nisan Yahudi juga. Hasil pembagian dari 722.520 hari
ini dibagi 360 hari/tahun Yahudi = 2007 tahun Yahudi, hasilnya memang bilangan bulat. Jadi ini titik 14 Nisan
di tahun 29 AD. Harap diingat, bangsa Romawi belum mengenal/mengakui Paskah pada waktu itu (>313 AD).
2. Perhitungan Natal
Dari penetapan tanggal 25 Desember 5 BC (sebelum Masehi) sampai tanggal 9 Februari 29 Masehi, dihitung
secara teliti, kita dapatkan dari titik 4 BC ke titik 0 Masehi ada 5 tahun, dan dari titik 0 ke 28 Masehi sudah
jelas ada 28 tahun, jadi memang ada 33 tahun dan ditambah dengan 25 Desember s/d 31 Desember dan juga
dari 1 Januari s/d 9 Februari ada 7 hari + 40 hari = 47 hari , ditambah 5 x 365 hari + 28 x 365 ¼ hari, maka
jumlah total harinya ada = 47 + 1.825 + 10.227 hari = 12.099 hari, jika kita transformasi ke tahun Yahudi, maka
harus dibagi 360 hari, yaitu 12.099 : 360 hari = 33 tahun 219 hari, dan dari persamaan 9 Februari 29 AD = 14
Nisan di tahun 29 AD, maka 25 Desember 5 BC = 6 Elul di tahun 5 BC tersebut. Tapi kita harus ingat bahwa
Yesus lahir di malam hari (Malam kudus), dalam hitungan hari orang Yahudi selepas jam 18.00 sore berarti
sudah melewati tanggal 6 Elul, dengan demikian sudah duduk pada tanggal 7 Elul. Sedangkan dari hari
penyaliban Tuhan Yesus yang belum jatuh di hari Sabath, maka tanggal 9 Februari 29 AD (14 Nisan) belum
jatuh sebagai hari Sabath / Sabtu, masih di hari Jum’at, jadi masih duduk pada tanggal 13 Nisan, dengan
demikian usia Tuhan Yesus dalam jumlah hari hanya terhitung 12.097 hari atau 33 tahun 217 hari atau
33 tahun 7 bulan 7 hari Yahudi, dan Natal 25 Desember 5 BC sudah duduk pada tanggal 7 Elul bulan Yahudi !
PERHITUNGAN DALAM : METERAI DIBUKA : ISRAEL DIDIRIKAN
Menghitung jumlah hari dari tanggal 8 September 70 AD sampai tanggal 14 Mei 1948, yaitu ada
(1947 - 70) tahun masehi ditambah jumlah hari dari tanggal 8 September s/d 14 Mei, ada 1877 tahun masehi
dan 250 hari , dengan demikian = 1877 x 365 ¼ hari + 250 hari = 685.574,25 hari + 250 hari = 685.824,25 hari.
Dalam hitungan hari maka sudah masuk ke hari 685.825 , karena sudah lewat dari hari ke 685.824.
Dalam hitung menghitung ini, angka kesalahan tanggalnya bersifat kekeliruan absolut bukan kekeliruan relatif
yaitu bukan pada tahun atau bulannya, karena itu sifat aproximatnya sudah cukup untuk pembuktian .
YERUSALEM ADALAH SUATU MUJIZAT TERBESAR, KARENA DIA BERDIRI LAGI SETELAH LEBIH DARI 1870 TAHUN RATA DENGAN TANAH, SEJAK TAHUN 70 AD DIHANCURKAN JENDRAL TITUS. 14 MEI 1948 ADALAH YOBEL BESAR!
BalasHapus